Garis di antara Hidup dan Mati
Garis di antara Hidup dan Mati
Kedua biksu itu berdiri di samping kanan kirinya. Mereka sedang melipat kedua tangannya ke arah depan dan terlihat sangat serius. Di waktu yang bersamaan, cahaya Buddha tampak memancar dari tubuh mereka berdua.
Dalam sekejap, mantra-mantra Buddha mulai terdengar di seluruh Residen Militer Gubernur Provinsi. Setelah itu, jiwa-jiwa ghost – yang menopang Ghost King Formation level empat – mulai beringsut ketakutan.
Suara serak Sikong One mulai terdengar, "Tingkatan mereka masih terlampau rendah. Satu scroll Kitab Paradise mestinya mampu menyingkirkan mereka semua."
Sikong Two menggelengkan kepalanya. "Kitab Paradise hanya dapat digunakan untuk mengembalikan jiwa mortal yang sedang tersesat. Kitab ini tidak akan berguna bagi pasukan shadow dan jendral-jendral ghost yang pernah mati sebelumnya."
Sikong One tertawa, seakan segala sesuatunya masih berada di bawah kendalinya. "Kalau begitu, mari kita gunakan scroll Kitab Amitayus. Mereka adalah debu dan harus dikembalikan menjadi debu. Amitabha!"
"Kurasa Kitab Amitayus juga menyimpan kekuatan yang besar," kata Sikong Two. "Master pernah berkata bahwa kitab ini memang untuk mengusir Ghost King."
…
Sikong One dan Sikong Two terlihat sangat mulia, layaknya dua orang biksu yang baru saja tercerahkan. Bahkan, Feng Yinchan pun terlihat mulai gelisah. "Sekte Seribu Buddha memang memiliki kitab-kitab yang mampu menangkal pasukan shadow milik Ras Ancient Kultivasi Ghost.
Qingyi Chan merasa sedikit tersentak. Wanita itu sama sekali tidak mengira bila Zhang Ruochen akan memanggil dua orang biksu dari Sekte Buddha.
Seandainya pasukan ghost milik Feng Yinchan benar-benar telah disingkirkan, maka mereka akan berada di posisi yang tidak menguntungkan.
"Bisakah kalian membaca mantra itu lebih cepat dan segera singkirkan mereka?" Zhang Ruochen memperingatkan mereka berdua.
"Saya tidak tahu caranya," kata Sikong One blak-blakan.
Mendengar itu, maka tubuh Zhang Ruochen langsung membeku, dengan ekspresi wajahnya yang berubah menjadi murung. Di waktu yang bersamaan, ia merasa seperti ingin berteriak kepadanya.
"Kalau kau tidak tahu caranya, lalu kenapa kau bicara dengan begitu arogan? Dengan begitu percaya diri?"
Feng Yinchan dan Qingyi Chan pun sama-sama menghela nafas lega. Mereka tidak lagi merasa khawatir dan mulai menyerang dari segala sisi.
"Tingkat kultivasi saya sangat tinggi. Meski saya tidak bisa membaca mantra, tapi saya masih bisa menghancurkan para ghost dan iblis dengan tinju."
Kedua mata Sikong One terlihat melotot. Biksu itu mengepalkan tangannya erat-erat. Di waktu yang bersamaan, terdapat bayangan seekor harimau putih yang muncul di belakangnya. Setelah itu, ia melesat ke arah Wuchang King berwarna hitam dan putih.
Roar!
Sikong One meninju dengan kedua tangannya, dengan suara auman harimau di dalam hutan. Biksu itu berhasil menghempaskan kedua Wuchang tersebut sampai ratusan kaki ke belakang.
Feng Yinchan pun merasa terkejut. Bagaimana mungkin kedua Wuchang itu tidak mampu menghadapi seorang biksu?
"Apa dia adalah salah satu pertapa tangguh yang masuk ke dalam Ranking Setengah-Biksu atau Di Luar Ranking Setengah-Biksu?"
Feng Yinchan tidak punya waktu untuk memikirkan hal tersebut. Apalagi, Sikong One sudah melancarkan serangan dan berhasil menghempaskan kedua Wuchang King-nya. Bahkan, kedua Wuchang itu terpaksa harus bergerak mundur.
Sikong Two sedang duduk di tengah Ghost King Formation level empat. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah scroll dan mulai membaca sebuah mantra. Rune-rune emas mulai bermunculan dari mulutnya dan langsung menyebar ke seluruh penjuru.
