Chapter 129 : Saatnya menuju Reruntuhan Kuno
Chapter 129 : Saatnya menuju Reruntuhan Kuno
"Akari, apa kau sudah siap?" tanya Enzo.
"Aku sudah siap, Enzo. Apa kau melihat ketua? Aku tidak melihatnya dari tadi? Apakah ketua masih bersiap-siap?" ucap Akari.
"Tidak perlu khawatir dengan ketua. Mungkin dia masih menyiapkan hal lain, kalau kau sudah siap mari kita menuju lapangan" ucap Enzo.
"Ah benar. Paman mengatakan bahwa dia akan menunggu kedatangan kita satu jam lagi" ucap Akari sembari melihat arloji miliknya.
Akari bersama dengan Enzo langsung menuju ke lapangan dimana anggota pasukan [Saint Wolf] yang lain sudah menunggu.
"Ah, Natsumi! Selamat pagi semuanya" seru Akari sembari melambaikan tangannya.
"Selamat pagi, Akari" ucap Natsumi sembari tersenyum.
Terlihat Chloe, Tiara, dan juga Reina yang tersenyum kearah Akari. Sementara Akari masih melihat kesana kemari mencari Ryouichi.
"Mengapa ketua belum ada?" tanya Akari.
"Ah, master mengatakan bahwa dia akan kesini sebentar lagi. Master masih menyiapkan beberapa hal di ruangannya" ucap Reina.
"Begitukah…" ucap Akari.
Bersamaan dengan itu, Akari mendengar sapaan dari kejauhan.
"Selamat pagi semuanya" ucap Ryouichi dengan senyuman diwajahnya.
Seluruh prajurit [Saint Wolf] pun menjadi lega dan senang dengan kedatangan Ryouichi. Ryouichi terlihat tidak memakai jubah [Saint Wolf] miliknya, Ryouichi memakai seragam barunya sebagai [Guardian] dan memakai jubah [Guardian] warisan dari Ryota.
"Wah! Ketua, anda terlihat keren memakai baju itu" ucap Akari antusias.
"Be-begitukah, te-terima kasih" ucap Ryouichi tersipu.
Reina dan Chloe langsung berlari kearah Ryouichi dan memeluknya dengan manja.
"Master! Reina senang bisa menjalankan misi bersama master lagi" ucap Reina bahagia dengan ekornya yang bergerak kesana kemari.
"Master, Chloe akan melindungi master jika terjadi sesuatu. Master bisa mengandalkan Chloe nanti" ucap Chloe dengan senyuman manis.
Ryouchi tersenyum melihat mereka berdua dan mengelus kepala mereka dengan lembut.
"Tentu, aku mengandalkan kalian berdua jika terjadi sesuatu nantinya" ucap Ryouichi.
Enzo pun juga ikut mendatangi Ryouichi.
"Ketua, apakah anda sudah mengirim surat kepada Kolonel Rose untuk mengabarinya bahwa anda akan berangkat hari ini?" tanya Enzo.
"Ah, tentu saja sudah. Namun aku belum mendapatkan balasan darinya, mungkin saja dia masih sibuk. Nampaknya Rose tidak bisa mengantar kepergian kita kali ini" ucap Ryouichi sembari menggendong Chloe dan Reina.
Terlihat Chloe dan Reina bergelayut manja kepada Ryouichi. Perhatian Ryouichi teralihkan kepada Natsumi yang tampak diam sedaritadi, Ryouichi yang melihat hal itupun berjalan mendekati Natsumi.
"Yo, Natsumi! Ada apa denganmu? Apakah kau gugup dengan misi ini? Hahaha" ucap Ryouichi.
Natsumi hanya tersenyum dan terlihat menjaga jarak dari Ryouichi.
"Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Ryouichi.
"Aku tidak apa-apa, Ryouichi. Cukup bertanya tentangku, apakah kau sudah siap dalam misi ini?" ucap Natsumi.
Ryouichi terlihat menurunkan Chloe dan Reina dari gendongannya dan memasang wajah serius.
"Tentu saja, aku sudah menyiapkan beberapa hal yang kubutuhkan selama misi nanti. Aku harap kau bisa melindungiku nanti ketika terjadi masalah disana" ucap Ryouichi.
"Ryouichi… Tentu saja, dan aku mengharapkan hal yang sama kepadamu" ucap Natsumi dengan tersenyum manis.
"Natsumi! Apa kali ini kau tidak lupa membawa celana dalam yang cukup? Jika kau mau, kau bisa memakai celana dalamku seperti misi-misi sebelumnya" teriak Akari dari kejauhan.
"Berhentilah mengucapkan hal memalukan seperti itu, Akari!" seru Natsumi sembari mengepalkan tangan dengan wajah tersipu malu.
Para pasukan [Saint Wolf] hanya tertawa melihat tingkah Akari.
"Tuan Ryouichi, apakah anda mempunyai waktu untuk berbicara dengan saya?" tanya Tiara yang tiba-tiba menghampirinya.
"Tentu saja, bicara saja" ucap Ryouichi.
"Apa anda baik-baik saja?" tanya Tiara.
Ryouichi pun tersentak, Ryouichi menyadari bahwa Tiara khawatir kepada dirinya.
"Tentu saja, apa yang kau bicarakan? Apa aku terlihat gugup? Hahaha" ucap Ryouichi.
"Tuan Ryouichi, mungkin bagi yang lain anda terlihat tenang dan siap melaksanakan misi ini. Namun saya merasakan bahwa anda mempunyai beban yang anda sembunyikan dari yang lainnya" ucap Tiara.
