Perdebatan Sengit
Perdebatan Sengit
Zhang Ruochen berkata, "Kita sudah masuk ke dalam Sekte Yin Yang. Bisakah kau menemukan lokasi dari altar tersebut?"
"Aku akan berusaha mempelajarinya."
Blackie merentangkan dua cakarnya dan menggambar beberapa garis di permukaan tanah. Kemudian, semua garis-garis itu mulai terhubung satu sama lain dan membentuk sebuah kompas – dengan diameter mencapai 2 meter.
"Swoosh!"
Sebagaimana ia mulai melepaskan Tenaga Chi-nya, saat itu kompas tersebut tiba-tiba memancarkan cahaya berwarna putih, yang membumbung tinggi dari permukaan tanah dan mulai berotasi.
Pada rotasi yang ketiga, kompas itu akhirnya berhenti dan menembakkan sebuah cahaya – yang mengarah ke barat daya.
"Barat daya."
Zhang Ruochen mencari-cari bahan pembelajaran dan menemukan sebuah buku dari rak, yang berjudul Geography of the Mountains and Rivers of the Yin and Yang Sect.
"Sekte Yin Yang terdiri dari 3 istana dan 72 yard. Di barat daya Long-living Yard, di sana terletak Sunv Yard, Demon Seal Yard, dan Istana Supreme Pure."
Sunv Yard adalah yang paling dekat dengan Long-living Yard, sementara Istana Supreme Pure adalah yang paling jauh dari tempat tersebut.
Zhang Ruochen menuding peta dan berkata, "Semenjak kompas itu mengarah ke barat daya, mari kita mulai menginvestigasinya dari yang paling dekat terlebih dahulu, yakni Sunv Yard."
Lima belas menit kemudian, ia mengingat semua konten di buku tersebut dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya yang sudah mencapai level tinggi. Setelah itu, ia keluar dari Spiritual Wind Paviliun dan mengarah ke Sunv Yard terlebih dahulu.
Pada saat ia melangkah keluar dari gerbang, saat itu ada seorang murid berjubah putih yang datang mendekatinya. Ia terlihat berusia 20 tahunan dan langsung membungkuk ke arah Zhang Ruochen. "Kakak saudara Lin, sang Lord meminta Anda untuk pergi ke Candi Zixia."
Lord itu adalah sang Master di Gunung Suci Zixia. Semua murid asing, murid inti, dan para murid Biksu, sama-sama mematuhi perintahnya.
Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan bertanya, "Sekarang?"
"Ya, sekarang juga," jawab murid asing tersebut.
"Tolong tunjukkan jalannya!"
Sebenarnya, Zhang Ruochen tidak punya rencana untuk mengunjungi sang Lord, namun ia tidak punya pilihan lain. Apalagi, sekarang ini ia sedang menyamar sebagai seorang murid Sekte Yin Yang, dan ia tidak bisa mengacuhkan perintah sang Lord.
Yang jelas, ia hanya bisa menunda investigasi terhadap altar tersebut.
Candi Zixia terletak di sisi bukit Gunung Suci Zixia dan dibangun dengan bambu Sapphire. Candi Taoist sendiri bukanlah bangunan yang tinggi atau mewah, karena tidak punya tempat-tempat yang terlihat berlebihan di dalamnya.
Pada saat ia tiba di luar Candi Taoist, maka seketika itu pula ia merasakan tekanan yang besar, sebagaimana Aura Suci seakan-akan langsung menekan kedua pundaknya.
"Sang Lord pasti adalah seorang Setengah-Biksu."
Kala itu, ia merasa terkejut dan langsung menjadi waspada.
Kemudian, ia berusaha untuk mengalirkan Chi Suci tipis di dalam tubuhnya dan membetulkan perangainya. Setelah itu, ia berusaha tampil lebih arogan, yang mana hal tersebut sangat konsisten dengan karakter Lin Yue.
Lalu, ia masuk ke dalam Candi Zixia dan melihat puluhan orang di dalamnya. Mereka semua adalah para Elder dari Gunung Suci Zixia, dan sebagian besar dari mereka sudah berhasil mencapai Alam Fish-dragon.
Selain itu, Zhao Han'er, Xu Chen, dan para murid inti yang kembali bersamanya juga sedang berdiri di sisi kanan dan kiri dari Candi Taoist tersebut.
