Divine_Gate

Chapter 96 : Trauma



Chapter 96 : Trauma

1Terlihat restoran kecil milik Ryouichi ramai seperti biasa, baik Ryouichi dan Natsumi terlihat cukup sibuk melayani para pembeli.     

"Ini pesanan anda, silahkan dinikmati" ucap Ryouichi ramah.     

Ryouichi pun berjalan menuju meja kasir setelah memberikan pesanan.     

"Restoran milikku ramai seperti biasanya, inilah kehidupan tenang yang kuinginkan" gumam Ryouichi sembari tersenyum.     

"Menjijikkan, kenapa kau tersenyum seperti itu?" ucap Ro-chan yang tiba-tiba berada disamping Ryouichi.     

"Oi, kata-katamu cukup kasar untuk seorang tukang pencuci piring" ucap Ryouichi.     

"Be-berani beraninya kau menyebutku sebagai pencuci piring! Lagipula siapa yang mempunyai ide untuk menjadikan senjata roh miliknya sebagai karyawan restoran?" ucap Ro-chan kesal.     

"Jika kau terus mengeluh seperti itu, aku tidak akan membuatkan puding kesukaanmu lagi" ucap Ryouichi.     

"Ka-kau! Tidak adil jika kau seperti itu kepadaku" ucap Ro-chan.     

Perhatian Ryouichi tertuju pada sekumpulan orang yang sedang membicarakan pergerakan demon yang akhir-akhir ini sangat agresif.     

"Ro-chan, apa kau masih bisa mengenali aura dari demon yang mungkin akan mendekat ke kota ini?" tanya Ryouichi serius.     

"Tentu saja, kau pikir siapa aku? Aku bahkan bisa merasakan aura demon berkilo-kilometer jauhnya…" tiba-tiba ucapan Ro-chan berhenti dan dirinya memasang ekspresi serius.     

"Ro-chan? Ada apa denganmu?" tanya Ryouichi heran.     

"Oi, Ryouichi. Satu pasukan demon besar sedang menuju ke kota ini, dan ada satu aura yang sangat kuat bersama pasukan demon itu. Aku yakin bahwa itu adalah aura dari salah satu [Trinity Leader], menurut perhitunganku mereka akan sampai sebentar lagi. Bagaimana kalau kau menutup restoranmu sekarang dan bersiap untuk serangan yang ada?" ucap Ro-chan pelan bermaksud untuk tidak membuat keributan.     

Ryouichi pun terkejut dengan perkataan Ro-chan dan bergegas menuju dapur untuk memberitahu Natsumi.     

"Natsumi! Natsumi!" teriak Ryouichi.     

"Ryouichi? Ada apa denganmu? Apakah ada pesanan yang salah?" tanya Natsumi heran.     

"Sekumpulan demon sedang menuju kota ini dan kemungkinan mereka bersama dengan [Trinity Leader]!" seru Ryouichi.     

"Apa?! Kalau begitu kita harus bergegas" ucap Natsumi.     

"Kau benar, aku akan berkemas dan bersiap untuk pergi meninggalkan kota ini" ucap Ryouichi.     

Natsumi pun terkejut ketika mendengar ucapan Ryouichi.     

"A-apa maksudmu, Ryouichi? Apa kau berniat pergi sementara para penduduk disini tidak memiliki siapapun untuk melawan para demon itu?" ucap Natsumi.     

"Kita bisa menyerahkan para demon itu kepada pasukan [The Saviour], sekarang kita harus bergegas pergi dari tempat ini" ucap Ryouichi.     

Natsumi pun perlahan berjalan menuju Ryouichi.     

"Natsumi?"     

~PLAK     

"Natsumi, kenapa kau tiba-tiba menamparku?" tanya Ryouichi.     

Ryouichi pun melihat tatapan kecewa dari mata Natsumi.     

"Meskipun aku berkata akan selalu mendukung apapun yang akan kau lakukan, tapi aku tidak akan diam saja ketika melihat dirimu menjadi seperti ini. Apakah kau tidak ada rasa kasihan sedikit pun terhadap penduduk jika nantinya para demon itu benar-benar menyerang mereka?" ucap Natsumi.     

