Divine_Gate

Chapter 37



Chapter 37

0"Enzo, bisakah kau lebih cepat menyetirnya ? Kita harus cepat menyusul ketua" ucap Akari.     

"Aku sudah menyetir dengan kecepatan penuh, bersabarlah" ucap Enzo.     

"Aku harap ketua baik-baik saja disana" ucap Natsumi.     

Setelah beberapa menit, akhirnya Enzo sampai di reruntuhan itu. Enzo, Akari, dan juga Natsumi keluar dari mobil jeep dan melihat pemandangan yang mengejutkan mereka.     

"Apa-apaan ini ? Mengapa tempat ini hancur berantakan ? " ucap Enzo.     

"Lihatlah Enzo, bukankah ini adalah syal yang selalu dipakai ketua ? " ucap Akari sembari memungut syal merah itu.     

"Kau benar, dimana ketua ? Aku harap dia baik-baik saja. Hmm ? " ucap Natsumi.     

"Ada apa Natsumi ? " tanya Enzo.     

"Bukankah itu adalah Kolonel Rose ? " ucap Natsumi sembari menunjuk Rose yang sedang terbaring ditanah.     

"Benar ! Itu dia, ayo kita kesana" seru Enzo.     

Enzo pun dengan cepat menghampiri Rose dan memeriksa kondisi darinya.     

"Kolonel Rose tertusuk didada kirinya, namun dia beruntung tusukan ini tidak terkena tepat di jantungnya. Kondisinya kritis dan denyut nadinya melemah. Natsumi, bisakah kau menyembuhkannya ?" ucap Enzo.     

"Biarkan aku memeriksanya" ucap Natsumi.     

Natsumi pun merapal sebuah mantera dan perlahan luka di dada kiri Rose menutup dan Rose perlahan membuka matanya.     

"Apakah anda baik-baik saja, Kolonel Rose ? " tanya Akari.     

"Kalian semua ? " ucap Rose lirih.     

Rose pun mencoba untuk duduk, dan dibantu oleh Natsumi.     

"Jangan terburu-buru, Kolonel Rose. Kondisi anda belum sepenuhnya membaik" ucap Natsumi.     

"Ryouichi… dimana Ryouichi sekarang ?" tanya Rose sembari melihat kesana kemari.     

"Kami tidak tahu keberadaan ketua sekarang, tempat ini sudah hancur berantakan seperti ini ketika kami sampai. Hanya syal milik ketua inilah yang kami temukan" ucap Enzo sembari memberikan syal merah itu kepada Rose.     

Rose pun menerima dan menatap syal itu dengan ekspresi sedih.     

"Ryouichi…" gumam Rose lirih.     

Tiba-tiba terdengar suara dentuman yang keras dan mengagetkan seluruh orang ditempat itu.     

"Suara apa itu ?! " seru Akari.     

"Tidak salah lagi, itu adalah Ryouichi. Aku harus kesana sekarang" ucap Rose.     

Rose pun bersusah payah untuk bangkit dan berjalan pelan menuju asal suara itu.     

"Kolonel, tunggu kami ! " ucap Natsumi sembari berusaha menyusul Rose.     

Setelah berjalan sejauh 300 meter, Rose melihat Ryouichi yang sedang berada dalam mode mengamuk. Rose hanya bisa melihat Ryouichi yang meninju demon Evelyn yang sudah terbaring tidak berdaya di tanah. Dentuman demi dentuman terdengar keras seiring Ryouichi melayangkan tinjunya ke kepala demon Evelyn yang sudah remuk.     

"Kolonel Rose ? Ada apa dengan anda ? Mengapa anda terdiam seperti itu ? " tanya Enzo.     

Enzo pun akhirnya juga melihat pemandangan mengerikan itu. Ryouichi mengumpulkan seluruh kekuatannya di kepalan tangan kanannya dan akhirnya meninju demon Evelyn untuk terakhirnya tepat di kepalanya. Tinjuan terakhir dari Ryouichi membuat gelombang kejut yang sangat besar dan membuat kepala demon Evelyn pecah. Darah berwarna biru gelap milik demon Evelyn pun terciprat ke wajah Ryouichi.     

"Ryouichi, hentikan ! Sudah cukup, kau tidak perlu membalaskan dendammu lagi" teriak Rose.     

Terlihat Ryouichi berteriak dengan keras dan membuat suara yang sangat nyaring yang membuat seluruh orang menutup telinganya.     