Ryouichi terlihat diam dan hanya membakar rokoknya.
"Tidak perlu kau pikirkan sampai sejauh itu, Tiara. Aku tidak akan membiarkan perasaan pribadi mengacaukan misi ini" ucap Ryouichi.
"Tuan Ryouichi…" gumam Tiara.
"Hmm… Cara bicaramu sama seperti Ryota, Ryouichi" ucap Ayumi yang tiba-tiba berada di belakang Ryouichi dan berbicara tepat di telinga Ryouichi.
Ryouichi yang terkejut pun berbalik badan dan agak menjauh dari Ayumi.
"I-ibu? Apa yang ibu lakukan disini? Ja-jangan bilang ibu akan ikut dengan misi ini? Aku tidak ingat pernah mengajak ibu" ucap Ryouichi.
"Hehh?! Jadi Nona Ayumi akan ikut dalam misi ini?" tanya Enzo antusias.
"Misi? Tidak tidak, ibu tidak berniat ikut misi kalian. Ibu hanya ingin menemani kalian sampai kalian pergi. Lagipula ibu sudah ada janji dengan Ro-chan di dimensi pedang miliknya" ucap Ayumi dengan senyuman.
Tiara hanya bisa bingung melihat kedatangan Ayumi secara tiba-tiba. Ayumi yang menyadari itupun mendekati Tiara.
"Kau memiliki aura yang sama dengan Ryouichi… Siapa kau sebenarnya, Tiara? Darimana kau berasal?" tanya Ayumi dengan nada curiga.
"Aura yang sama dengan Tuan Ryouichi? A-apa maksud anda?" Tiara terlihat bingung dengan ucapan Ayumi.
"Hmm… Jadi dia sendiri tidak tahu darimana dia berasal?" gumam Ayumi.
"Apa maksud ibu berkata seperti itu kepada Tiara?" tanya Ryouichi bingung.
"Tidak-tidak, lupakan saja ucapan ibu tadi" ucap Ayumi sembari tersenyum.
"Hmm? Aneh…" gumam Ryouichi.
Bersamaan dengan itu portal sihir terbuka dihadapan mereka, dari portal itu keluar seorang pelayan wanita [Maid].
"Semuanya, nama saya adalah Michell. Saya adalah pelayan dari Tuan Hayate, Tuan Hayate memerintahkan saya untuk menjemput kalian semua. Tuan Hayate tidak dapat datang secara langsung kemari karena masih harus mengurus hal lain"
"Heeee? Jadi kita akan kesana sekarang? Akari mengira bahwa kita akan pergi dalam 30 menit lagi" ucap Akari.
"Maaf tentang hal ini, Nona Akari. Tuan Hayate berkata bahwa jadwal misi ini akan di percepat, oleh karena itu Tuan Hayate memerintahkan saya untuk segera menjemput Tuan Ryouichi dan pasukannya"
"Baiklah, mau bagaimana lagi. Lagipula semuanya sudah siap, jadi kami bisa langsung kesana" ucap Ryouichi.
"Master, tunggu sebentar. Chloe sudah meminta Sersan Violet untuk datang kemari dan membawa kita ke mansion Letnan Jendral Hayate. Bukankah agak kejam jika kita menyuruhnya kembali?" ucap Chloe sembari menunjuk Sersan Violet.
"Ah, benar juga… Kalau begitu kita tinggal mengajak Sersan Violet untuk ikut bersama dengan kita, bukan? Apa kau keberatan dengan hal itu, Sersan Violet?" tanya Ryouichi.
"Ti-tidak sama sekali, Kolonel Ryouichi. Jika itu memang perintah anda, maka saya akan dengan senang hati mengikutinya" ucap Sersan Violet.
"Baiklah, tidak ada yang keberatan jika Sersan Violet ikut bersama dengan kita bukan?" ucap Ryouichi.
Seluruh pasukan [Saint Wolf] yang lain menggelengkan kepala dan tersenyum.
"Bukankah malah lebih baik jika kita menambah orang yang mempunyai skill bagus, bukan? Kami tidak keberatan dengan hal itu, ketua" ucap Enzo.
"Baiklah, sudah diputuskan. Kau juga tidak keberatan jika kami membawa satu orang lagi bukan, Nona Pelayan?" tanya Ryouichi.
"Tidak masalah, Tuan Ryouichi. Saya tidak berhak menolak permintaan anda, saya diperintahkan oleh Tuan Hayate untuk mengikuti semua perintah anda. Kalau begitu harap semuanya berkumpul didekat saya, saya akan segera merapal mantera teleportasi menuju mansion Tuan Hayate" ucap Michell.
"Kalau begitu, ibu akan langsung pergi menuju dimensi pedang milik Ro-chan. Kalian semua, jaga diri kalian baik-baik" ucap Ayumi sembari melambaikan tangannya.
Ryouichi dan yang lainnya pun akhirnya menuju ke mansion Hayate bersama dengan pelayan wanita Hayate. Tidak lama setelah kepergian Ryouichi dan yang lainnya, Mayor Milly datang dengan tergesa-gesa ke markas provinsi timur untuk mencari Ryouichi. Mayor Milly mencari Ryouichi untuk memberikan surat yang ditinggalkan Kolonel Rose untuk Ryouichi. Rose belum kembali hingga sekarang sejak kepergiannya untuk membantu Kolonel Ray yang tengah terpojok oleh pasukan demon di [Great Border].