"Aku hanya ingin hidup damai tanpa terganggu lagi oleh para demon itu! Apa kau tidak tahu perasaanku?" ucap Ryouichi.     

"Ryouichi?" ucap Natsumi.     

"Aku hanya tidak ingin kehilangan siapapun lagi dalam hidupku... Aku tetap saja kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupku, tidak perduli sekuat apapun diriku. Aku… Aku hanya ingin hidup damai dan tentram sampai tua bersama denganmu, Ro-chan dan juga Asuka. Apakah semua permintaanku itu berlebihan?" ucap Ryouichi depresi.     

"Ryouichi, maafkan aku karena telah menamparmu dengan keras. Tapi apakah kau juga sudah memikirkan apa yang terjadi jika para penduduk diserang oleh demon dan kehilangan anggota keluarga mereka? Apakah kau mau mereka merasakan penderitaan itu?" ucap Natsumi sembari mengusap pipi Ryouichi.     

Tiba-tiba Asuka datang dan menghampiri mereka berdua.     

"Kakak, Asuka tahu bagaimana penderitaan kakak. Tapi Asuka mohon, tolong selamatkan para penduduk di kota ini" ucap Asuka memohon.     

Ditengah-tengah pembicaraan mereka tiba-tiba terdengar suara ledakan dan keributan dari luar.     

"Ryouichi! Para demon itu sudah datang dan menyerang kota ini!" seru Ro-chan dengan nafas terengah-engah.     

Terlihat Ryouichi yang masih berdiam diri, Ro-chan pun hanya melihat Ryouichi dengan tatapan kesal.     

"Cih… Apa yang akan kau lakukan, Natsumi? Nampaknya Ryouichi tidak dapat diandalkan saat ini. Jika kau ingin menyelamatkan penduduk, kau sebaiknya bergegas" ucap Ro-chan.     

Natsumi lalu melihat kearah Ryouichi untuk sesaat lalu memalingkan wajahnya.     

"Aku akan membantu untuk evakuasi penduduk ketempat yang lebih aman. Dan untukmu Ryouichi… Kau bisa diam disini sampai pasukan [The Saviour] datang" ucap Natsumi.     

Natsumi lalu pergi berlari meninggalkan Ryouichi, Asuka pun mendekati Ryouichi dan memeluknya.     

"Kakak, Asuka akan kembali ke dimensi pedang juga bersama dengan Ro-chan. Asuka tahu kakak ingin menyelamatkan mereka, namun kakak masih memiliki trauma karena kejadian dulu. Asuka harap kakak bisa melupakan trauma kakak itu, selamat tinggal" ucap Asuka.     

Asuka pun perlahan menghilang dan lenyap tak berbekas.     

"Aku tidak menyangka kau akan berubah menjadi pengecut seperti ini, Ryouichi. Jadi sumpahmu kepada Kolonel Ryota yang dulu hanyalah omong kosong? Aku harap orang itu masih hidup dan memukulmu sekarang" ucap Ro-chan.     

Ro-chan pun ikut menghilang.     

"Apa yang kalian tahu tentang trauma yang pernah kualami? Aku hanya tidak ingin kehilangan orang lagi seperti aku kehilangan Rose pada waktu itu" ucap Ryouichi sembari meremas tangannya.     

Ryouichi mendengar seluruh teriakan dan tangisan dari luar, dirinya tidak bergeming sama sekali dari tempat itu. Hingga akhirnya setelah beberapa saat, suara-suara itu mulai tidak terdengar. Ryouichi pun bangkit lalu berjalan keluar dari restoran, dirinya pun melihat beberapa tubuh manusia yang sudah tidak bernyawa tergeletak di tanah.     

Dirinya melihat beberapa demon yang berjalan ditempat itu, namun dirinya lebih memilih untuk menghindari mereka.     

"Me-mengapa aku menjadi seperti ini? Aku sebenarnya bisa dengan mudah menghabisi para demon lemah itu dalam sekejap, namun mengapa tubuhku tidak berhenti gemetaran? Aku harus mencari Natsumi, aku harap tidak terjadi sesuatu kepadanya" gumam Ryouichi dengan tangan gemetar.     

