Kelembutan Lady Saint
Kelembutan Lady Saint
Selain itu, ia berusaha untuk menekan kemarahan di dalam hatinya, sambil berjalan mendekati Zhang Ruochen. Kemudian, ia kembali berkata lembut, "Aku tidak punya maksud apa-apa. Aku hanya ingin bertemu denganmu secara langsung. Lagipula, seharusnya kita adalah kawan baik, bukan begitu?"
"Di masa lalu... mungkin iya!" kata Zhang Ruochen.
Lady Saint bisa menilai kalau Zhang Ruochen ingin membangun jarak dengannya, hingga hatinya semakin terasa sakit. Setelah itu, ia menambahkan, "Belum lama ini, seorang Elder Biksu dari Sacred Central Crypt, Kong Lanyou, datang ke Pusat Kota Kekaisaran dan hendak membunuh sang Permaisuri. Saat itu, aku sedang berada di sisi sang Permaisuri. Jadi, aku mendengar kalau mereka berdua sedang berbicara tentang 'Zhang Ruochen'."
"Kau tidak perlu mencari informasi apa-apa dariku. Sebab, Zhang Ruochen yang mereka maksud pasti bukan aku." Zhang Ruochen menutup matanya dan berusaha bersikap tenang.
Meski begitu, Lady Saint adalah sosok wanita yang cerdas, hingga ia bisa merasakan sedikit kegundahan di hati Zhang Ruochen.
Maka dari itu, ia segera berjalan di belakangnya sambil mengernyitkan dahi. "Aku telah melayani sang Permaisuri selama bertahun-tahun dan aku sangat paham terhadap kepribadian beliau. Beliau adalah sosok yang mulia, hingga pencapaiannya mampu mengungguli semua Kaisar di masa lampau. Jadi, beliau tidak akan pernah membunuhmu hanya demi mengukuhkan takhtanya."
"Sebaliknya, setelah sang Permaisuri naik tahta, maka beliau selalu mendukung para jenius muda dan telah menghabiskan banyak sumber daya untuk membantu latihan mereka."
"Zhang Ruochen, ayo pergi ke Pusat Kota Kekaisaran bersamaku. Mungkin sang Permaisuri tidak benar-benar ingin membunuhmu, karena beliau hanya ingin bertemu denganmu. Kau harus percaya kepadaku bahwa aku tidak akan pernah menyakitimu."
Faktanya, bukankah Zhang Ruochen juga ingin bertemu dengan Chi Yao secara langsung, agar ia dapat bertanya "kenapa kau tega membunuhku pada masa 800 tahun silam"?
Namun, setiap kali Zhang Ruochen kembali teringat tentang peristiwa terkait – bagaimana Chi Yao menusuk dirinya – maka seketika itu pula ia selalu merasa sakit hati, dan sama sekali tidak tahan menghadapi kenyataan pahit tersebut.
Selain itu, Chi Yao hari ini bukan lagi seorang gadis remaja seperti yang sudah-sudah, tapi Sang Permaisuri sekaligus Master di Daratan Kunlun.
Jadi, di mata sang Permaisuri, maka Zhang Ruochen tidak ada bedanya dengan seekor semut. Lalu, apa gunanya Zhang Ruochen mengetahui kebenaran itu sekarang?
Memangnya semut bisa membunuh Permaisuri?
Sebelum ia mendapatkan kekuatan yang cukup, maka bertemu dengan Chi Yao sama halnya seperti bunuh diri, sekaligus menjadi peristiwa yang memalukan baginya.
Zhang Ruochen membuka matanya – yang telah menjadi semerah darah – lalu berkata dengan intonasi dingin dan geram, "Aku tidak akan pernah pergi ke Pusat Kota Kekaisaran, setidaknya bukan sekarang. Kalau my Lady memang berniat untuk menangkapku, maka silahkan saja. Tidak perlu merasa kasihan terhadapku."
Lady Saint sama sekali belum pernah melihat Zhang Ruochen sampai semarah itu. Akibatnya, wanita itu langsung merasa khawatir kalau-kalau kemarahan itu akan mempengaruhi ketenangan bela diri Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, Lady Saint akhirnya juga merasa semakin penasaran terhadap sesuatu yang pernah terjadi di antara Zhang Ruochen dan Permaisuri di masa silam.