Rune-rune Buddha itu terjatuh pada pasukan shadow, dan langsung memurnikan Chi iblis mereka. Setelah itu, para pasukan shadow segera bertransformasi menjadi berkas-berkas cahaya, sebelum akhirnya terbakar menjadi debu.
Sikong One tidak bisa membaca mantra, tapi hal itu tidak berlaku bagi Sikong Two. Faktanya, Sikong Two memiliki pencapaian yang lebih tinggi, bahkan jauh lebih tangguh daripada para Biksu Buddha. Memang, Sikong Two benar-benar menghidupi harga diri sang Kaisar Buddha.
Pada saat itu, Sikong Two sedang membaca Ksitigarbha. Mantra itu dapat memurnikan semua jiwa mati yang berada di bawah level Ghost King.
Sikong Two berhasil meredam Ghost King Formation level empat, dan segera melepaskan Zhang Ruochen dari tekanan formasi tersebut. Kemudian, Zhang Ruochen menoleh ke arah Feng Yichan. "Sekarang adalah waktunya kita bertempur."
"Aku dapat menghancurkanmu dengan satu serangan." Sambil mendengus dingin, Feng Yinchan melemparkan Ice Soul Tripod ke arah Zhang Ruochen.
Ice Soul Tripod itu sebesar paviliun. Pancaran cahaya birunya sangat terang, dan langsung menukik lurus ke arah Zhang Ruochen. Yang jelas, lelaki itu tidak akan bisa menghindar.
"Break!"
Zhang Ruochen segera melepaskan sebuah Ruang Celah – sepanjang puluhan meter – untuk berhadapan dengan Ice Soul Tripod tersebut.
Whoosh!
Ice Soul Tripod itu bergetar hebat, dengan ukurannya yang terus berubah. Selain itu, pergerakan senjata itu juga terus berubah-ubah dan sukar untuk diprediksi. Kemudian, tripod itu berhasil menghindar dari ruang celah dan terjatuh tepat di atas kepala Zhang Ruochen.
Setelah menyadari bahwa ia tidak akan sempat melepaskan Ruang Celah yang lain, maka Zhang Ruochen pun langsung mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Di waktu yang bersamaan, ia melepaskan Nine-Life Sword Technique untuk menyambut tripod tersebut.
Setelah benturan serangan dahsyat itu, Zhang Ruochen pun sempat terhempas sedikit ke belakang. Terdapat beberapa lubang kaki yang tercetak di atas permukaan tanah.
"Aku tidak akan bisa menggunakan Tao Pedang dengan baik, bahkan juga kekuatan ruang dan waktu, bila jaraknya sangat jauh seperti ini. Kalau begini, aku sama sekali bukan tandingannya. Jadi, aku harus mendekatinya, supaya aku bisa berada di posisi yang lebih unggul."
Setelah memikirkan itu, Zhang Ruochen pun langsung merangsek maju.
Whoosh, whoosh.
Setelah menggunakan Ruang Pergerakan sebanyak tiga kali berturut-turut, maka Zhang Ruochen pun mulai mengubah posisinya tiga kali, hingga meninggalkan empat buah bayangan di belakangnya. Kemudian, ia kembali muncul di jarak 30 kaki dengan Qingyi Chan.
Ketika itu, Qingyi Chan dapat merasakan sesuatu yang ganjil. Jadi, ia cepat-cepat mengaktifkan Chi Suci-nya dan menarik kembali Ice Soul Tripod – untuk menangkis serangan Zhang Ruochen.
"Thunder and Lightning." Zhang Ruochen melepaskan salah satu gerakan dari True-Thunder Fire Sword Technique. Setelah itu, ratusan Pedang Chi mulai berhamburan keluar dari Pedang Kuno Abyss. Pedang-pedang Chi dalam jumlah besar segera melingkupi Qingyi Chan.
True-Thunder Fire Sword Technique adalah sebuah teknik bela diri dari Tingkatan Raja dan berasal dari garis keturunan Pedang Taotian. Teknik itu dapat mengaktifkan kekuatan petir dan api di dunia ini. Selain itu, baik perubahan dan energi yang terkandung di dalamnya sama-sama sukar diprediksi, bahkan cenderung tak berbatas.
Sebagaimana Zhang Ruochen mulai menusuk ke arah depan, maka puluhan sambaran petir mulai bermunculan dalam radius ratusan kaki. Petir-petir itu langsung menyerang Qingyi Chan sekaligus.
