Divine_Gate

Chapter 33



Chapter 33

1Ryouichi pun terbangun dan menyadari dirinya berada di sebuah ruangan yang tidak asing baginya.     

"Apa ini surga?"ucap Ryouichi.     

"Surga? Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi ke surga semudah itu ? Dasar Ryouichi bodoh." ucap Ro-chan yang duduk disamping Ryouichi.     

"Ro-chan? Apa aku berada di dimensi pedang?" tanya Ryouichi terkejut.     

"Bukankah sudah jelas? Sudah kuberitahu berkali-kali untuk tidak membuat masalah, tapi lihatlah dirimu. Kau malah menelan kristal hitam dan membuatku kembali menyelamatkanmu." ucap Ro-chan dengan ekspresi kesal.     

"Aku tidak ada pilihan lain." ucap Ryouichi tanpa rasa bersalah.     

"Kau ini benar-benar orang yang keras kepala, apa kau tidak memikirkan perasaan Rose di luar sana ketika melihat kondisimu yang seperti ini? " ucap Ro-chan.     

"Aku…" ucap Ryouichi ragu-ragu.     

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.     

"Kakak! Kakak sudah bangun? "ucap Asuka yang langsung berlari dan memeluk Ryouichi yang masih berada di tempat tidur.     

"Asuka, maafkan kakak yang sudah membuatmu khawatir." ucap Ryouichi.     

Terlihat Asuka memasang wajah cemberut dan mencubit pipi Ryouichi.     

"Asuka tidak suka melihat kondisi kakak yang seperti ini, apakah kakak tidak tahu seberapa khawatirnya Asuka?" ucap Asuka dengan ekspresi sedih.     

"Lihatlah, kau terlalu ceroboh ketika mengambil tindakan. Bagaimana jika kau mati ketika menelan kristal hitam itu? " ucap Ro-chan.     

"Benar juga, apa kau tahu efek samping dari kristal hitam yang kutelan itu? Entah mengapa aku merasa diriku menjadi haus darah ketika marah kepada sesuatu? " ucap Ryouichi.     

"Kristal hitam yang kau telan bukanlah kristal hitam biasa, itu adalah kristal hitam yang berisi seluruh sifat dan karakteristik dari demon. Dan kekuatan dari kristal hitam itu akan terus merubah kepribadianmu hingga sama dengan ras demon itu sendiri." ucap Ro-chan.     

"Lalu bisakah aku menghilangkan atau setidaknya menekan efek dari kristal hitam itu? " tanya Ryouichi.     

"Itu tergantung dari dirimu sendiri, semakin banyak kau menggunakan kekuatan dari kristal hitam itu maka semakin cepat pula kau akan berubah. Dan kau bisa dibilang sudah menjadi half-demon." ucap Ro-chan.     

"Jadi apakah aku akan memiliki kekuatan yang lebih besar jika berubah menjadi demon sepenuhnya? " tanya Ryouichi bersemangat.     

"Ryouichi bodoh! " teriak Ro-chan sembari memukul kepala Ryouichi.     

"Sakit, kenapa kau tiba-tiba memukul kepalaku? " ucap Ryouichi.     

"Ro-chan jangan terlalu keras kepada kakak, kakak masih dalam kondisi yang tidak sehat" ucap Asuka sembari mengelus kepala Ryouichi dengan lembut.     

"Aku tidak akan memukulnya jika dia tidak berkata seperti itu." ucap Ro-chan.     

"Bukankah bagus jika mempunyai kekuatan yang lebih besar? Dengan begitu aku akan bisa melindungi seluruh anggotaku." ucap Ryouichi sembari mengepalkan tangannya.     

"Dengarlah Ryouichi, kekuatan kristal hitam itu adalah kekuatan dengan elemen kegelapan yang sejatinya tidak cocok untuk dipergunakan oleh manusia. Dan jika kau terus memaksa untuk terus menggunakan kekuatan itu maka kemungkinan terburuknya adalah kau akan menjadi tidak terkendali dan malah akan melukai orang-orang disekitarmu." ucap Ro-chan.     

