Membunuh Ratu Blood Spirit
Membunuh Ratu Blood Spirit
Cakar wanita itu juga lebih dulu melepaskan kekuatan membunuh yang besar, bahkan sebelum cakar itu mengenai tubuh Zhang Ruochen. Sehingga, kekuatan yang tak terlihat tersebut mulai menekan Celestial Bodyshield dan berhasil menciptakan lima lubang di jubah lawannya.
Saat itu, Zhang Ruochen segera menangkap pergelangan tangan lawannya dan memobilisasi Tenaga Chi, dan mengalirkannya ke dalam Jalur Aliran Chi tangan. Kemudian, ia mulai mengayunkan tangannya dan melemparkan Ratu Blood Spirit ke udara.
Di waktu yang bersamaan, ia juga melayangkan sebuah pukulan ke arah atas.
"Naga dan Gajah Kembali ke Bumi."
Dengan suara berdentum, maka pukulannya mengenai Ratu Blood Spirit dan ia telah berhasil menghempaskannya.
Setelah mendarat di atas tanah, maka wanita itu mundur sebanyak 17 langkah, sebelum akhirnya berhasil menyeimbangkan diri.
Namun, wanita itu tampaknya telah terluka parah. Sehingga, tetes-tetes darah mulai mengalir dari dadanya dan membasahi pakaiannya.
Terdapat begitu banyak lubang berdarah di sekitar cetakan pukulan tersebut, hingga membuat tubuh wanita itu terlihat retak-retak.
Seketika itu juga, wanita tersebut langsung mencengkram seorang tentara bayaran dan mulai menghisap darahnya. Lalu, darah mulai masuk ke dalam tenggorokannya seperti darah tersebut merupakan nutrisi bagi tubuh, sehingga darah itu akhirnya mengobati luka-lukanya.
Tidak lama kemudian, luka-lukanya berangsur-angsur sembuh dan dapat diamati dengan mata telanjang. Setelah itu, wanita tersebut akhirnya benar-benar pulih.
"Zhang Ruochen telah menjadi sangat mengerikan karena bantuan Sarira. Dia hampir membunuhku hanya dengan satu kali serangan pukulan," pikirnya.
Wanita itu melihat di kejauhan dan menemukan jika Zhang Ruochen sedang bertarung melawan Blue Emissary.
Lelaki itu mengambil satu langkah maju dan mengayunkan pedangnya secara biasa, tanpa menggunakan teknik pedang apa-apa. Meski demikian, lelaki tersebut berhasil menciptakan sebuah gelombang Semburan Darah berukuran raksasa.
Semburan Pedang itu melesat dan meninggalkan empat luka berdarah di tubuh Blue Emissary, yang mendapatkan rangking dua di antara Tujuh Emissary Pembunuh.
Blue Emissary telah terluka oleh Semburan Pedang.
Crash!
Sekali lagi, Zhang Ruochen berubah menjadi sebuah bayangan dan melesat ke arah depan. Saat ini, ia menggunakan jarinya sebagai sebuah pedang, dan menghunuskan ibu jarinya yang berwarna emas untuk menyerang dahi Blue Emissary.
Seketika itu juga, ekspresi wajah Blue Emissary berubah. Kemudian, ia mengayunkan pedang raksasanya di depan tubuh, lalu merentangkan tinju kirinya, dan mulai menghantamkan tinju tersebut ke tubuh pedang.
Ia ingin menggunakan kekuatan tinju dan pedang untuk menghalau serangan pedang jari milik Zhang Ruochen.
Bam!
Jari Zhang Ruochen berhasil mengenai tubuh pedang, yang mana hal tersebut berhasil menciptakan suara mendesing.
Setelah itu, Semburan Pedang menjadi berfluktuasi dan membentuk riak-riak energi seperti halnya gelombang air, sebelum akhirnya memancar ke segala penjuru, di sekitar ibu jari Zhang Ruochen.
"Pft!"
Blue Emissary memuntahkan darah. Armor yang dikenakan di tubuhnya telah terbelah. Sehingga, tubuhnya telah terkena Semburan Pedang, dan mengubah sekujur tubuhnya menjadi tubuh yang berdarah.
Tangan kanannya yang sebelumnya digunakan untuk menggenggam pedang – dari mulai pergelangan tangan, kulit-kulit di jarinya, daging, dan meridian-meridian yang berada di sana – telah berubah menjadi darah, dan hanya menyisakan tulang-belulang belaka.
Akibatnya, pedang raksasa itu terjatuh dan menancap di tanah. Sehingga, ujung pedang raksasanya tersebut berhasil menembus tanah sampai kedalaman setengah meter.
Saat itu, para tentara bayaran yang berada di sana menjadi sangat gembira. Sebab, lawan Zhang Ruochen merupakan Blue Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap, namun lelaki tersebut berhasil mengalahkan lawannya hanya dengan satu gerakan, dan sanggup melukai lawannya dengan cukup parah saat menggunakan gerakan yang kedua.