Meski begitu, Lady Saint masih berusaha membujuknya dengan cara yang lembut, "Zhang Ruochen, seharusnya kau juga tahu, jika orang-orang dari Menteri Peperangan memburumu, maka kau tidak akan bisa tiba dengan selamat di Pusat Kota Kekaisaran. Jadi, hanya aku yang bisa melindungimu. Selain itu, apa kau tidak ingin bertemu dengan Huang Yanchen?"
Mendengar itu, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung meredam kemarahannya. Lalu, ia segera membalikkan badan dan menatap Lady Saint. Kemudian, ia berkata lembut, "Apa dia baik-baik saja?"
Lady Saint mengangguk. "Sang Permaisuri tahu bahwa dia adalah tunanganmu, tapi beliau tidak mempersulitnya dan malah memperlakukannya sama seperti para Ahli Waris yang lain. Tapi sekarang, dia sedang berlatih bersama delapan Ahli Waris yang lain di suatu tempat yang rahasia, dan dia tidak akan keluar dari sana sampai beberapa waktu mendatang."
"Jadi, kalau sang Permaisuri bisa menerima Huang Yanchen, maka beliau juga pasti bisa menerimamu."
"Aku sudah mendengar bahwa kau keluar dari Netherworld dengan membawa batu rune peninggalan Permaisuri Seribu Tulang dan menggunakannya untuk menyegel gerbang penghubung di kedua dunia. Yang jelas, itu sudah dihitung sebagai kontribusi yang besar, dan selama sang Permaisuri mengetahui hal ini, maka beliau pasti akan mengampuni kesalahanmu."
Zhang Ruochen menyeringai kepada dirinya sendiri. "Huh? Aku sama sekali tidak pernah menyakitinya, setidaknya hingga kini pun aku masih meyakini hal tersebut. Kenapa aku membutuhkan ampunan darinya?"
"Kalau begitu, apa yang kau khawatirkan?" Lady Saint malah balik bertanya.
Zhang Ruochen langsung menatap kedua mata wanita itu dengan tajam dan dingin. "Ada hal-hal yang masih belum kau pahami. Jadi, kalau my Lady memang tidak punya urusan lain, maka aku akan segera pergi!"
"Tunggu."
Lady Saint memandang Zhang Ruochen dengan tampang kecewa. Setelahnya, wanita itu paham kalau dirinya tidak akan bisa mengubah keputusan Zhang Ruochen, jadi ia pun segera mengurungkan niatnya untuk membujuk lelaki tersebut.
Sebaliknya, ia hanya berkata, "Ada hal lain yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Aku mengerti."
Zhang Ruochen mengangguk dan segera mengeluarkan Dekrit Darah Biksu – sesuatu yang pernah diberikan oleh Lady Saint kepadanya – dari dalam Cincin Ruang. Setelah itu, ia mengulurkan tangannya dan berkata, "Ini."
Melihat itu, hati Lady Saint benar-benar terasa getir. Wanita itu hanya melirik dekrit biksu, dan sama sekali tidak tertarik untuk mengambilnya.
Kemudian, wanita itu menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin bicara tentang Immortal Vampir, bukannya Dekrit Biksu Darah. Tolong simpan saja Dekrit Biksu itu. Di kemudian hari, kalau kau bertemu dengan bahaya, maka kau masih bisa menggunakannya untuk menyelamatkan diri."
Zhang Ruochen mengamati wanita tersebut dengan ekspresi bertanya-tanya. "Kau sudah melakukan segalanya demi menjaga pertemanan kita. Tapi, kau masih harus mengambil Dekrit Darah Biksu-nya kembali. Sebab, kalau sampai orang-orang dari Menteri Peperangan menemukan Dekrit Darah Biksu ini di dalam diriku, maka kau akan terseret masuk ke dalam masalah."
"Tapi aku masih jauh lebih khawatir kalau orang-orang kuat itu berhasil menusukmu."
