Chapter 35
Chapter 35
"Tampaknya di tempat ini sudah terjadi peperangan besar." ucap Ryouichi sembari melihat sekelilingnya.
Ryouichi pun di kejutkan oleh suara daun kering yang terdengar seperti di injak oleh seseorang.
"Siapa disana !? " teriak Ryouichi dengan penuh kewaspadaan.
Dari balik bayangan muncullah seorang prajurit yang nampak terluka parah dan berjalan dengan menyeret kakinya.
"Letnan Dua Ryouichi ? Syukurlah anda disini." ucap prajurit itu dengan lirih dan memasang ekspresi lega.
Ryouichi pun dengan cepat menghampiri prajurit itu. Terlihat prajurit itu hampir tumbang namun Ryouichi langsung menangkap prajurit itu dengan cepat. Ryouichi pun menyandarkan prajurit itu di pohon.
"Ada apa denganmu ? Mengapa kau bisa menjadi seperti ini ? Dimana prajurit lain yang selamat ? " tanya Ryouichi.
"Mayor Phillips…" ucap prajurit itu lirih.
"Phillips ? ada apa dengan dia ? " tanya Ryouichi penasaran.
"Dia mengkhianati kami. Dia bekerja sama dengan demon dan membocorkan seluruh informasi tentang keberadaan kami kepada para demon itu." ucap prajurit itu.
"Bekerja sama dengan demon ? " ucap Ryouichi terkejut.
"Para demon itu juga menangkap seluruh prajurit dan mengurung mereka di sebuah reruntuhan kuno didekat sini. Saya berhasil melarikan diri namun nampaknya para demon itu menyadari hal itu, dan para demon itu sedang mengejar saya. Dan nampaknya saya terluka parah akibat serangan demon itu." ucap prajurit itu dengan mulut berlumur darah.
Tiba-tiba terdengar banyak langkah kaki mendekati mereka.
"Nampaknya para demon itu sudah datang, Letnan Dua Ryouichi pergilah dari sini. Tinggalkan saya, saya tidak ingin membuat anda terseret masalah ini. Saya mengagumi anda sejak anda bisa merubah sifat Kolonel Rose yang dulunya dingin menjadi pribadi yang hangat dan selalu tersenyum. " ucap prajurit itu.
"Apakah Kolonel Rose masih hidup ? " tanya Ryouichi.
"Kolonel Rose masih hidup dan saat ini sedang berada di reruntuhan itu bersama prajurit lainnya yang selamat." ucap prajurit itu.
Ryouichi pun berdiri dan berbalik badan. Terlihat dirinya membuat ekspresi lega bercampur senang.
"Letnan Dua Ryouichi, jangan-jangan anda ingin melawan para demon itu sendirian ? Tolong pergilah dari sini, saya tidak ingin anda mati ! Kolonel Rose akan sedih jika mendengar anda mati hari ini." ucap prajurit itu.
"Mati ? Kau pikir sudah berapa kali aku berada di ambang kematian ? Aku tidak akan mati sebelum aku melamar Rose dan memiliki anak dengannya. " ucap Ryouichi dengan yakin.
"Letnan Dua Ryouichi…" ucap prajurit itu lirih.
"Mereka datang ! " seru Ryouichi.
Akhirnya lima demon datang dan terlihat mereka adalah demon dengan peringkat yang tinggi.
"Lihatlah para manusia menyedihkan itu, sebaiknya kalian tidak melawan dan patuh pada kami. Mungkin setidaknya kami akan membunuh kalian dengan tanpa rasa sakit." ucap salah satu demon itu.
"Demon rendahan seperti kalian berani berkata seperti itu kepadaku ? " ucap Ryouichi lantang.
"Sialan, apa maksudmu ? Baiklah, aku akan membunuhmu duluan ! " teriak demon itu.
Ryouichi pun memanggil Khronos dan memasang kuda-kuda untuk bertahan. Demon itu lalu menyerang Ryouichi dengan senjata tombak besar miliknya.
"Mati kau ! " teriak demon itu.
Ryouichi terlihat santai, lalu ketika demon itu mengedipkan matanya tiba-tiba Ryouichi sudah hilang dari pandangannya.
"Kau berani berkata akan membunuhku dengan kekuatan lemahmu itu ? Jangan bercanda denganku." ucap Ryouichi yang tiba-tiba sudah berada dibelakang demon itu.
"Kau…" ucap demon itu dan seketika kepala dari demon itu jatuh ketanah.
Seluruh demon dan prajurit yang tengah bersandar di pohon itu terkejut dengan kecepatan yang dimiliki oleh Ryouichi.
"Ce-cepat sekali, bahkan aku tidak bisa melihat bagaimana Letnan Dua Ryouichi memenggal kepala demon itu." gumam prajurit itu.
"Satu demon sudah diatasi, sisa empat demon lagi. Majulah kalian." ucap Ryouichi menantang.
"Manusia sialan ! mengapa kau memiliki kekuatan seperti itu ? " ucap salah satu demon.
Demon itu nampak akan menyerang Ryouichi, namun salah satu demon lain yang memakai armor hitam menghentikan demon itu dengan cepat.
"Tunggu sebentar, tahan seranganmu. " ucap demon dengan armor hitam itu.
"Ada apa ? mengapa kau menghentikanku ? " gerutu demon lain.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu wahai prajurit manusia ? " tanya demon dengan armor hitam itu kepada Ryouichi.
