Chapter 78 : Ryouichi vs Kolonel Erik
Chapter 78 : Ryouichi vs Kolonel Erik
"ERIK! MATI KAU!" teriak Ryouichi yang sudah nampak kehilangan kendali.
Ryouichi terlihat memanggil Chronos dan berlari secepat kilat berusaha untuk menebas Kolonel Erik. Kolonel Erik masih tenang lalu sesaat kemudian menjatuhkan cerutunya.
"[Pistol Suci : Kuro]! Datanglah dan bantu aku!" seru Kolonel Erik.
Seketika sebuah pistol besar muncul di tangan kiri Kolonel Erik, bersamaan dengan Ryouichi yang hendak menebas Kolonel Erik.
"[Peluru Pertama : Magic Jamming]"
Kolonel Erik pun menembakkan sebuah peluru yang tepat mengenai perut Ryouichi.
Peluru yang ditembakkan dari pistol itu adalah sebuah peluru yang jika mengenai target, maka target tersebut akan lumpuh karena seluruh kekuatan sihir mereka bocor karena terkena dampak serangan itu.
"Argh…" rintih Ryouichi.
Ryouichi lalu jatuh ketanah dan lumpuh tidak bisa bergerak.
"Si-sial, ke-kenapa dengan tubuhku ini? Seluruh tubuhku tidak dapat kugerakkan" gumam Ryouichi.
Tiara yang melihat hal itupun menjadi marah dan berusaha menyerang Kolonel Erik.
"Tuan Ryouichi! Beraninya kau melukai Tuan Ryouichi!" seru Tiara.
Tiara lalu mengumpulkan seluruh kekuatannya dan mencoba meninju Kolonel Erik. Namun terlihat Kolonel Erik tersenyum menyeringai. Pistol yang berada di tangannya pun menghilang, terlihat dirinya merapal mantra.
"[Perisai Suci : Maru]! Aku perintahkan kau melindungi pemilikmu dengan seluruh jiwa dan ragamu!"
Seketika muncul perisai dengan motif kura-kura berwarna hijau kehitaman di tangan kanannya. Tinjuan dari Tiara pun ditahan oleh Kolonel Erik, terlihat tinjuan keras dari Tiara bahkan tidak dapat menggores perisai milik Kolonel Erik.
"Ti-tidak mungkin, kau memiliki dua senjata roh sekaligus?!" seru Tiara terkejut.
"Hahaha, apa kau terkejut? Aku memiliki dua senjata roh tingkat tinggi yang bisa menyerang dan bertahan dari segala serangan. Tinjuan mematikan darimu bahkan tidak dapat menggores perisaiku ini" ucap Kolonel Erik sembari tersenyum sombong.
Kolonel Erik lalu mendorong dan menghempaskan Tiara hingga dirinya terlempar kesebuah tiang besar.
"Argh…" rintih Tiara.
Tiara pun jatuh terjerembab ketanah dengan keras.
"Hanya ini kekuatan dari pasukan [Saint Wolf] yang terkenal itu? Apa kalian bercanda denganku? Bahkan seseorang yang mempunyai lencana [Glorius Wings] tidak dapat berbuat banyak ketika melawanku. Sungguh memalukan, aku jadi kasihan dengan Kolonel Ryota yang terus membanggakan dirimu, Ryouichi" ucap Kolonel Erik.
"ERIK! AKU TIDAK INGIN MENDENGAR NAMA KOLONEL RYOTA KELUAR DARI MULUTMU!" teriak Ryouichi.
Ryouichi pun berusaha bangkit, namun semua itu sia-sia. Baik tangan maupun kakinya tidak dapat bergerak sama sekali.
"Teruslah berteriak seperti itu, aku tidak keberatan sama sekali. Aku bahkan tidak perlu menggunakan Relik kuno milikku untuk mengalahkanmu, kau tidak pantas untuk itu" ucap Kolonel Erik.
Kolonel Erik lalu berjalan pergi meninggalkan Ryouichi.
"Tunggu disitu… Kau pikir aku akan membiarkan dirimu pergi semudah itu?" ucap Ryouichi.
Kolonel Erik pun menghentikan langkahnya.
"Ryouichi… Apa kau tahu bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang berharga bagimu? Aku pernah merasakannya, bahkan aku merasakannya sebanyak dua kali… Pertama adalah kematian dari anak laki-lakiku yang masih kecil, yang kedua adalah istriku yang diperkosa dan dibunuh oleh demon tepat didepan mataku. Sejak kematian anak laki-lakiku aku bersumpah akan melindungi sisa dari keluargaku, yaitu istriku. Namun kau tahu? Aku kembali gagal melindungi keluargaku, kau pikir aku senang ketika kehilangan kedua orang yang berharga dalam hidupku? JANGAN BERCANDA DENGANKU! Aku kehilangan segalanya dalam hidupku yang bahkan aku sendiri tidak mampu untuk melindunginya" ucap Kolonel Erik sembari menggertakan giginya.
Ryouichi pun terdiam setelah mendengar ucapan dari Kolonel Erik.