"Ada apa dengan wujud ketua ? Mengapa aura dan kekuatan yang dia keluarkan tampak lebih besar dan tidak terkendali ? " tanya Akari.     

Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari belakang mereka. Sosok pria bertopeng perlahan mendekati mereka.     

"Nampaknya aku terlambat, dasar orang bodoh itu..." ucap sosok misterius itu.     

"Siapa kau ?! " seru Enzo sembari memasang kuda-kuda untuk menyerang.     

"Topeng itu, kau adalah pria bertopeng misterius yang pernah menyelamatkanku ketika pertarungan melawan Astaroth" ucap Rose.     

"Dia nampaknya sudah menggunakan kekuatan dari bentuk akhir elemen kegelapan. Dia sudah masuk ke tahap [Berserker Mode]" ucap pria bertopeng itu.     

"Bisakah kau membantu kami untuk menenangkan dia ? " ucap Rose penuh harap.     

"Memang itulah tujuanku kemari. Dia yang sekarang tidak dapat ditenangkan oleh kalian" ucap pria bertopeng itu.     

"Kalau begitu tolonglah Ryouichi, aku tidak ingin melihat dia menderita seperti itu" ucap Rose sembari menundukkan kepalanya.     

Pria bertopeng itu lalu berjalan pelan menuju Ryouichi.     

"Angkat kepalamu, Rose. Tunggulah aku, aku akan menenangkannya" ucap pria bertopeng itu.     

Rose pun tersentak setelah mendengar perkataan pria bertopeng itu. Kalimat yang diucapkan oleh pria bertopeng itu mengingatkan dirinya tentang Ryouichi. Rose melihat siluet halusinasi Ryouichi yang tengah berdiri disamping pria bertopeng itu.     

"Ada apa Kolonel Rose ? " tanya Natsumi.     

"Tidak apa-apa, mungkin hanya perasaanku saja" ucap Rose sembari menggenggam syal merah milik Ryouichi di dadanya.     

Pria bertopeng itu pun mengeluarkan kekuatan yang besar dan aura berwarna putih keemasan.     

"Light Holy Magic : Angel Mode" ucap pria bertopeng itu.     

Terlihat armor putih dengan cahaya emas membalut tubuh pria bertopeng itu. Pria bertopeng itu lalu terbang kearah Ryouichi yang sedang mengamuk.     

"Aku sebenarnya ingin langsung kembali ke tempat asalku, namun aku juga memiliki kewajiban untuk menenangkanmu" ucap pria bertopeng itu yang langsung berhadapan dengan Ryouichi.     

"Rose… kembalikan Rose milikku ! " teriak Ryouichi tidak terkendali.     

"Untunglah bentuk [Berserker Mode] miliknya belum sempurna, aku takut bahkan akan kesusahan menenangkannya" gumam pria bertopeng itu.     

Ryouichi pun langsung menyerang pria bertopeng itu secara membabi buta, namun pria bertopeng itu dapat menghindari semua serangan itu dengan mudah.     

"Holy Magic : Heavenly Holy Binding"     

Terlihat setelah pria bertopeng itu merapal mantera, muncullah sebuah gerbang yang mengeluarkan beberapa rantai yang langsung mengikat Ryouichi.     

Ryouichi berusaha melepaskan diri dari rantai yang mengikat dirinya, namun hal itu sia-sia.     

"Kau diam saja dan jangan melawan, rantai surgawi milikku bahkan dapat mengikat dewa dengan peringkat tinggi hingga tidak berdaya" ucap pria misterius itu.     

Pria misterius itu lalu kembali ke tempat Rose dan yang lain yang sedang menunggu.     

"Pergilah kesana dan sadarkan orang bodoh itu" ucap pria bertopeng itu.     

Rose lalu berlari menuju Ryouichi yang sedang terikat oleh rantai milik pria bertopeng itu.     

"Ryouichi, tolong sadarlah. Aku tidak tahan melihatmu menderita seperti ini" ucap Rose dengan ekspresi sedih.     

"Kembalikan Rose milikku ! " teriak Ryouichi yang terlihat semakin tidak terkendali.     

"Lihatlah syal ini Ryouichi, apakah kau ingat ketika aku memberimu syal ini ? Kau terlihat sangat senang dan tersenyum bahagia. Jadi tolong sadarlah dan kembali tersenyum bahagia seperti dulu ! " ucap Rose lirih.     