Sementara itu, figur batu berbentuk manusia sedang berdiri di tengah Candi Taoist. Figur batu itu setinggi 2 meter, dan mengenakan sebuah jubah beserta pedang yang menggantung di pinggulnya. Figur itu terlihat memancarkan aura yang serius.
Aura Suci itu memancar dari figur batu tersebut.
"Dasar murid kurang ajar, beraninya kau tidak berlutut dan membungkuk di depan sang Lord figur batu!" seorang elder berjubah cyan membuka matanya lebar-lebar dan mengutuk Zhang Ruochen dengan cara yang kasar.
Zhang Ruochen mendongak dan menatap ke arah Taoist tua berambut abu-abu tersebut, dan menduga kalau ia pasti merupakan Masternya Lin Yue.
Zhang Ruochen tetap berdiri tegak di tengah Candi Taoist dan berkata congkak, "Mengapa kalian semua tidak membungkuk dan bersujud di depan sang Lord figur batu?"
Taoist tua berambut abu-abu itu tiba-tiba bangkit berdiri dan langsung mengalirkan Tenaga Chi di dalam tubuhnya guna menciptakan sebuah pusaran angin di sekelilingnya. Setelah itu, ia berkata dingin, "Kau mau berlutut atau tidak?"
Taoist tua berambut abu-abu itu sangat kuat dan sudah berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.
Bahkan, momentum yang dilepaskan sudah berhasil menciptakan gelombang-gelombang Chi yang mengitari tubuh Zhang Ruochen.
"Rumble!"
Tiba-tiba, udara di sekitar Candi Taoist menjadi bergetar hebat.
Di bawah momentum yang dilepaskan oleh sang Taoist tua berambut abu-abu, maka Zhao Han'er, Xu Chen, dan para murid inti lainnya – yang berdiri di sudut-sudut ruangan – mulai terkena dampak dari tekanan kekuatan tersebut, hingga mereka sama sekali tidak mampu bergerak.
Yang jelas, bagi Zhang Ruochen – yang berada di tengah-tengahnya – maka momentum yang dilepaskan tersebut pasti akan terasa jauh lebih kuat.
Jika Zhang Ruochen menjadi Lin Yue, sosok yang hanya mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga, maka ia tidak akan mampu bertahan dari tekanan tersebut, dan langsung berlutut seketika itu juga.
Tapi sekarang, Zhang Ruochen sama sekali tidak takut terhadap sang Taoist tua berambut abu-abu dan sama sekali tidak tertekan dengan momentumnya, apalagi sampai mau berlutut.
Zhang Ruochen berdiri tegak dan enggan menyerah, "Master, jika Anda ingin menyuruh saya berlutut, bukankah Anda harus lebih dulu memberikan sebuah alasan?"
Taoist tua berjubah abu-abu itu merasa takjub ketika melihat Zhang Ruochen berhasil mengatasi momentumnya, bahkan tanpa kesulitan yang berarti.
Di dalam Candi Taoist sendiri, maka beberapa Elder yang lain dari Gunung Suci Zixia juga sedang duduk bersila dengan mata tertutup. Sekarang, mereka semua sedang membuka mata masing-masing dan menatap Lin Yue dengan tampang terkejut.
Lin Yue sudah berhasil bertahan dari momentum seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, jadi ia pasti sudah berhasil menembus batasan Seni Bela Diri dan telah berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon.
Apalagi, Lin Yue masih berusia 36 tahun.
Seorang pertapa di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon dan masih berusia 36 tahun, maka ia akan dianggap sebagai sosok yang cukup luar biasa. Oleh karena itulah, para Elder di tempat tersebut menjadi tercengang.
Di dalam Sekte Yin Yang, selama seseorang berhasil menembus Alam Fish-dragon sebelum berusia 60 tahun, maka ia akan dijadikan sebagai saudara seperguruan oleh para Setengah-Biksu dan menjadi murid sang Biksu.
Sebab, jika seseorang menembus Alam Fish-dragon setelah berusia 60 tahun, maka potensinya akan menurun, dimana itu akan membuat pencapaiannya di kemudian hari menjadi terbatas. Sebab, hal-hal maksimal yang mampu dicapai oleh mereka - hanyalah akan dijuluki sebagai "elder berjubah cyan".
Semua elder di Candi Taoist adalah para elder tingkat rendah, yakni para elder berjubah cyan.