Crack!
Meski dengan tingkat kultivasi yang tinggi, namun sambaran petir itu masih mampu menghancurkan pertahanan wanita tersebut. Sehingga, sekujur tubuhnya langsung menghitam, dengan asap yang membumbung tinggi darinya.
Di momen-momen kritis semacam itu, Ice Soul Tripod kembali terbang ke tuannya.
Sambil mengangkat Ice Soul Tripod tinggi-tinggi, saat itu Qingyi Chan akhirnya berhasil menghentikan pergerakan Pedang Kuno Abyss. Kemudian, setelah menstabilkan dirinya sendiri, maka ia pun mulai berteriak kencang, "Zhang Ruochen, dengan menggunakan Ice Soul Tripod, aku bisa menyerang dan juga bertahan! Apa kau benar-benar mampu mengalahkanku?"
"Bahkan, fungsi Senjata Saint Seribu Inskripsi juga masih sangat bervariasi."
Zhang Ruochen kembali menyerangnya. Lelaki itu masih menggunakan True-Thunder Fire Sword Technique untuk berhadapan dengan Ice Soul Tripod tersebut.
Bukan hanya sambaran petir saja yang bermunculan di sekitarnya, namun kobaran api juga mulai membakar tanah. Selama itu, Qingyi Chan terpaksa bergerak defensif. Meski telah menggunakan Ice Soul Tripod, namun ia masih terluka. Pada saat itu, armornya telah rusak, dengan darah yang keluar dari kulitnya.
Ketika itu, rasa-rasanya Chi Suci di dalam tubuh Zhang Ruochen tak akan pernah habis. Sebab, lelaki itu terus melancarkan serangan di level mantra suci, dan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Setelah puluhan kali serangan, akhirnya ia punya kesempatan untuk melepaskan Delapan Skala Perubahan. Kala itu, pedangnya berhasil menembus Ice Soul Tripod dan langsung menggores leher lawannya.
Crunch.
Leher Qingyi Chan baru saja tergores. Pedang Kuno Abyss telah meninggalkan luka berdarah yang panjang di lehernya.
Seorang pertapa biasa pasti akan mati jikalau menerima luka semacam ini. Akan tetapi, bukannya mati, Qingyi Chan segera melangkah mundur dan langsung menyegel otot-otot di lehernya.
Sikong Two telah berhasil menghancurkan Ghost King Formation level empat tersebut. pada saat itu, ia juga berhasil melukai keempat Setengah-Biksu dan menghempaskan mereka ke tanah.
Feng Yinchan juga dikalahkan oleh Sikong One. Wanita itu melarikan diri dari residen tersebut, bersama dengan kedua Wuchang King-nya.
Kedua mata Qingyi Chan terlihat sangat dingin. "Zhang Ruochen," katanya dengan suara serak. "Kali ini, aku salah memperhitungkan sesuatu. Tapi lain kali, aku pasti akan membunuhmu dan sama sekali tidak akan memberimu kesempatan."
Darah mengucur deras dari lehernya ketika wanita itu bicara.
Whoosh—
Sayap-sayap biru mulai bertumbuh di punggung Qingyi Chan. Wanita itu juga melarikan diri dari residen tersebut, dengan mengubah dirinya menjadi segaris cahaya biru.
"Kau ingin pergi kemana?" terdengar suara feminim dari arah lain.
Samar-samar, seseorang bisa melihat sosok cantik, dengan armor yang menyala terang di udara. Kemudian, sebuah pilar cahaya darah melesat cepat, dan menghentikan pelarian Qingyi Chan.
Cahaya itu menyimpan Thousand Lines of Destruction, hingga melukis langit di sekitar Qingyi Chan dengan warna merah.
Qingyi Chan terpaksa menggunakan segenap Chi Suci untuk kembali disuntikkan ke dalam Ice Soul Tripod. Di waktu yang bersamaan, wanita itu juga melepaskan Thousand Line of Destruction untuk menangkis Life-Death Mirror.
"Bunuh dia."
Kedua mata Zhang Ruochen juga terlihat dingin. Lelaki itu menuding ke arah depan, dan tiba-tiba Pedang Kuno Abyss langsung terbang ke sana. Tidak lama kemudian, pedang itu berhasil menembus beberapa lapis pertahanan Qingyi Chan. Lalu, dengan sebuah "poof", maka pedang itu telah menancap di tubuh lawannya.