"Hmm ? apa yang ingin kau tanyakan ? " tanya Ryouichi.
"Mengapa aku merasakan aura demon dari dirimu ? apakah kau adalah half-demon ? " ucap demon dengan armor hitam itu.
"Ada demon yang memberikan kristal hitam padaku yang nampaknya masih ada kekuatan darinya." ucap Ryouichi.
"Kristal hitam ? jangan-jangan…" gumam demon dengan armor hitam.
"Jangan berbohong kepada kami manusia ! Hanya ada beberapa demon yang memiliki kristal hitam ditubuh mereka. Dan mereka itu adalah para demon yang memimpin beberapa pasukan utama kami, bagaimana bisa manusia sepertimu bisa mendapatkan kekuatan itu." ucap salah satu demon.
"Bolehkah aku tahu siapa nama demon yang memberikan kekuatan itu padamu ?" ucap demon dengan armor hitam.
"Kalau tidak salah nama demon itu adalah Makkun." ucap Ryouichi.
"Makkun ?! apa kau tidak salah ? " seru demon dengan armor hitam itu.
"Ada apa dengan kalian ? apa kalian jauh-jauh kesini hanya untuk menanyakan hal itu ?" tanya Ryouichi.
"Makkun adalah salah satu petinggi demon yang menjadi kandidat [Trinity Leader] selanjutnya. Namun dia menghilang setelah resmi menjadi kandidat [Trinity Leader], dan sampai sekarang kami tidak dapat menemukannya dimanapun." ucap demon dengan armor hitam.
"Tidak mungkin manusia selemah itu mendapat warisan kekuatan dari Tuan Makkun. Ayo kita bunuh dia saja ! " teriak salah satu demon.
Ryouichi lalu merubah wujudnya menjadi mode dark. Terlihat sayap hitam besar tumbuh di punggungnya dan dirinya terselimuti aura hitam yang besar.
Sekali lagi para demon dan juga prajurit yang tengah bersandar di pohon itu sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Ryouichi.
"Ti-tidak salah lagi, aura dan kekuatan itu adalah milik Makkun." ucap demon dengan armor hitam itu.
"Jadi, kalian sudah percaya dengan apa yang kukatakan bukan ? sekarang kalian akan menyerangku atau tidak ? " ucap Ryouichi.
Para demon itu terdiam sejenak, lalu menyilangkan kedua tangan mereka tepat didada mereka masing-masing.
Ryouichi terkejut dan penasaran dengan apa yang para demon itu lakukan.
"Apa yang kalian lakukan ? " ucap Ryouichi.
"Makkun adalah demon yang kami akui sebagai pemimpin kami. Dan karena kau sudah menerima warisan kekuatan darinya maka kau juga adalah pemimpin kami." ucap demon dengan armor hitam.
Ryouichi pun merubah wujudnya lagi menjadi normal dan menatap para demon itu.
"Jadi apa yang akan kalian lakukan setelah ini ?" tanya Ryouichi dengan tatapan dingin.
"Kami akan kembali ke wilayah kami, dan anda juga bisa memerintah kami sesuka anda mulai dari sekarang." ucap demon dengan armor hitam itu dengan penuh hormat.
"Apakah kalian bagian dari demon yang menyerang para prajurit [The Saviour] disini dan menangkap mereka ? " tanya Ryouichi.
"Kami terpaksa melakukan hal itu karena itu merupakan perintah dari petinggi demon lainnya. Sebenarnya kami tidak ingin melakukan hal itu, namun kami tidak bisa berbuat apa-apa terhadap perintah itu." ucap demon beramor hitam itu.
"Dimana lokasi tepatnya kalian menangkap dan mengurung mereka ? " tanya Ryouichi.
"Kami menangkap dan mengurung mereka di reruntuhan yang berada tidak jauh dari sini." ucap demon berarmor hitam itu.
"Kalian bisa pergi, aku akan kesana sendiri" ucap Ryouichi.
"Baiklah kalau begitu, kami akan pergi. Namun satu hal yang perlu anda ketahui, kekuatan asli dari Makkun jauh lebih besar dari yang anda keluarkan tadi, kemungkinan kekuatan itu belum terbangun sepenuhnya." ucap demon berarmor hitam itu sembari membuka sayapnya lalu pergi dari tempat itu.
Setelah para demon itu pergi, Ryouichi melangkah ke prajurit yang bersandar di pohon tadi.
"Apakah kau takut denganku sekarang ? Fakta bahwa aku memiliki kekuatan demon yang bersemayam dalam tubuhku ?" tanya Ryouichi.
"Tidak, anda sungguh hebat Letnan Dua Ryouichi. Saya semakin mengagumi anda sekarang. " ucap prajurit itu.
Ryouichi pun tersenyum setelah mendengar ucapan dari prajurit itu.
"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke reruntuhan itu sekarang. Kau istirahat saja disini sampai bantuan datang." ucap Ryouichi.
"Baiklah, saya akan menunggu disini. Semoga anda baik-baik saja Letnan Dua Ryouichi." ucap prajurit itu sembari mengacungkan jempol kepada Ryouichi.
Setelah kejadian itu, Ryouichi berlari dengan cepat menuju reruntuhan yang dibicarakan oleh prajurit dan demon berarmor hitam itu.
"Rose, bertahanlah sebentar lagi. Aku akan menjemputmu." gumam Ryouichi.
Disisi lain, Rose sedang terkurung dalam tahanan dan dijaga oleh beberapa demon.