Ryouichi terlihat terkejut dengan ucapan Ro-chan dan menjadi diam seribu bahasa.     

"Sampai seperti itukah efek samping dari penggunaan kekuatan kristal hitam itu? " gumam Ryouichi.     

"Tidak perlu sampai sedih seperti itu, bukankah kau masih mempunyai aku sebagai sumber kekuatanmu? " ucap Ro-chan.     

"Kau benar, aku mohon bantuannya untuk kedepannya." ucap Ryouichi.     

"Untuk sekarang aku masih bisa membantumu untuk menekan efek dari kristal hitam itu, namun aku tidak bisa menghilangkan benda yang menempel didadamu itu." ucap Ro-chan.     

"Benda di dadaku? " tanya Ryouichi heran.     

Ryouichi pun meraba dadanya dan merasa ada benda aneh yang menonjol tepat ditengah dadanya. Ryouichi pun melepas bajunya dan melihat benda aneh itu.     

"Benda apa ini?! Menjijikkan. " ucap Ryouichi dengan ekspresi jijik.     

"Itu juga adalah salah satu efek dari penggunaan kekuatanmu " ucap Ro-chan.     

Ryouichi terlihat tenang kembali dan mengancingkan bajunya lagi.     

"Baiklah, apakah kau bisa mengirimku kembali ke luar? " tanya Ryouichi.     

"Sebelum itu, aku akan memberimu benda ini ." ucap Ro-chan sembari menyerahkan gelang giok berwarna hijau kepada Ryouichi.     

"Gelang apa ini? " tanya Ryouichi penasaran.     

"Gelang itu berguna untuk menekan efek dari kristal hitam itu, pakailah. " ucap Ro-chan.     

Ryouichi pun memakai gelang itu dan bangkit dari tempat tidur.     

"Baiklah, sekarang kirim aku kembali." ucap Ryouichi.     

"Kakak, hati-hati." ucap Asuka.     

Ro-chan pun merapal mantera yang membuat seluruh ruangan itu menjadi terang dan mengirim Ryouichi kembali ke dunia luar.     

"Ah sial, aku lupa memberitahunya tentang [Elemental Beast] itu. Biar sajalah, aku harap tidak terjadi kesalahpahaman nantinya." ucap Ro-chan sembari menjilat permen lolipop.     

Setelah Ryouichi kembali ke dunia luar, dirinya pun perlahan membuka matanya.     

"Ah, akhirnya aku kembali. Kuharap aku hanya tertidur sebentar saja. Hmmm… ? " gumam Ryouichi.     

Ryouichi merasakan sesuatu yang berbulu menyentuh tangannya didalam selimut.     

"Bulu? Ekor? Sejak kapan Reina memiliki ekor sepanjang ini? " gumam Ryouichi.     

"Hyaaa…" terdengar desahan yang asing ditelinga Ryouichi.     

"Siapa kau?! Mengapa kau berada di tempat tidur yang sama denganku? " seru Ryouichi.     

Sosok itupun langsung keluar dari selimut dan menyapa Ryouichi.     

"Master? Selamat pagi." ucap sosok itu.     

"Siapa kau?! Master? Mengapa kau memanggilku seperti itu? " ucap Ryouichi.     

"Apa maksudmu master? Saya adalah Reina. " ucap sosok itu.     

"Reina?!" teriak Ryouichi dengan ekspresi terkejut.     

Terlihat Reina yang awalnya adalah rubah kecil berubah menjadi seorang gadis kecil manis dengan telinga rubah dan ekor yang lebih panjang dari sebelumnya.     

"Kenapa kau bisa berubah menjadi seperti itu? Dan kenapa kau tidak memakai baju? " ucap Ryouichi sembari menutup matanya.     

"Reina berubah karena mendapat kekuatan dari master, ketika master mempunyai kekuatan yang cukup maka Reina akan langsung berevolusi." ucap Reina.     

"Tapi setidaknya pakailah baju! " teriak Ryouichi dengan wajah memerah.     

"Apa master tidak suka dengan wujud Reina saat ini ? " ucap Reina.     

