Divine_Gate

Chapter 113 : Guardian Baru dari Timur



Chapter 113 : Guardian Baru dari Timur

2"Begitulah cerita hingga akhirnya aku memutuskan untuk bertunangan dengan Megumi. E-Eh?! Ada apa denganmu Ryouichi? Kenapa kau menangis seperti itu?" ucap Kolonel Ray.     

Seluruh orang diruangan itu terkejut ketika melihat air mata Ryouichi mengalir.     

"Ketua?! Anda kenapa?" tanya Enzo khawatir.     

"Ryouichi? Kenapa kau menangis?" tanya Rose cemas.     

Ryouichi pun menyeka air mata nya dan tersenyum.     

"Tidak apa-apa, entah mengapa aku merasa sedih dan senang mendengar cerita dari Kolonel Ray. Jika aku bertemu dengan sosok bertopeng itu, aku akan berterima kasih kepadanya karena sudah menyelamatkan kalian" ucap Ryouichi.     

"Ba-baiklah, tidak perlu menangis seperti itu. Aku menjadi bingung harus apa ketika melihat kau menangis seperti itu" ucap Kolonel Ray.     

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan muncullah dua gadis kecil yang pernah diselamatkan oleh Kolonel Ray saat penyerbuan Tower demon.     

"Papa! Mama!" seru salah satu gadis kecil itu.     

Mayor Megumi dan Kolonel Ray langsung menyambut kedua gadis kecil itu dan menggendong mereka.     

"Jadi mereka berdua yang anda angkat sebagai anak?" tanya Ryouichi.     

"Haha, kau benar. Megumi lah yang pertama kali menyuruhku untuk mengadopsi mereka berdua" ucap Kolonel Ray bahagia.     

"Mama, Aiko ingin bermain diluar" ucap Aiko kepada Rose sembari menunjuk halaman diluar jendela.     

"Baiklah, bagaimana jika Aiko bermain dengan mereka berdua? Aku yakin pasti mereka bisa menjadi teman baik" ucap Mayor Megumi.     

Rose pun menggangguk dan membelai rambut Aiko.     

"Baiklah, Aiko bisa bermain diluar bersama mereka. Aiko jangan nakal ya" ucap Rose.     

Aiko tersenyum bahagia dan mengangguk dengan semangat.     

"Baiklah, sudah cukup dengan kisahku. Bagaimana dengan dirimu, Ryouichi? Aku yakin kau pasti memiliki cerita tersendiri saat kau cuti dari militer, bukan?" tanya Kolonel Ray sembari merokok.     

"Ceritanya sangat panjang, mungkin lebih panjang dari cerita anda, Kolonel Ray…" ucap Ryouichi sembari menggenggam tangan Rose.     

"Ryouichi…" gumam Rose.     

"Sayang, bukankah tidak baik jika kita menanyakan hal itu kepada Ryouichi? Ah, bukan… Haruskah aku memanggilmu dengan Letnan Kolonel Ryouichi? Pangkat mu saat ini sudah satu tingkat di atasku, agak tidak pantas rasanya jika aku hanya memanggilmu dengan nama saja" ucap Mayor Megumi.     

"Tidak perlu sampai seperti itu, Mayor Megumi. Pangkat hanyalah sebuah jabatan, aku ingin kita semua tetap seperti ini tanpa memandang pangkat" ucap Ryouichi sembari tersenyum.     

"Ke-ketua! Saya pasti akan selalu mengikuti anda sampai akhir hayat saya!" teriak Enzo bersemangat.     

"Aku yakin jika Ryota masih hidup sampai sekarang, dia pasti akan sangat bangga denganmu dan terus menyombongkan dirinya yang telah membimbingmu hingga menjadi seperti ini" ucap Kolonel Ray sembari menepuk bahu Ryouichi.     

"Benar, aku senang telah mengenalnya dan aku bangga menyebutnya sebagai ayahku" ucap Ryouichi.     

"Kakak, jika kakak ada disini sekarang aku yakin kakak pasti akan menangis mendengar ucapan Ryouichi" gumam Rose sembari teringat wajah Kolonel Ryota.     

Suasana hening menyelimuti ruangan itu untuk sesaat, hingga akhirnya Mayor Megumi memecah suasana dengan menepuk tangan ke udara.     

"Baiklah, sudah cukup dengan suasana suram dan sedih. Mari kita beralih ke pembicaraan lain… Ryouichi, seperti yang kau tahu bahwa setelah kepergian Kolonel Ryota, akulah yang memegang kendali atas markas provinsi timur ini. Dan aku sudah berjanji di makam Kolonel Ryota bahwa aku akan menyerahkan kendali kepemimpinan markas ini kepadamu, Ryouichi" ucap Mayor Megumi.     

"Se-sebenarnya aku tidak keberatan, namun apakah jendral memperbolehkan hal itu? Aku belum pernah mendengar bahwa pangkat Letnan Kolonel bisa menjadi salah satu [Guardian]…" ucap Ryouichi.     

Tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing dari arah pintu.     