Pada mulanya, mereka sudah bersiap untuk menangani Lin Yue, menghancurkan tingkat pengolahannya, dan mengeluarkannya dari sekte.
Akan tetapi, sekarang ini Lin Yue sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon, ketika ia masih berusia 36 tahun. Jadi, ia pasti akan menjadi seorang murid Biksu dalam waktu dekat, yang bahkan derajatnya jauh lebih superior daripada mereka semua.
Akibatnya, tidak ada seorangpun yang berani menghukumnya, kecuali sang Lord.
Zhao Yibing mengubah ekspresi wajahnya sendiri. Sebab, pria tua itu tidak pernah menyangka kalau ternyata Lin Yue sudah berhasil menembus Alam Fish-dragon.
Semua Elder di Candi Taoist mengerti kalau Lin Yue sudah berhasil mencapai Alam Fish-dragon, namun para murid inti yang berada di sana masih belum mengetahuinya.
Di sisi lain, Xu Chen selalu membenci Lin Yue, jadi ia tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mempermalukannya, sebab ia juga mengerti kalau para elder akan segera menghukum lelaki tersebut.
Xu Chen pun mengambil satu langkah ke arah depan dan berkata lantang, "Lin Yue, kau adalah seorang murid inti dari Sekte Yin Yang. Bagaimana mungkin saat itu kau rela berlutut dan meminta ampunan di depan seorang master jahat? Kami semua merasa sangat terhina dengan tindakanmu.
"Paman Master Senior memintamu untuk berlutut dan bersujud di depan sang Lord figur batu, namun kau juga menolaknya. Apa kau pikir sang Lord jauh lebih inferior daripada master jahat itu? Bagaimana mungkin sosok pecundang sepertimu bisa menjadi murid di Sekte Yin Yang?"
Semua elder yang berkumpul di Candi Taoist adalah karena mendapatkan undangan dari Zhao Yibing, dimana mereka diundang untuk menghukum Lin Yue.
Alasan mengapa Zhao Yibing melakukan hal itu adalah karena ingin membalas dendam terhadap Lin Yue, terkait dengan hilangnya Kompas Pemburu Harta Karun.
Diam-diam Zhao Yibing membatin, "Karena aku sudah mengusik Lin Yue, maka aku harus menggunakan kesempatan ini untuk mengeluarkannya dari sekte. Aku tidak bisa membiarkannya menjadi murid seorang Biksu."
Jika Lin Yue menjadi seorang murid Biksu, lalu bagaimana mungkin Zhao Yibing mampu bertahan di dalam Sekte Yin Yang, di kemudian hari?
Zhao Yibing berkata dengan tampang bermartabat, "Lin Yue, bukan masalah besar jika kau akhirnya rela berlutut di hadapan seorang master jahat. Lagipula, aku juga tidak peduli terhadap seorang pecundang sepertimu. Akan tetapi, kau sudah menghianatiku dan membuatku kehilangan Kompas Pemburu Harta Karun. Apa kau tahu kalau Kompas Pemburu Harta Karun itu adalah sebuah harta karun milik Gunung Suci Zixia? Para Elder, kira-kira seperti apa cara yang sesuai untuk menghukum pemuda sepertinya?"
Seorang Elder berhidung mancung berkata dengan tampang tak berdosa, "Lin Yue bukan hanya mempermalukan Sekte Yin Yang kita, melainkan juga mengkhianati Masternya. Jadi, hukuman yang paling ringan adalah dengan cara mematahkan kakinya, lalu menghancurkan tingkat pengolahannya, dan mengeluarkannya dari gerbang gunung."
Para murid inti yang berada di belakang Xu Chen pun langsung merasa gembira.
Jika Lin Yue dikeluarkan dari sekte, maka mereka semua punya kesempatan untuk menjadi seorang kakak saudara dan bisa dengan bebas menebar pesona pada saudari-saudari junior seperguruannya.
Sementara itu, Zhang Ruochen baru saja sampai di Sekte Yin Yang, jadi ia tidak akan rela dikeluarkan dari sekte tersebut.
Taoist tua berambut abu-abu berkata dengan suara seraknya, "Lin Yue, apa kau masih punya sesuatu yang hendak dikatakan?"
"Tentu saja."