Tiba-tiba terdengar tangisan anak kecil yang membuat Ryouichi menghampiri suara itu, terlihat seorang gadis kecil yang sedang menangisi tubuh dari orang tuanya yang sudah tewas. Sementara di dekat gadis kecil itu ada beberapa demon yang tertawa puas melihat anak kecil itu.     

Ryouichi pun memasang ekspresi bersalah dan jatuh terduduk.     

"I-ini semua salahku, jika saja aku mengevakuasi para penduduk bersama dengan Natsumi… Semua ini tidak akan terjadi dan gadis kecil itu tidak akan kehilangan orang tuanya. Aku sungguh orang yang buruk" gumam Ryouichi sembari menangis.     

Sesaat sebelum demon itu hendak membunuh gadis kecil itu, tiba-tiba Natsumi menerjang para demon itu dan menyelamatkan gadis kecil itu.     

"Apa kau baik-baik saja, gadis kecil?" tanya Natsumi sembari tersenyum.     

Gadis kecil itupun mengangguk pelan.     

"Baiklah, tetap berada dibelakang kakak. Kakak akan segera membereskan para demon itu dan kita berdua bisa pergi dari tempat ini" ucap Natsumi.     

Ryouichi yang melihat hal itupun tertegun.     

"Sialan kau Ryouichi, dasar pengecut sialan! Sadarlah dan cepat habisi para demon itu! Mau sampai kapan kau menjadi penakut seperti ini? Lindungilah apa yang berharga bagimu, sekarang juga!" teriak Ryouichi kepada dirinya sendiri.     

Bersamaan dengan itu, Natsumi pun terdesak oleh banyaknya jumlah demon di tempat itu.     

"Sial, jumlah mereka banyak sekali. Untunglah aku sempat mengevakuasi para penduduk keluar dari kota ini sebelum jumlah para demon ini bertambah banyak seperti sekarang. Jadi apakah ini akhir dari diriku? Aku berharap aku bisa bertemu dengan Ryouichi lagi untuk terakhir kalinya" gumam Natsumi.     

Natsumi pun memejamkan matanya seolah sudah pasrah untuk mati, namun tiba-tiba Ryouichi keluar dan membantai seluruh demon yang ada di tempat itu.     

"[Ultimate Skill : Dust To Ash]" rapal Ryouichi.     

Skill yang dikeluarkan oleh Ryouichi ini adalah ultimate skill yang memiliki atribut Dark yang membuat gelombang energi yang besar dan membunuh musuh dalam area tertentu.     

"Ryouichi?" ucap Natsumi yang terkejut dengan kedatangan Ryouichi.     

"Natsumi, tamparanmu sungguh keras dan menyakitkan. Namun tamparan itu juga sudah membuatku menyadari tujuan hidupku sebelumnya, yaitu melenyapkan seluruh demon yang menghancurkan peradaban manusia" ucap Ryouichi sembari tersenyum.     

Tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan yang memecah situasi.     

"Hebat, sungguh hebat sekali. Kau bahkan lebih hebat dari rumor yang beredar" ucap sosok misterius.     

"Siapa kau?" tanya Ryouichi sembari menghunuskan pedangnya.     

"Aku adalah Beelzebub, salah satu dari [Trinity Leader]. Senang bertemu denganmu, Ryouichi" ucap Beelzebub.     

"Kau tahu siapa namaku?" tanya Ryouichi heran.     

"Tentu saja, kau sangat terkenal dikalangan para demon. Terlebih semenjak kau mengalahkan Astaroth, namamu semakin dikenal. Bahkan [Great Demon Emperor] sangat ingin bertemu denganmu" ucap Beelzebub.     

"Aku tidak tertarik untuk bertemu dengannya, sekarang apa tujuanmu datang ke kota ini?" tanya Ryouichi.     

Beelzebub pun perlahan menunjuk Ryouichi dan tersenyum.     

"Tujuanku adalah dirimu, naga emas surgawi" ucap Beelzebub.     

"Naga emas surgawi pantatmu, aku akan mengusir dan menendang bokongmu dari tempat ini" ucap Ryouichi.     

Ryouichi pun memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Beelzebub. Namun tiba-tiba sosok yang tidak asing bagi Ryouichi pun turun dari langit dengan keras dan membuat tanah retak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.