"Untuk hal itu, anda tidak perlu khawatir Letnan Kolonel Ryouichi. Jendral baru saja menandatangani dekrit kenaikan jabatan anda menjadi Kolonel. Selamat atas kembalinya anda ke militer" ucap Letnan Satu Shizu sembari tersenyum.     

"Letnan Satu Shizu! Senang melihatmu kembali…" ucap Ryouichi antusias.     

Tiba-tiba Ryouichi teringat bahwa Rose selalu kesal kepadanya jika membicarakan tentang Letnan Satu Shizu. Perlahan Ryouichi memalingkan pandangannya kepada Rose.     

"Ryouichi? Ada apa? Mengapa kau melihatku seperti itu?" tanya Rose bingung.     

"Ah, tidak… Hanya aja…"     

"Anda belum berubah, Letnan Kolonel Ryouichi. Anda sampai sekarang masih takut dengan Kolonel Rose" canda Letnan Satu Shizu.     

Letnan Satu Shizu lalu mengalihkan pandangannya ke Tiara yang nampak takut untuk melihatnya.     

"Ini adalah surat kenaikan jabatan resmi untuk anda, Letnan Kolonel Ryouichi. Anda tinggal menandatangani surat ini, dan anda secara resmi akan naik jabatan menjadi Kolonel dan dapat menjadi pemimpin markas provinsi timur" ucap Letnan Satu Shizu sembari menyerahkan secarik kertas dan pulpen ke Ryouichi.     

Ryouichi menerima kertas itu lalu setelahnya Mayor Megumi juga memberikan sebuah kotak besar berwarna emas kepada Ryouichi.     

"Ryouichi, didalam kotak itu berisikan jubah [Guardian] yang selama ini dipakai oleh Kolonel Ryota"     

Ryouichi untuk sesaat memikirkan sesuatu hingga dirinya mendongakkan kepalanya dan tersenyum.     

"Bolehkan aku pergi sendiri terlebih dahulu? Ada seseorang yang ingin aku temui saat ini" ucap Ryouichi.     

Seluruh orang di ruangan itu tahu siapa orang yang ingin ditemui oleh Ryouichi. Mereka pun mengganggukkan kepala lalu Ryouichi pergi meninggalkan ruangan itu. Langkah demi langkah Ryouichi tempuh hingga akhirnya dia sampai di tempat yang ingin dia tuju.     

Sebuah pemakaman militer yang tidak terlihat satu orang pun, suasana di tempat itu sangat hening dan hanya semilir angin lembut yang menyambut Ryouichi ketika dirinya menginjakkan kakinya di tempat itu     

"Apa kabar? Sudah sangat lama aku tidak mengunjungimu, Kolonel" ucap Ryouichi.     

Ryouichi berdiri tepat di depan makam Kolonel Ryota, memandangi batu nisan itu untuk beberapa saat hingga dirinya tiba-tiba tersenyum.     

"Kau tahu, aku tidak pernah mengira bisa menjadi diriku yang sekarang ini. Dulu aku sama sekali tidak mempunyai teman dari kecil dan hanya hidup berdua dengan adikku, hingga akhirnya aku bertemu denganmu. Aku banyak belajar darimu, ayah. Dan sekarang aku sudah bisa mencapai di tingkat yang sama seperti dirimu dulu, apakah ayah ingat dulu aku pernah berjanji akan lebih kuat darimu? Mungkin janji itu belum bisa terpenuhi karena ayah jauh lebih kuat dibandingkan denganku, tapi aku berjanji akan menjadi lebih kuat darimu nantinya. Dan jika saatnya tiba, kita akan beradu kekuatan lagi di akhirat. Terima kasih atas segalanya, ayah" ucap Ryouichi.     

Ryouichi pun menandatangani kertas itu di atas makam Ryota, seiring dirinya menggoreskan tinta untuk menandatangani kertas itu, dirinya tidak kuasa menahan tangisnya. Air mata nya jatuh ke kertas itu dan dirinya merasa berat untuk melanjutkan menandatanganinya.     

Hingga suatu ketika, angin pelan berhembus kearah Ryouichi dan seakan-akan dirinya merasa ada seseorang yang membantu dirinya untuk menggoreskan tinta di kertas itu.     

"Terima kasih…" gumam Ryouichi.     

Setelah Ryouichi selesai menandatangani kertas itu, dirinya membuka kotak emas yang sebelumnya diberikan oleh Mayor Megumi.     

Jubah berwarna hitam dengan logo harimau putih terlihat dengan jelas seiring dirinya membentangkan jubah itu.     

Ryouichi mengibaskan jubah itu dan memakainya, lalu tersenyum.     

"Aku pernah menguping pembicaraanmu dulu dengan Kapten Saito, kau berkata bahwa setidaknya kau ingin melihat aku memakai jubah ini sebelum kau mati. Karena itulah aku kesini untuk mewujudkan keinginan terakhirmu itu, ayah" ucap Ryouichi sembari menaruh sekotak rokok diatas makam Kolonel Ryota, lalu perlahan berjalan meninggalkan nisan Kolonel Ryota.     

Setelah itu, Ryouichi resmi menjadi pemimpin markas provinsi timur yang baru sebagai [Guardian].     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.