Chapter 79 : Terlampaui
Chapter 79 : Terlampaui
"Erik! Belum terlambat bagimu untuk menyadari kesalahanmu, menyerahlah sekarang juga" ucap Ryouichi.
"Tidak ada orang yang menganggap bahwa apa yang dia yakini adalah sebuah kesalahan, Ryouichi. Akupun juga seperti itu, aku tetap meyakini bahwa seluruh balas dendamku bukanlah sebuah kesalahan!" teriak Kolonel Erik.
Keduanya saling memukul wajah dan perut satu sama lain.
Tiara yang baru tersadar pun melihat pertarungan mereka dengan ekspresi khawatir.
"Tu-tuan Ryouichi… A-aku harus membantunya…" gumam Tiara sembari mencoba bangkit dengan kedua tangannya.
Namun kedua tangannya yang sudah tidak ada tenaga, tidak mampu menopang tubuhnya untuk berdiri.
"Si-sial, bahkan aku tidak bisa melindungi Tuan Ryouichi…" gumam Tiara.
Tiba-tiba Tiara merasa ada sesuatu yang menarik tangannya dan membawanya jauh dari tempat itu. Tiara mencoba untuk melihat sosok itu, namun sosok itu tidak terlihat dimatanya.
"Jangan diam seperti orang bodoh seperti itu… Cepat ikut aku dan pergi dari tempat ini sekarang" ucap sosok tidak terlihat itu.
"Su-suara ini… Bukankah kau adalah—" ucap Tiara.
"Ssstt… Berhentilah berbicara dan ikut aku pergi dari tempat ini. Pertarungan mereka bukanlah suatu pertarungan yang dapat di ikuti oleh orang biasa" ucap sosok tidak terlihat itu.
Tiara pun menggangguk pelan lalu mengikuti sosok tidak terlihat itu pergi dari medan pertarungan antara Ryouichi dan Kolonel Erik.
"Nampaknya perempuan itu sadar bahwa dirinya tidak dapat berbuat banyak dalam pertarungan ini, Ryouichi" ucap Kolonel Erik yang mengalihkan pandangannya kepada Tiara yang sedang berjalan pelan keluar dari tempat itu.
"Punya nyali juga kau untuk melihat kearah lain ketika kita sedang bertarung seperti ini, Erik!" seru Ryouichi.
Ryouichi pun mencoba menebas Kolonel Erik dengan Chronos. Seluruh gerakan Ryouichi sangat cepat hingga tidak dapat terlihat oleh mata biasa, begitupun dengan gerakan dari Kolonel Erik.
"Sial, sekarang bagaimana caranya agar aku dapat melukai orang itu…" gumam Ryouichi.
"Ada apa, Ryouichi? Apakah hanya itu yang bisa kau lakukan? Atau apakah akulah yang lebih kuat darimu? Hahaha" ucap Kolonel Erik.
Mereka berdua masih terlihat menyerang satu sama lain, keduanya terlihat bertarung dan terbang di langit.
"[Skill Dark : Dimensional Slash]!" teriak Ryouichi.
"[Perisai Suci : Maru, Skill : Unbreakable Fortress]!" ucap Kolonel Erik.
Serangan dengan kekuatan penuh yang dikeluarkan oleh Ryouichi pun dapat di tangkis dan di hilangkan oleh Kolonel Erik dengan mudah.
Hingga akhirnya kekuatan dan kecepatan Ryouichi sudah mencapai batasnya dan Kolonel Erik berhasil mendaratkan pukulan keras di perut Ryouichi dan menendangnya dengan keras hingga jatuh ke tanah.
~BRAK
"Si-sialan, bahkan aku masih tidak bisa mengalahkan Erik setelah menggunakan kekuatan demon yang digabungkan dengan Chronos" gumam Ryouichi.
Kolonel Erik pun turun ke tanah lalu menatap Ryouichi yang masih tergeletak ditanah. Terlihat Ryouichi yang mencoba untuk bangkit namun Kolonel Erik menginjak punggung Ryouichi dengan keras.
"Arghhh!" rintih Ryouichi kesakitan.
"Menyerahlah, Ryouichi. Semua yang kau lakukan itu sia-sia, bahkan kau juga harus menyadari kapan harus menyerah" ucap Kolonel Erik.
"Sialan! Jauhkan kakimu dariku, Erik!" seru Ryouichi.
"Kau tidak memberiku banyak pilihan, Ryouichi" ucap Kolonel Erik sembari masih menahan tubuh Ryouichi dengan kakinya.
Pandangan Ryouichi pun menjadi buram dan hampir kehilangan kesadarannya, hingga dirinya melihat sosok bayangan Kolonel Ryota yang tengah berdiri di belakang Kolonel Erik.
"Ryouichi, tidak biasanya kau kalah seperti ini. Apa kau menjadi lemah karena jarang berlatih denganku?" ucap sosok Kolonel Ryota itu.
Ryouichi pun terlihat tersenyum kecil.
"Bahkan Kolonel Ryota mengejekku seperti ini, sudah menjadi selemah apa diriku ini?" gumam Ryouichi.
Tiba-tiba terdengar suara Ro-chan yang menggema di kepala Ryouichi.
"Ryouichi bodoh! Apa kau akan kalah seperti ini? Ryouichi yang aku tahu adalah Ryouichi yang selalu bertingkah bodoh dan bertindak ceroboh namun selalu berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Apakah kau adalah Ryouichi yang aku kenal atau tidak?" ucap Ro-chan.