Mampukah Blue Emissary bertahan dari serangan ketiga?
Zhang Ruochen tidak memberikan kesempatan bagi Blue Emissary untuk menghindar. Sebaliknya, ia segera mengumpulkan Tenaga Chi dan mengalirkannya ke dalam jempol kiri. Setelah itu, ia pun mulai memperagakan gerakan ketiga.
"Pedang Gelombang Matahari."
Saat itu, tampaknya ia sanggup mengosongkan Energi Chi dari langit dan bumi yang berada di dalam Lonceng Emas Langhuan hanya dalam sekejap. Sebab, Energi Chi itu mulai menciptakan sebuah jalur pedang dan melesat cepat layaknya matahari yang terbakar.
Pedang Gelombang itu tidak lama lagi akan membunuh Blue Emissary.
"Zhang Ruochen, beraninya kau ingin membunuh seorang Emissary!"
Tiba-tiba, Purple Wind Emissary menghempaskan dirinya di depan Blue Emissary dan mulai menghantam tanah dengan menggunakan Purple Torch Spear-nya. Setelah itu, terdapat lapisan api yang keluar dari tanah dan membentuk sebuah dinding api lingkaran berwarna ungu. Pada akhirnya, dinding tersebut berbenturan dengan Pedang Gelombang.
Boom!
Dua kekuatan besar saling berbenturan dan melepaskan cahaya berwarna ungu dan merah. Akibatnya, cahaya-cahaya tersebut berhasil menghempaskan para ksatria yang berada di dekat sana.
Zhang Ruochen menyipitkan matanya. "Teknik bela diri dari kelas menengah Tingkatan Hantu, Fire of Cold Underground."
Purple Wind Emissary menarik kembali tombaknya dari tanah dan mengangkatnya secara horizontal. Saat itu, ia berdiri tegak dan berkata, "Ya. Itu merupakan Fire of Cold Underground Essence Chi."
Fire of Cold Underground Essence Chi merupakan salah satu jenis teknik bela diri. Agar dapat menguasai teknik itu, maka dibutuhkan seorang pertapa yang hanya berdiri di atas tanah selama satu tahun, hal itu dilakukan demi menyerap esensi vital dingin dari dalam tanah dan mengubahnya menjadi api. Setelah itu, maka pertapa tersebut akan berhasil menguasai teknik bela diri yang demikian.
Menurut legenda, esensi vital yang terdapat di bawah tanah merupakan Esensi Chi Neraka. Jadi, ketika Esensi Chi tersebut dipelajari sampai pada batas tertentu, maka itu dapat menjadi Api Suci Neraka.
Sementara Zhang Ruochen dan Purple Wind Emissary sedang berdiri berhadap-hadapan, maka seketika itu pula terdapat Ruh Darah yang menyelinap keluar dari bawah tanah, sebelum akhirnya berdiri di belakang Zhang Ruochen dan berubah menjadi sosok Ratu Blood Spirit.
Seketika itu juga, senyuman keji tampak di wajah Ratu Blood Spirit. Wanita itu mengepalkan kedua tangannya dan mengumpulkan semua kekuatan tubuhnya, sebelum akhirnya melepaskan serangan dari belakang punggung Zhang Ruochen.
"Zhang Ruochen, awas di belakangmu."
Ketika Silvermoon menyaksikan Ratu Blood Spirit, maka ia cepat-cepat memperingatkan Zhang Ruochen.
Sebab sekarang ini, hanya lelaki tersebut yang dapat membantu Kelompok Silver Sky Mercenary.
Jika sampai lelaki itu terluka karena serangan dadakan, maka tidak ada kesempatan lagi untuk menyelamatkan kelompok mereka.
Wanita itu ingin sekali menghentikan Ratu Blood Spirit, namun sayangnya saat ini ia juga sedang terluka parah. Sebab, ia telah mengerahkan segenap kekuatannya untuk menghalau serangan gelombang suara yang dilepaskan oleh Lonceng Emas Langhuan.
Semua orang mengira jika Ratu Blood Spirit akan membunuh Zhang Ruochen, namun mereka tidak tahu jika lelaki tersebut memiliki Kekuatan Batin yang tinggi. Jadi, Zhang Ruochen sedari tadi telah menyadari jikalau Ratu Blood Spirit memang berada di belakangnya.
Saat itu, ia memisahkan kakinya dan menggunakan teknik bergerak, sebelum akhirnya mengubah tubuhnya menjadi tiga bagian.
Satu bayangan melompat ke atas, satu lagi membungkuk ke arah bawah, sementara yang terakhir menghadap ke arah belakang.
Pada akhirnya, ketiga bayangan itu sama-sama melepaskan teknik pukulan.
"Langkah Gajah."
"Naga di Langit."
"Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah."
Ketiga serangan pukulan itu hampir mengenai tubuh Ratu Blood Spirit pada waktu yang bersamaan. Ketiga serangan itu mengenai kepala, perut bawah, dan dadanya, sehingga berhasil membuat wanita tersebut terlempar ke belakang.