Kata-kata itu keluar begitu saja dari bibir Lady Saint.
Bahkan Zhang Ruochen menjadi sangat terkejut setelah mendengarnya.
Di waktu yang bersamaan, Lady Saint pun langsung menyadari kesalahannya, hingga ia segera mengendalikan emosinya sendiri dan kembali tampil tenang.
Meski begitu, pada akhirnya hutan bambu tersebut kembali menjadi hening.
Akan tetapi, terdapat keganjilan dalam keheningan kali ini.
Setelah beberapa lama, Lady Saint pun berkata, "Zhang Ruochen, seharusnya kau tahu tujuan Immortal Vampir datang ke Yuan Mansion. Sekarang, Ras Kuno Prison Guardian dan Menteri Peperangan sedang bekerja sama untuk membantai para Immortal Vampir. Namun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membongkar kedok mata-mata mereka di dalam Ras Kuno Prison Guardian dan Menteri Peperangan. Maka dari itu, aku datang kemari karena ingin meminta bantuanmu. Kau juga sangat membenci mereka, benarkan?"
Zhang Ruochen berkata, "Aku adalah Penjaga Pedang Taotian dan punya tanggung jawab untuk melindungi Pemakaman Pedang Pluto. Jadi, kalau ada sesuatu yang bisa kubantu, maka kau hanya perlu mengatakannya saja. Tapi, ada banyak figur tangguh di dalam Ras Kuno Prison Guardian dan Menteri Peperangan. Jadi, aku tidak akan bisa membantu banyak, mengingat tingkat kultivasiku juga masih sangat rendah."
"Bukan begitu," kata Lady Saint. "Tapi, Buku Rahasia Vampir bisa digunakan untuk membongkar kedok mereka. Lalu, kau adalah satu-satunya orang yang pernah membacanya di dunia ini. Jadi, kami membutuhkan bantuanmu untuk membongkar kedok mata-mata mereka."
"Apa cuma aku yang pernah membaca Buku Rahasia Vampir?" Zhang Ruochen malah balik bertanya, sambil merasa kebingungan.
Lady Saint berkata, "Kau adalah orang pertama yang bicara tentang Buku Rahasia Immortal Vampir dan mengutipkan isinya. Sebaliknya, bahkan orang lain juga tidak tahu apa buku itu memang benar ada atau tidak."
Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan mulai membatin, "Bagaimana mungkin?"
Lelaki itu mengingat dengan jelas bahwa ketika dirinya masih menjadi sang Pangeran Mahkota, saat itu Shangguan Que dan para Biksu lainnya telah diberi tugas untuk menulis Buku Immortal Vampir tersebut. Jadi, buku penting semacam itu seharusnya telah didistribusikan ke seluruh dunia. Tapi, bagaimana mungkin tidak ada satupun yang mengetahuinya? Seharusnya buku semacam itu telah tersebar luas, kecuali ada oknum tertentu yang menghentikan penyebarannya.
Lady Saint berdiri di sisi samping, sambil mengamati Zhang Ruochen dengan kedua mata jernihnya, seraya menunggu jawaban lelaki itu dengan sabar.
Namun, Zhang Ruochen cepat-cepat menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku minta maaf. Tapi, aku tidak pernah membaca Buku Immortal Vampir dan tidak bisa membantumu."
"Tapi kau pernah bilang tentang dua cara untuk membongkar kedok Immortal Vampir ketika berada di Sekte Yin Yang. Bagaimana mungkin kau tidak pernah membacanya?" tanya Lady Saint.
Seandainya Lady Saint tidak cukup mengenalnya, mungkin sekarang ini wanita itu akan merasa curiga bahwa Zhang Ruochen merupakan seorang Immortal Vampir.
Zhang Ruochen berkata, "Aku hanya pernah membaca dua halaman, dan bukan semuanya."
Setelah mengambil jeda sejenak, maka ia kembali berkata, "Kalau my Lady memang ingin mencari Buku Rahasia Vampir, mungkin kau bisa menemukannya di rumah Shangguan. Sebab, orang yang bertanggung jawab untuk mengedit Buku Rahasia Vampir adalah Shangguan Que, sang pemimpin Keluarga Shangguan. Kalau buku itu tidak sempat didistribusikan, seharusnya itu berada di tangan Shangguan Que."