Perlahan aura kekuatan Ryouichi pun meluap dan dirinya bangkit.
"Ba-bagaimana bisa kau masih memiliki kekuatan sebesar ini? Aku yakin seluruh kekuatan dalam dirimu sudah habis!" ucap Kolonel Erik terkejut.
Ryouichi pun mencengkram kaki Kolonel Erik dengan kuat dan melemparnya ke tembok dengan keras. Ryouichi pun bangkit dengan bertumpu pada Chronos.
"Kekuatan yang sesungguhnya bukan hanya dari kekuatan sihir, Erik! Kekuatan yang sesungguhnya adalah keteguhan hati dan kepercayaan dari teman-temanku! " seru Ryouichi sembari menghunuskan Chronos ke langit.
Kolonel Erik pun berdiri dan memasang ekspresi wajah kesal.
"Keteguhan hati? Omong kosong! Akan aku hancurkan keteguhan hati dan kepercayaan dirimu itu, Ryouichi!" teriak Kolonel Erik.
Kolonel Erik pun merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah batu dengan bentuk segitiga berwarna hijau.
"Aku akui bahwa kau lebih dari pantas bagiku untuk menggunakan kekuatan dari relik kuno ini, Ryouichi!" seru Kolonel Erik sembari memperlihatkan batu itu kepada Ryouichi.
Ryouichi yang melihat batu yang ditunjukkan oleh Kolonel Erik pun merasakan sebuah gejolak besar dalam dirinya. Jantungnya pun berdetak dengan sangat kencang, dan tubuhnya merasakan panas yang luar biasa.
"Argh… Batu itu, mengapa aku menjadi seperti ini ketika melihat batu itu? Aku merasa pernah melihatnya sebelumnya, tapi dimana dan kapan?" gumam Ryouichi.
Kolonel Erik lalu menaruh batu itu di dadanya, batu itupun seketika bercahaya dan masuk kedalam dada Kolonel Erik.
"Ini… Inilah kekuatan yang aku inginkan! Aku pasti bisa membunuh jendral tua itu dengan kekuatan ini!" teriak Kolonel Erik lalu tertawa dengan keras.
Gelombang angin besar tercipta seketika setelah batu itu menyatu dengan tubuh Kolonel Erik, Awan-awan di langit menjadi hitam dan petir-petir muncul. Tubuh Kolonel Erik pun diselimuti aura putih yang bercahaya, dua sayap putih pun muncul menggantikan empat sayap demon miliknya.
Sementara itu pria misterius bertopeng yang pernah menyelamatkan Ryouichi sebelumnya, juga melihat fenomena ini dari tempat lain.
"Ada apa ini? Aku tidak pernah melihat hal ini sebelumnya di duniaku… Kekuatan ini? Jangan bilang bahwa ini adalah kekuatan dari…" ucap pria misterius itu.
Ryouichi pun melihat Kolonel Erik dan tanpa alasan yang jelas dirinya menjadi marah.
"Gejolak amarah apa yang ada dalam diriku ini?" gumam Ryouichi.
"Bagaimana, Ryouichi? Apa kau ketakutan melihat kekuatan baruku ini?" seru Kolonel Erik.
Ryouichi yang masih dalam wujud dark demonnya lalu berlari dengan cepat kearah Kolonel Erik. Ryouichi menyerang Kolonel Erik dengan kekuatan penuh miliknya, namun Kolonel Erik terlihat hanya mengacungkan satu jari miliknya.
"Berlutut..." ucap Kolonel Erik.
Ryouichi pun merasa ada kekuatan besar yang menekan dirinya dan dirinya berlutut secara paksa di tanah.
"Ke-kekuatan macam apa ini? Aku sama sekali tidak bisa bergerak" ucap Ryouichi.
"Ryouichi! Kekuatan ini memiliki atribut [Holy], sudah jelas kau tidak bisa menang melawannya. Kekuatan ini setara dengan kekuatan seorang [Arch Angel]!" suara Ro-chan menggema didalam kepala Ryouichi.
"[Arch Angel]? Siapa lagi itu? Aku belum pernah mendengarnya sebelumnya!" seru Ryouichi.
Kolonel Erik pun menatap Ryouichi.
"Jika saja kau mau bergabung denganku, aku bisa mengampunimu dan melepaskanmu sekarang. Namun nampaknya kau sama sekali tidak punya niat untuk bergabung denganku, Ryouichi" ucap Kolonel Erik.
"Aku lebih baik mati daripada bergabung denganmu, Erik!" teriak Ryouichi.
Kolonel Erik pun menghela nafas.
"Sudah kuduga seperti itu, maka aku sendiri yang akan memaksamu untuk bergabung denganku. [Pistol Suci : Maru! Peluru Keempat : Mind Bullet]" ucap Kolonel Erik.
Peluru ke empat adalah peluru sihir khusus milik Kolonel Erik yang dapat mengubah ingatan seseorang dan dapat membuat target yang tertembak untuk melakukan semua yang diperintah oleh Kolonel Erik.
"Dengan ini berakhir sudah!" teriak Kolonel Erik.
Rose yang baru sampai di tempat pertarungan antara Ryouichi dan Kolonel Erik pun melihat hal itu. Dengan cepat Rose merubah wujudnya menjadi Ultimate Armor of Phoenix dan berlari menuju Ryouichi.