Reina pun mendekatkan dirinya ke Ryouichi dan membuat wajah Ryouichi semakin memerah.     

"Tutuplah tubuhmu dengan selimut ini."ucap Ryouichi sembari mencoba menutupi tubuh Reina.     

Namun secara tidak sengaja Ryouichi kehilangan keseimbangan dan malah menimpa tubuh Reina. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan masuklah Natsumi.     

Ryouichi dan Reina pun langsung menoleh ke Natsumi. Natsumi memasang wajah datar dan langsung keluar dari ruangan itu.     

"Kolonel Rose, ketua Ryouichi sang penyuka gadis kecil sudah bangun! " teriak Natsumi dari balik pintu.     

"Kau salah paham Natsumi! Setidaknya biarkan aku menjelaskan tentang ini! " teriak Ryouichi.     

Terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari dan menuju ruangan Ryouichi berada. Pintu itupun terbuka dan terlihat Rose yang memasang ekspresi khawatir.     

"Rose?! Tolong jangan pukul aku, aku bisa jelaskan semuanya. " ucap Ryouichi ketakutan.     

Rose pun berjalan pelan kearah Ryouichi.     

"Rose? " ucap Ryouichi pelan.     

Rose pun langsung melompat kearah Ryouichi dan memeluknya dengan erat.     

"Ryouichi…Ryouichi. Aku pikir kau tidak akan bangun untuk selamanya." ucap Rose sembari menangis dalam pelukan Ryouichi.     

"Maaf sudah membuatmu khawatir." ucap Ryouichi dengan nada bersalah.     

Rose pun melepas pelukannya dari Ryouichi dan menamparnya dengan keras.     

"Mengapa kau menamparku? Bukankah tadi menangis manja dalam pelukanku? " ucap Ryouichi sembari mengusap pipinya yang memerah.     

"Apa kau tahu betapa khawatirnya aku selama kau pingsan selama 3 hari? " ucap Rose.     

"Maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya." ucap Ryouichi.     

Terlihat Rose yang baru sadar akan kehadiran Reina dalam wujud manusia.     

"Siapa kau?! " terlihat Rose terkejut.     

"Reina adalah Reina! " seru Reina dengan wajah cemberut.     

Rose terlihat mengamati Reina, tiba-tiba Rose langsung memeluk Reina.     

"Kenapa kau memeluk Reina? Hanya master yang boleh memeluk Reina."     

"Ah maaf, hanya saja kau terlalu imut." ucap Rose.     

Tiba-tiba terdengar suara prajurit yang sedang berlari dan suara itu semakin terdengar dengan jelas.     

"Kolonel Rose! Ada keadaan darurat." ucap salah satu prajurit yang langsung masuk kedalam ruangan itu.     

"Ada apa? Mengapa kau terlihat buru-buru seperti itu? " tanya Rose.     

"Para demon sudah mulai bergerak dan menyerang perbatasan! " seru prajurit itu.     

"Apa ?! Mengapa mereka sudah bergerak secepat ini? " ucap Rose terkejut.     

"Rose, apakah kau akan bertempur langsung dengan para demon itu? Aku akan ikut denganmu " ucap Ryouichi sembari bangkit dari tempat tidur.     

"Tidak perlu! Kau istirahat saja . Hanya beberapa demon lemah saja, aku bisa mengatasi itu sendirian." ucap Rose yang mencoba meyakinkan Ryouichi.     

"Ta-tapi…" ucap Ryouichi lirih.     

"Percayalah padaku, aku akan segera kembali." ucap Rose sembari tersenyum dan menyentuh pipi Ryouichi.     

"Baiklah, aku percaya padamu. Usahakan agar kembali dengan selamat." ucap Ryouichi dengan nada sedih.     

"Kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Rose sembari pergi meninggalkan Ryouichi.     

Rose dan pasukan miliknya pun langsung menuju medan pertempuran, beberapa hari pun terlewati dan Ryouichi pun mendapat berita buruk yang langsung membuat dirinya terkejut dan putus asa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.