"Erik… Kau…" ucap Ryouichi lirih.
Kolonel Erik lalu membalikkan badannya dan terlihat menangis.
"Kau tahu bagaimana rasanya ketika kau kehilangan sesuatu namun kau tidak dapat membalaskan dendam? Aku sekarang hanya berusaha untuk mendapat keadilan, penyebab kematian istriku adalah karena perintah yang diberikan oleh jendral tua itu! Sekarang aku mempunyai kekuatan untuk membalaskan dendam dan mendapat keadilan, sekarang katakan kepadaku… Dimana letak kesalahanku? Dimana letak kesalahanku! Aku hanyalah seorang pria yang menginginkan keadilan…" ucap Kolonel Erik.
Ryouichi pun mengumpulkan seluruh tenaganya yang tersisa dan bangkit dengan susah payah.
"Aku memang tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan seperti dirimu, namun aku yakin masih ada jalan yang lebih baik daripada melakukan hal ini" ucap Ryouichi lirih.
Kolonel Erik pun menggelengkan kepalanya.
"Jalan yang lebih baik? Jangan bercanda denganku! Tetaplah diam ditempat itu, jangan paksa aku untuk melukaimu lebih jauh dari ini…" ucap Kolonel Erik.
Ryouichi pun berjalan pelan menuju Kolonel Erik.
"Ryouichi! Jangan membuatku melukaimu lagi" ucap Kolonel Erik.
Ryouichi terlihat tidak memperdulikan ucapan dari Kolonel Erik, Ryouichi terus berjalan.
Kolonel Erik pun memanggil kembali senjata roh berwujud pistol miliknya dan membidik Ryouichi.
"[Peluru kedua : Dark Scorching Bullet]"
Peluru kedua dari Kolonel Erik adalah peluru dengan jumlah yang banyak dan akan menyerang target secara terus menerus.
Kolonel Erik pun menembak Ryouichi, terlihat ratusan peluru sihir menghujani Ryouichi hingga melubangi seluruh tubuhnya.
Ryouichi pun tumbang kembali, Kolonel Erik pun berbalik badan dan pergi dari tempat itu. Namun ketika dirinya baru berjalan beberapa langkah terdengar suara dari Ryouichi yang masih berusaha bangkit.
"Jika aku tidak bisa menghentikanmu dengan kekuatanku yang sekarang, maka aku tidak ada pilihan lain untuk menghentikanmu dengan kekuatanku yang lain. [Dark Demon Mode : Active]!" seru Ryouichi.
Seluruh tubuh Ryouichi pun terselimuti aura kegelapan, tanduk pun tumbuh di kepalanya dan dua sayap besar tumbuh di punggungnya. Seluruh luka ditubuh Ryouichi pun sembuh dan pulih total tanpa meninggalkan bekas luka apapun.
"Hahaha, Begitulah seharusnya, Ryouichi! Seorang laki-laki harus mempertahankan harga diri mereka meskipun harus mengorbankan darah dan keringat" ucap Kolonel Erik.
"Tidak perlu banyak berbicara lagi, Kolonel Erik. Mari kita selesaikan masalah ini sekarang" ucap Kolonel Erik.
Kolonel Erik pun menyuntikkan dirinya dengan sebuah serum berwarna hijau. Sesaat setelah dirinya menyuntikkan serum itu kelehernya, Kolonel Erik mengeluarkan aura besar berwarna hijau terang menyala. Satu tanduk besar tumbuh di tengah dahinya dan empat sayap hitam besar muncul di punggungnya.
"Aku sebenarnya ingin menggunakan serum ini ketika melawan jendral tua itu, namun aku akui kau pantas untuk merasakan kekuatanku yang sebenarnya… Sebagai Half-demon" ucap Kolonel Erik.
Ryouichi dan Kolonel Erik pun berjalan pelan hingga keduanya berhenti setelah berjarak satu meter.
"Keluarkan seluruh kemampuanmu, Ryouichi. Jangan membuatku kecewa" ucap Kolonel Erik.
"Tidak perlu memberitahuku seperti itu, Erik. Aku akan menunjukkan bagaimana seorang pria menggunakan kekuatan mereka untuk melindungi seseorang yang mereka cintai, dan bukan untuk membalas dendam seperti yang kau lakukan saat ini" ucap Ryouichi.
Kolonel Erik dan Ryouichi pun saling tersenyum menyeringai. Keduanya pun saling mengeluarkan aura sihir besar, Ryouichi mengeluarkan aura sihir berwarna hitam pekat sementara Kolonel Erik mengeluarkan aura sihir berwarna hijau terang. Kedua aura mereka saling bertabrakan dan membuat seluruh benteng markas provinsi itu bergetar hebat, bahkan membuat atap benteng itu jebol karena tidak mampu menahan besarnya kekuatan mereka. Terlihat aura sihir mereka menjulang dengan tinggi ke langit, bahkan seluruh pasukan milik Ryouichi yang berada di hutan labirin pun dapat melihat aura sihir besar itu dari kejauhan.