Ryouichi yang melihat syal itu perlahan mulai tenang.     

"Syal ? " ucap Ryouichi terbata-bata.     

"Benar, lihatlah syal ini Ryouichi" ucap Rose dengan mata penuh harap.     

Tiba-tiba Ryouichi menjadi tidak terkendali lagi dan rantai yang mengikatnya hancur. Seluruh orang yang melihat hal itu langsung terkejut.     

"Sial, bahkan rantai surgawi milikku tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan dia ?! Menyingkir dari dia sekarang, Rose ! " seru pria bertopeng itu.     

Ryouichi pun terlihat akan menyerang Rose, Rose yang melihat hal itu langsung memejamkan matanya.     

"Jadi pada akhirnya aku tidak dapat membuatmu sadar kembali, Ryouichi" gumam Rose pasrah.     

Namun yang Rose rasakan adalah pelukan erat dan hangat Ryouichi.     

"Ryouichi…?" ucap Rose lirih.     

"Terima kasih Rose, aku tadi berada di kegelapan tak berujung. Aku hampir menyerah untuk sesaat, namun suara hangatmu telah menyadarkan diriku kembali" ucap Ryouichi.     

"Ryouichi…" ucap Rose lirih.     

Pria bertopeng misterius itupun hanya bisa menghela nafas setelah melihat hal itu.     

"Bocah sialan, kau membuatku terkejut setengah mati" gumam pria bertopeng misterius itu.     

"Sebenarnya siapa kau ? Dan mengapa kau bisa menggunakan elemen Holy ? " tanya Enzo penasaran.     

Pria bertopeng itu terlihat menatap Enzo dan tersenyum dibalik topeng yang dia kenakan.     

"Kau terlihat sudah berubah Enzo, aku tidak pernah menyangka kau bisa menjadi seperti ini. Berbeda dari Enzo yang kukenal" ucap pria bertopeng itu.     

"Apa maksudmu ?" tanya Enzo penasaran.     

Rose dan Ryouichi pun akhirnya berjalan menuju mereka sembari melambaikan tangan.     

"Ketua, apa anda baik-baik saja ? " tanya Akari cemas.     

"Aku baik-baik saja, maaf sudah membuat kalian semua khawatir. Hmm ? Siapa kau ? " ucap Ryouichi yang menyadari kehadiran pria bertopeng itu.     

"Nampaknya tugasku sudah selesai disini. Selamat tinggal" ucap pria bertopeng itu sembari berjalan pergi.     

"Tunggu sebentar, apa aku mengenalmu ? " tanya Rose penasaran.     

Pria bertopeng misterius itu hanya bisa tersenyum kecil dibalik topengnya.     

"Mungkin kau tidak mengenali diriku yang sekarang, namun aku tahu segalanya tentangmu. Dan untukmu Ryouichi, tolong jaga Rose. Buatlah dia bahagia bersamamu" ucap pria bertopeng misterius itu.     

"Kau tidak perlu memberitahuku tentang itu, aku pasti akan membuatnya bahagia" ucap Ryouichi.     

"Tentu saja kau akan membuatnya bahagia, wujudkanlah keinginanku yang belum tercapai itu" ucap pria bertopeng misterius itu lalu tiba-tiba menghilang dihadapan mereka.     

"Ada apa dengan pria bertopeng itu ? Dia nampak mencurigakan, bukankah benar begitu ketua ? ucap Enzo.     

"Entahlah, aku merasa tidak asing dengan pria bertopeng itu" ucap Ryouichi.     

"Bagaimana dengan para prajurit lain yang tertangkap ? " tanya Rose.     

"Aku sudah menyelamatkan mereka semua sebelum aku membantai para demon di reruntuhan itu dan seharusnya mereka sudah kembali ke markasmu sekarang, Rose" ucap Ryouichi.     

"Syukurlah kalau begitu" ucap Rose lega.     

"Kalau begitu apa yang akan anda lakukan setelah ini, ketua ?" tanya Akari.     

"Tentu saja kembali ke markas provinsi barat, masih ada satu orang yang harus aku beri pelajaran. Si bajingan Phillips itu, aku akan membuat perhitungan dengannya." ucap Ryouichi dengan tatapan benci yang mendalam.     

Akhirnya Ryouichi dan yang lainnya kembali ke markas provinsi barat untuk membuat perhitungan dengan Mayor Phillips.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.