Divine_Gate

Chapter 95 : Termaafkan



Chapter 95 : Termaafkan

1Setelah kejadian itu, Akari dan juga Tiara membawa Kolonel Rose menuju ruangan untuk tamu pengunjung.     

"Dasar Enzo bodoh itu, Akari tahu bahwa dia masih marah kepada anda tapi Akari tidak menyangka dia akan bertindak sejauh ini..." ucap Akari.     

Terlihat Kolonel Rose yang masih diam karena terguncang oleh perkataan Enzo sebelumnya.     

"Mayor Milly, bisakah anda membawa Aiko keluar dulu untuk sementara? Saya yakin Kolonel Rose memiliki sesuatu untuk dibicarakan denganku" ucap Akari.     

Mayor Milly pun mengangguk dan membawa Aiko keluar dari ruangan itu.     

"Baiklah, lalu mengapa anda sangat ingin untuk bertemu dengan mantan ketua Ryouichi?... Ja-jangan ingatan anda sudah kembali?" ucap Akari kepada Rose.     

Kolonel Rose pun mengangguk pelan.     

"Me-mengapa anda tidak memberitahu Enzo tentang ingatan anda yang sudah kembali? Saya yakin Enzo tidak akan semarah itu kepada anda tadi jika anda memberitahunya tentang hal itu" ucap Akari.     

"Akari, apakah kau tidak marah kepadaku?" tanya Rose lirih.     

Tiba-tiba suasana ruangan itu menjadi hening, Akari dan Tiara pun saling bertatapan.     

"Ahahaha, apakah anda mau teh? Saya akan keluar dan membuatkan secangkir teh untuk anda…" ucap Akari sembari berjalan keluar dari ruangan itu.     

"Tolong jawab pertanyaanku, Akari" ucap Rose.     

Akari yang sudah membuka pintu dan bersiap untuk pergi pun berhenti dan menutup pintu itu kembali.     

"Apakah anda serius menanyakan hal itu kepada saya? Tentu saja saya sangat marah dan kecewa kepada anda, Kolonel Rose. Saya bahkan sempat berdoa semoga anda cepat mati, dan tidak pernah muncul lagi dihadapan kami. Bagaimana bisa kami tidak marah kepada anda? Anda sudah membuat ketua Ryouichi… Orang yang sangat kami hormati dan sayangi menjadi terluka, tapi akhirnya saya mengerti bahwa karena ingatan anda yang hilang itulah yang menyebabkan anda menjadi seperti itu. Namun itu tidak sepenuhnya menghilangkan rasa benci dan marah saya kepada anda, Kolonel Rose" ucap Akari dengan penuh emosi.     

"Bagaimana denganmu, Tiara?" tanya Rose.     

"Saya hanya ingin berkata bahwa saya sangat membenci anda sejak waktu itu" ucap Tiara.     

"Aku tahu aku tidak pantas untuk dimaafkan oleh kalian, namun aku sangat minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan kepada Ryouichi dulu. Dan aku sangat ingin bertemu dengan dirinya, hanya untuk mengatakan maaf kepadanya. Aku… Aku… sangat mencintainya, aku bahkan benci kepada diriku sendiri karena sudah lupa tentangnya dan berkata kasar seperti itu kepada dirinya" ucap Rose sembari menangis.     

Akari pun berjalan dan memeluk Rose.     

"Permintaan maaf anda saya terima, jadi saya sudah tidak membenci anda lagi. Usaplah air mata anda, Kolonel Rose" ucap Akari lembut.     

Rose pun tersentak dan memeluk Akari dengan erat, Tiara yang melihat hal itupun menghela nafas dan ikut memeluk Rose.     

"Kolonel Rose, saya tadi berkata bahwa saya sangat membenci anda. Namun yang saya benci adalah diri anda yang kehilangan ingatan tentang Tuan Ryouichi, saya tidak membenci diri anda yang sekarang ini. Saya selalu yakin bahwa ingatan anda akan kembali, jadi kami sudah memaafkan anda" ucap Tiara.     

Rose pun menangis lega di pelukan Akari dan juga Tiara, setelah beberapa saat akhirnya Rose menjadi tenang kembali.     

"Jadi, bisakah kalian memberitahukanku dimana keberadaan Ryouichi saat ini?" ucap Rose.     

"Ten-tentang hal itu, kami berdua sama sekali tidak tahu dimana keberadaan ketua Ryouichi. Ketua Ryouichi sangat menutupi keberadaan dirinya, bahkan Natsumi tidak pernah mengirim surat kepadaku" ucap Akari.     

"Bagaimana dengan Enzo? Apakah dia tahu tentang keberadaan Ryouichi?" tanya Rose.     

"Bahkan jika Enzo mengetahui lokasi keberadaan ketua Ryouichi, saya tidak yakin dia akan memberitahukannya kepada anda. Dia sungguh sangat keras kepala jika sudah menyangkut masalah ketua Ryouichi, saya bahkan tidak yakin bisa membujuknya untuk memberitahukan lokasi ketua Ryouichi" ucap Akari.     

Terlihat raut wajah putus asa dari Rose, tiba-tiba pintu ruangan itu diketuk oleh seseorang.     