Zhang Ruochen menatap ke arah Zhao Yibing dan berkata, "Paman Master Junior Zhao, kau berkata jika aku sudah berlutut di hadapan seorang master jahat, lalu aku juga telah menghianatimu, dan akhirnya aku membuatmu kehilangan Kompas Pemburu Harta Karun. Akan tetapi, apa kau telah menyebutkan alasannya? Siapa yang membawa kami ke sana, hingga akhirnya masuk ke dalam situasi yang berbahaya tersebut?"
"Apa alasannya?"
Seketika itu juga, Zhao Yibing menjadi sedikit takut, namun ia masih berpura-pura untuk tetap bersikap tenang.
Zhang Ruochen tertawa dan berkata, "Paman Master Junior, di hari itu, kau menggunakan Kompas Pemburu Harta Karun untuk menemukan aura yang dilepaskan oleh Batu Suci di sekitar sana. Setelah itu, kau ingin mencuri Batu Suci tersebut. Akibatnya, kau telah mengusik seorang master jahat yang sangat tangguh. Apa aku benar?"
Zhao Yibing langsung menggertakkan giginya. "Lalu apa? Master jahat itu membawa sebuah Batu Suci yang tidak jelas muasalnya. Jadi, mengapa aku tidak boleh mengambilnya?"
"Kau tidak ingin mengambilnya, tapi kau ingin mencurinya."
Zhang Ruochen mencibir dan berkata, "Sang Elder berjubah cyan yang terhormat dari Sekte Yin Yang ini sudah berperilaku seperti pencuri, dan hendak mencuri Batu Suci milik seorang master jahat. Jika seseorang sampai menyebarkan berita ini, bukankah seluruh Sekte Yin Yang pasti akan menjadi tercela?"
Ketika mendengar perkataan itu, maka semua Elder yang berada di sana langsung mengernyitkan dahi. Beberapa Elder bahkan mulai melirik ke arah Zhao Yibing dengan tampang jijik.
Zhang Ruochen menambahkan, "Master jahat itu adalah sosok yang tangguh. Bahkan, seorang pembunuh No.4 dari Sekte Blood Cloud, Luo Shi, juga kalah darinya. Saat itu, Paman Master Junior Zhao benar-benar sudah terluka parah olehnya hanya dalam satu gerakan, dan sama sekali sudah tidak mampu lagi bertarung."
Semua orang yang berada di dalam Candi Taoist langsung terkesiap.
Sang pembunuh No.4 dari Sekte Blood Cloud – Luo Shi – adalah seorang master jahat yang sangat terkenal. Semua Elder yang berada di sana pun pernah mendengar namanya.
"Master jahat itu berhasil mengalahkan Luo Shi? Namun, karena dia terlampau tangguh, lalu bagaimana mungkin kau bisa melarikan diri darinya?" tanya seorang Elder berjubah cyan.
Zhang Ruochen menghela nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya menjawab, "Paman Master Junior sedang ingin mencuri Batu Suci-nya. Alhasil, master jahat itu akhirnya menjadi sangat marah dan langsung menyatakan kalau dia akan membunuh kami semua. Jadi, demi menyelamatkan semua orang, maka saya akhirnya harus berlutut di hadapannya.
"Saya benar-benar paham kalau seorang pria wajib menjaga harga dirinya dan menolak tunduk terhadap siapa-siapa. Selain itu, integritas moral bahkan jauh lebih penting daripada nyawa itu sendiri. Jadi, saya pun lebih memilih mati daripada harus berlutut. Akan tetapi, sebagai seorang Kakak Tertua bagi para murid inti di Gunung Suci Zixia, lalu bagaimana mungkin saya tega membiarkan para saudara junior dan saudari junior seperguruan saya dibunuh oleh master jahat tersebut, hanya karena ulah tercela dari Paman Master Junior Zhao?
"Paman Master Junior Zhao sudah hidup terlampau lama di dunia ini, jadi, dia dapat dengan mudah mengacuhkan nyawanya sendiri. Akan tetapi, semua saudara junior dan saudari junior seperguruan saya masih terlampau muda, dan masa depan mereka masih sangat panjang. Maka dari itu, saya lebih baik menanggung malu daripada harus kehilangan nyawa mereka semua."
Zhang Ruochen kembali menghela nafas panjang, sebelum akhirnya mulai menyapukan pandangan matanya kepada lebih dari 10 murid inti yang sedang berdiri di sekitar sana, sambil memperlihatkan ekspresi sedih.