Lady Saint memilih untuk percaya terhadap kata-kata Zhang Ruochen, namun ia segera menggelengkan kepalanya. "Shangguan Que pernah menjadi guru Kaisar dan Permaisuri. Beliau memiliki derajat yang sangat tinggi, hingga tidak semua orang bisa bertemu dengannya."
"Selain itu, setelah sang Permaisuri naik takhta, sejak saat itu beliau telah pensiun dan jarang sekali bertemu dengan orang-orang. Selama ratusan tahun belakangan, tidak ada yang pernah mendengar kabar darinya. Mungkin beliau juga telah meninggal mengingat usianya sudah sangat tua."
Pada saat ini, gambaran mengenai dirinya, Chi Yao, Kong Lanyou, Murong Yefeng... semua keturunan kerajaan yang pernah bersekolah bersama dengannya pada masa 800 tahun silam mulai memenuhi benak Zhang Ruochen.
Pada saat itu, guru mereka adalah Shangguan Que.
Di antara beberapa ingatan itu, beberapa di antaranya seperti baru saja kemarin terjadi, sebagaimana segala sesuatunya masih tergambar dengan jelas di dalam benaknya. Namun, faktanya 800 tahun telah berlalu dan segala sesuatunya telah berubah.
Meski begitu, setidaknya Lady Saint masih harus pergi meninggalkan Pemakaman Pedang Pluto dan bersiap-siap untuk mengunjungi Keluarga Shangguan. Bagaimanapun juga, wanita itu harus pergi ke sana, meskipun ia tidak diizinkan untuk bertemu dengan Shangguan Que.
Sekarang ini, tanda-tanda kerusuhan mulai bermunculan di Daratan Kunlun. Yang jelas, para Immortal Vampir sedang menahan diri untuk mempersiapkan bencana yang lebih besar di kemudian hari.
Maka dari itu, Buku Rahasia Vampir menjadi sesuatu yang esensial untuk segera ditemukan.
"Apa yang sebenarnya terjadi, sampai-sampai guru tidak sempat mendistribusikan Buku Rahasia Vampir?" Zhang Ruochen mulai memikirkannya dalam-dalam.
Kalau bukan karena tanggung jawabnya di Pemakaman Pedang Pluto, maka Zhang Ruochen sebenarnya ingin pergi bersama Lady Saint dan mengunjungi Keluarga Shangguan.
Namun, sebagai seorang Penjaga Pedang, maka pengaruh Zhang Ruochen akan lebih besar kalau ia bertahan di Pemakaman Pedang Pluto. Jadi, hal itu membuatnya tidak bisa pergi meninggalkan tempat tersebut.
Sementara itu, Zhang Ruochen sedang mengamati kepergian Lady Saint, namun tiba-tiba matanya sedikit berkedut (yang dianggap sebagai pertanda buruk menurut tradisi China).
Lalu, entah darimana, tiba-tiba lelaki itu mendapatkan firasat yang buruk di dalam benaknya.
Itu merupakan perasaan yang aneh sekaligus ganjil, seakan Kekuatan Batin-nya baru saja memberinya gambaran terkait peristiwa yang terjadi di masa depan.
Akan tetapi, perasaan itu sangat samar dan hanya berlangsung sekejap, hingga mirip seperti halusinasi.
"Lagipula, dia adalah seorang Sage Metafisika yang punya banyak trik di balik lengan bajunya. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak mampu mengatasi masalah? Seandainya dia berada di dalam masalah sekalipun, memangnya siapa yang bisa menyelamatkannya?"
Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan berusaha mengesampingkan kekhawatirannya tersebut.
Setelah itu, Zhang Ruochen pergi meninggalkan Bamboo Mountain dan bergegas menuju ke Pemakaman Pedang.
Bagaimanapun juga, tiga hari ke depan akan memiliki arti besar baginya. Yang jelas, lelaki itu harus mengosongkan semua pikirannya, lalu berkonsentrasi penuh kepada proses latihan pedangnya.