"Permisi…"     

Akari pun membuka pintu itu dan terlihat Alice yang berdiri di hadapannya.     

"Alice? Ada apa? Apa Enzo sedang membuat keributan lagi?" tanya Akari.     

Alice pun dengan cepat menggelengkan kepalanya.     

"Ti-tidak, tapi saya ingin memberitahu anda sesuatu tentang keberadaan mantan ketua Ryouichi" ucap Alice.     

Akari pun kaget dan langsung menarik tangan Alice kedalam ruangan.     

"Duduklah, Alice" ucap Akari.     

"Ba-baiklah" ucap Alice ragu-ragu.     

"Kolonel Rose, nama dia adalah Alice. Dia adalah salah satu prajurit muda [Saint Wolf] yang baru beberapa bulan lolos seleksi" ucap Akari.     

Rose pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.     

"Jadi, apa kau tahu dimana keberadaan ketua Ryouichi?" tanya Akari penasaran.     

"Mantan ketua Ryouichi saat ini sedang berada di sebuah kota kecil yang dulunya adalah desa kecil yang pernah diselamatkan oleh pasukan [Saint Wolf] dulu. Saya yakin anda masih mengingatnya bukan?" ucap Alice.     

Akari yang mendengar ucapan dari Alice pun kaget dan berdiri.     

"Mengapa aku tidak pernah terpikirkan oleh tempat itu? Tentu saja… Mengapa aku sangat bodoh sampai tidak bisa menyadarinya" ucap Akari.     

"Tunggu dulu, apakah kau yakin Tuan Ryouichi berada di tempat itu?" tanya Tiara tidak percaya.     

"Saya sangat yakin itu adalah mantan ketua Ryouichi, saya pernah melihatnya wajahnya dari foto yang dimiliki oleh Letnan Satu Enzo. Ditambah saya sudah bertemu dengan senior Natsumi yang menemani mantan ketua Ryouichi" ucap Alice.     

Rose yang mendengar hal itupun berderai air mata.     

"Terima kasih… Terima kasih, aku sangat berhutang budi kepadamu. Jika kau perlu apapun, kau tinggal meminta saja kepadaku" ucap Rose bahagia.     

"A-anda tidak perlu seperti itu kepada saya, lagipula saya disini karena Letnan Satu Enzo lah yang menyuruh saya untuk kemari" ucap Alice.     

Terlihat Alice merogoh kantongnya dan mengambil secarik surat.     

"Enzo? Enzo yang menyuruhmu untuk kemari?" tanya Akari.     

Alice pun menyerahkan surat itu kepada Rose.     

"Kolonel Rose, ini adalah surat dari Letnan Satu Enzo. Dia meminta anda untuk membacanya dengan cermat sebelum pergi" ucap Alice.     

Rose pun menerima surat itu dan membacanya.     

'Kolonel Rose, saya minta maaf atas perilaku kasar saya sebelumnya. Saya kehilangan kendali dan menjadi marah seperti itu kepada anda, oleh karena itu saya mengirimkan Alice untuk memberitahukan anda lokasi keberadaan ketua Ryouichi sebagai permintaan maaf saya. Jika anda bertemu dengan ketua, sampaikan permintaan maaf saya karena tidak dapat bertemu dengannya saat ini. Saya harus pergi ke markas Central untuk menjemput Chloe dan juga Reina, dan saya harap ini terakhir kalinya anda berbuat jahat kepada ketua Ryouichi'     

Rose pun tersenyum setelah membaca surat dari Enzo.     

"Kolonel Rose?" ucap Akari.     

"Ayo kita pergi sekarang ke tempat Ryouichi" ucap Rose.     

"Sekarang? E-eh?! Ta-tapi saya belum bersiap-siap, tunggu sebentar" ucap Akari.     

Akari pun langsung pergi terburu-buru dari ruangan itu, Mayor Milly yang melihat hal itupun langsung masuk kedalam ruangan itu bersama dengan Aiko.     

"Kolonel Rose? Apakah anda sudah mengetahui keberadaan suami anda?" tanya Mayor Milly.     

"Milly, persiapkan mobil sekarang. Kita akan pergi menjemput Ryouichi!" seru Rose bersemangat.     

Mayor Milly pun tersenyum.     

"Senang melihat anda sudah ceria kembali, Kolonel Rose. Baiklah, saya akan menyiapkan mobil sekarang. Saya akan meninggalkan Aiko bersama anda, Kolonel Rose" ucap Mayor Milly lalu pergi.     

Aiko pun menghampiri Rose.     

"Mama, apakah kita akan pergi ketempat papa?" tanya Aiko dengan wajah polosnya.     

Rose pun mengelus kepala Aiko dan tersenyum.     

"Benar, Aiko. Kita akan pergi ketempat papa sekarang" ucap Rose.     

"Papa! Akhirnya Aiko bisa bertemu dengan papa" ucap Aiko bahagia.     

Akhirnya Rose beserta beberapa pasukan [Saint Wolf] pun segera berangkat menuju lokasi keberadaan Ryouichi. Di sisi lain, pasukan besar demon yang di pimpin oleh [Trinity Leader] Beelzebub tengah mempersiapkan serangan mereka ke kota kecil yang di diami oleh Ryouichi saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.