Wanita itu mengerang kencang dan terjatuh dari langit.
Zhang Ruochen kembali menarik Pedang Kuno Abyss, sembari bergegas mendekat ke arah Qingyi Chan. Lelaki itu ingin membunuhnya, terutama ketika wanita itu sedang terluka parah.
"Junior, berani-beraninya kau!"
Kehendak biksu tiba-tiba mulai bermunculan di ujung horizon. Energi itu langsung membuat langit berubah menjadi gelap, dengan hembusan angin dingin.
Sang Mayor Jendral Pasukan Canglong memang belum tiba di tempat itu, namun sebuah tombak panjang telah lebih dulu meluncur di atas langit.
Layaknya bintang jatuh yang membelah langit, maka tombak itu mengeluarkan suara sonic boom dan langsung menerjang Zhang Ruochen.
Ketika itu, Zhang Ruochen merasa sangat gelisah. Kemudian, ia segera memenggal kepala Qingyi Chan, lalu mengambil Ice Soul Tripod, sebelum akhirnya menggunakan Ruang Pergerakan untuk melarikan diri.
Tombak itu berhasil menembus bayangan Zhang Ruochen dan tertancap di tanah dengan suara "BOOM" yang kencang. Dalam sekejap, permukaan tanah – dengan tombak itu sebagai titik pusatnya – langsung tenggelam. Seluruh Kota 24 benar-benar bergetar hebat.
Karena dentuman yang sangat kencang semacam itu, maka ribuan pilar bangunan pun mulai mengalami keruntuhan di sisi luar kota. Di waktu yang bersamaan, ratusan formasi pertahanan pun langsung menjadi aktif.
Lalu, setelah debu-debu itu menghilang, maka siapapun dapat melihat bahwa Residen Militer Gubernur Provinsi telah berubah menjadi lubang hitam yang sangat besar. Terdapat sebuah tombak yang menancap di tengah lubang tersebut. Di sekitarnya, bahkan terdapat kobaran api yang masih menyala.
Setelah sang Mayor Jendral Pasukan Canglong tiba di sana, saat itu Zhang Ruochen telah memasukkan Sikong One dan Sikong Two ke dalam Grafik Kayu Yin Yang. Selain itu, ia juga telah melindungi Qin Yutong dengan Shooting Star Invisible Cloak. Pada saat itu, Zhang Ruochen membawanya pergi dari sana.
Hanya erangan geram sang Mayor Jendral yang terdengar di langit malam.
Zhang Ruochen tidak berhenti, sampai mereka berada di tempat yang cukup aman. Kemudian, sambil setengah berlutut di atas tanah, lelaki itu mulai memuntahkan darah.
"Yang Agung."
Qin Yutong terlihat khawatir, sebagaimana ia sedang membantu Zhang Ruochen untuk bangkit berdiri. Akibatnya, kedua tangan wanita itu langsung menjadi basah. Keduanya bersimbah darah.
Terdapat segaris luka yang panjang di dada Zhang Ruochen. Luka itu benar-benar dalam, bahkan tulangnya sampai terlihat. Pemandangan itu sangat mengerikan.
Tombak milik Sang Mayor Jendral Pasukan Canglong hanya berjarak satu helai rambut dari jantung Zhang Ruochen.
Zhang Ruochen sedang duduk bersila di tanah dan mulai mengaktifkan Chi Suci untuk menyingkirkan sisa-sisa energi dari tombak tersebut. Tidak lama kemudian, luka-luka berhenti mengeluarkan darah.
Kemudian, sambil menghembuskan nafas lega, saat itu ia melirik ke arah Qin Yutong. "Aku harus menyelesaikan tugas lain. Sebaiknya kau kembali ke Phoenix Dance Palace."
Qin Yutong mengernyitkan kedua alisnya. "Tapi Anda sedang terluka. Anda harus segera mendapatkan perawatan."
"Jangan khawatirkan itu. Aku tidak akan melakukan apa-apa sebelum mengobati diri. Aku akan segera kembali setelah menyelesaikan tugas tersebut."
Zhang Ruochen pun langsung berdiri tegak. Di waktu yang bersamaan, lelaki itu memancarkan aura yang tenang, percaya diri, dan juga elegan.
Setelah itu, ia mengenakan Shooting Star Invisible Cloak dan menggunakan teknik bergerak, hingga segera menghilang di balik langit malam.