"Aku sudah berkata bahwa kita akan menuntaskan segala dendam hari ini. Jadi sekarang, aku rasa segala sesuatunya telah berakhir."
Zhang Ruochen terus melesat sebagaimana gerakan kakinya tampak selalu berubah-ubah posisi.
Setiap kali lelaki itu bergerak, maka di situ selalu terdapat bayangan yang ditinggalkan. Pada akhirnya, ia berhenti dan sekali lagi melayangkan pukulan ke arah Ratu Blood Spirit.
Bang, bang!
Dalam sekejap, ia telah melepaskan 72 kali pukulan berturut-turut, dan meninggalkan 72 bayangan di atas permukaan tanah. Setelah itu, semua bayangan tersebut bergabung menjadi satu. Kemudian, ia pun kembali menarik tangannya.
Tidak lama setelah itu, Ratu Blood Spirit terjatuh dari udara. Kakinya mendarat di tanah, sebagaimana wanita itu menemukan jika dirinya berada tiga langkah jauhnya dari lawannya.
Lalu, terdapat garis-garis berdarah, seperti halnya barang pecah belah dan porselen di tubuhnya. Sesaat kemudian, tubuh yang retak tersebut menjadi hancur dan berubah menjadi sebuah kabut darah.
"Apa segala sesuatunya telah berakhir?"
Zhang Ruochen mengamati kabut darah tersebut. Saat ini, ia masih berdiri di sana, dan meyakini jika aura Ratu Blood Spirit belum benar-benar menghilang.
Sebab ia merupakan Blood Spirit, seharusnya ia tidak dapat dibunuh dengan mudah.
"Zhang Ruochen, biarkan aku membantumu. Hehe!"
Red Wish Emissary mendekat dan tersenyum dari balik penutup kepalanya yang tipis. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah tas kain berisi rune-rune, sebelum akhirnya meletakkan kabut Ruh Darah itu di dalam tas kain tersebut.
"Murnikan."
Red Wish Emissary sangat cantik, hingga setiap gerakannya penuh dengan daya pikat. Dari dalam tas kain tersebut, ia mulai menuangkan kabut Ruh Darah di sebuah wadah yang berukuran tinggi 13 sentimeter.
Seketika itu juga, terdengar suara teriakan kepedihan dari dalam wadah tersebut.
Tidak lama setelahnya, suara itu pun menghilang.
Ruh Darah itu berubah menjadi sebuah pil merah yang berkilauan dan berukuran sebesar ibu jari.
"Pil Blood Spirit, dimurnikan dari Blood Spirit di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Ini merupakan sebuah obat yang cocok untuk meningkatkan pengolahan seorang ksatria. Zhang Ruochen, tidak peduli seberapa tangguhnya dirimu, tapi kau telah memenuhi mimpiku."
Red Wish Emissary menyeringai dan mengambil pil tersebut dengan tangannya yang lentik. Setelah itu, wanita tersebut menelannya.
"Memang benar jika Pil Blood Spirit merupakan benda yang langka, tapi sayangnya kekuatan besar seperti itu memiliki efek samping."
Zhang Ruochen masih berdiri tegak tanpa berupaya untuk mencuri pil tersebut. Saat ini, ia berdiri di depan para tentara bayaran, seperti halnya Nie Honglou dan Silvermoon, dan ia sedang melindungi mereka.
Setelah berhasil membunuh Ratu Blood Spirit, maka ia bisa segera meninggalkan tempat ini. Namun, ia tidak ingin melakukannya.
Semenjak ia telah memilih untuk membantu kelompok ini, maka ia pasti akan membantu mereka sampai akhir.
Fungsi utama dari Pil Blood Spirit digunakan untuk meningkatkan kualitas fisik dan meningkatkan pengolahan dengan lebih cepat.
Tentu saja, pil tersebut juga dapat meningkatkan Jiwa Bela Diri seorang ksatria. Namun, pil itu juga akan mempengaruhi Jiwa Bela Diri dan menciptakan sebuah efek samping yang kuat.
Red Wish Emissary masih berada di Tingkatan Fajar dari Alam Surga. Namun, ia berani menelan sebuah pil yang terbuat dari Blood Spirit di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Sehingga, tidak diragukan lagi jika itu pasti akan mempengaruhi Jiwa Bela Diri-nya.
Jiwa Bela Diri merupakan sebuah jiwa milik seorang ksatria.
Jika Jiwa Bela Diri itu terpengaruh, maka Ketenangan Hati-nya di masa depan pasti akan terdistorsi. Sehingga, itu bukan merupakan hal yang bijak jikalau ingin berlatih sampai menuju pada Jalan Suci.
Oleh karena itulah, Zhang Ruochen tidak ingin mencuri pil tersebut.
Sebab, ia mengerti jika para master dari Pasar Gelap yang akan dihadapi olehnya setelah ini adalah jauh lebih mengerikan daripada kematian Ratu Blood Spirit. Sehingga, tidak ada satupun dari mereka yang bisa diremehkan olehnya.