Chapter 71 : Ryouichi vs Christopher & Enzo vs Whis
Chapter 71 : Ryouichi vs Christopher & Enzo vs Whis
"Aku sudah melawan banyak orang, namun tidak ada orang yang dapat mengalahkanku. Bagaimana denganmu, Ryouichi? Aku harap kau tidak mengecewakanku" ucap Christopher.
Ryouichi dan Reina pun terlihat waspada.
"Master, senjata roh milik orang itu cukup aneh…" ucap Reina.
"Aku hanya penasaran, bagaimana gaya bertarung miliknya. Aku belum pernah melawan seseorang yang menggunakan senjata roh seperti dirinya" ucap Ryouichi.
"Seranglah aku sesuka hatimu, Ryouichi!" seru Christopher.
"Tidak perlu menyuruhku seperti itu! Chronos, muncullah!" teriak Ryouichi.
Ryouichi pun melesatkan serangannya kearah Christopher. Namun Christopher dengan santai menghindari seluruh serangan Ryouichi dan mendaratkan sebuah pukulan ke perut Ryouichi.
~BUK !
"Urgh…" Ryouichi pun terlihat kesakitan.
"Pukulan darinya sungguh kuat, apakah itu pengaruh dari senjata rohnya?" gumam Ryouichi.
Christopher terlihat memperbaiki posisi kacamata yang dia pakai.
"Ada apa? Ini baru pemanasan saja, aku harap kau tidak tumbang sebelum aku mengeluarkan seluruh kekuatanku" ucap Christopher.
Reina terlihat khawatir dan menghampiri Ryouichi.
"Master! Apa master baik-baik saja?" tanya Reina.
Ryouichi pun bangkit dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Reina, aku akan mengaktifkan kontrak kita. Kita akan langsung membereskan kacamata sialan itu dengan cepat. Aku ingin tahu, sampai kapan dia bisa bersikap santai seperti itu" ucap Ryouichi.
Reina pun mengangguk pelan.
"Kontrak Elemental Beast : Aktif! Chronos [Insignia] aktif!" rapal Ryouichi.
Reina pun berubah wujud menjadi rubah besar berwarna putih dengan api biru di sekelilingnya. Ryouichi mengaktifkan kontrak elemental beast dan juga [Insignia] miliknya secara bersamaan.
"Dan untuk yang terakhir, [Fusion Skill : Ultimate Beast Form]!" seru Ryouichi.
Terlihat tubuh dari Reina bercahaya dan menjadi kumpulan cahaya yang masuk kedalam tubuh Ryouichi. Beberapa saat kemudian, terlihat wujud baru dari Ryouichi yang telah bergabung dengan Reina. Rambut Ryouichi pun menjadi putih panjang dan memiliki telinga rubah, aura Ryouichi pun menjadi berwarna merah kebiruan.
"Hahaha, bagus… Bagus sekali! Aku suka denganmu! Aku akhirnya bisa bertaru—" ucap Christopher namun ucapannya terhenti setelah Ryouichi dengan cepat memukul wajahnya.
Christopher pun terhempas sejauh 200 meter dan menghantam pohon.
"Sudah kubilang jangan banyak bicara, aku bukan tipe orang yang akan menunggu lawan selesai berbicara panjang lebar seperti itu. Itu juga adalah balasan karena kau sudah memukul perutku" ucap Ryouichi.
Christopher pun bangkit dan tertawa.
"Sudah lama aku tidak merasakan sakit seperti ini, a-aku menyukai dirimu!" seru Christopher bahagia.
"Cih, kacamata sialan itu masih dapat bertahan dari seranganku tadi… Sungguh orang yang keras kepala" gumam Ryouichi.
"Kalau begitu, sekarang giliranku untuk memuaskan dirimu" ucap Christopher.
Christopher pun tiba-tiba hilang dari pandangan Ryouichi. Tiba-tiba saja Christopher sudah berada di depan wajah Ryouichi dan meninjunya secara membabi buta, Ryouichi pun hanya bisa bertahan menggunakan pedang Chronos miliknya.
"Ora ora ora ora… Bagaimana-bagaimana? Apa kau bisa menahan seluruh seranganku ini?" ucap Christopher.
"Ba-bagaimana bisa serangan orang ini semakin lama semakin kuat? Aku tidak punya pilihan lain selain bertahan terlebih dahulu" gumam Ryouichi.
"Rasakan ini, [Ultimate Skill: Heaven Requiem World]!" seru Christopher.
Tinjuan dari Christopher pun terselubungi oleh aura sihir berwarna merah terang, dan tinjuan itu tepat mengenai perut dari Ryouichi.
"Urgh…" Ryouichi pun muntah darah dan terlempar jauh.
Christopher pun berjalan mendekati Ryouichi yang tergeletak ditanah dan sudah kembali ke wujud normalnya. Terlihat Reina yang juga tergeletak tidak berdaya di tanah.
"Master…" ucap Reina sembari mencoba untuk meraih tangan Ryouichi.
"Apakah kau tahu, Ryouichi? Kenapa tidak ada orang yang bisa menang ketika melawanku? Senjata rohku memiliki skill pasif yang sangat berguna bagiku, semakin lama aku bertarung maka akan semakin kuat juga serangan yang bisa kukeluarkan. Terlebih lagi, tubuhku akan semakin kuat terhadap seluruh serangan apapun setelah bertarung selama 20 menit. Orang-orang di markas provinsi utara memanggilku dengan sebutan [Scalling One punch]. Tidak ada orang yang dapat menandingiku dalam pertarungan jangka lama" ucap Christopher sembari memperbaiki posisi kacamatanya yang sudah retak.
"Berisik, dasar kacamata bangsat. Lalu memangnya kenapa kalau kau menjadi semakin kuat? Aku akan tetap mengalahkanmu nantinya… " ucap Ryouichi sembari berusaha untuk berdiri.
"Aku sungguh mengagumimu, Ryouichi. Kau adalah orang pertama yang masih bisa berdiri seperti itu setelah menerima Ultimate Skill milikku. Namun sudah waktunya aku mengakhiri pertarungan ini, selamat tinggal…" ucap Christopher.
Christopher pun memukul Ryouichi kembali dengan ultimate skill nya lagi hingga membuat debu beterbangan.
"Sudah selesai… Saatnya aku kembali dan melapor kepada Kolonel Erik" ucap Erik.
"Siapa yang memutuskan bahwa kau telah memenangkan pertarungan ini?" ucap Ryouichi yang ternyata masih berdiri dengan tegap.
"Ka-kau?! Bagaimana bisa kau masih hidup?!" ucap Christopher terkejut.
"[Dark Demon Mode : Aktif…]" ucap Ryouichi.
Seketika aura hitam besar keluar dari tubuh Ryouichi. Tubuh Ryouichi pun terselimuti armor hitam pekat dan dirinya memegang pedang Chronos.
"Ka-kau adalah half-demon?! Bagaimana mungkin?!" seru Christopher terkejut.
Ryouichi pun mengangkat pedangnya ke langit dan merapal sebuah mantera.
"[Ultimate Skill : Heavenly Destruction Slash]"
Pedang Chronos Ryouichi pun mengeluarkan api hitam besar yang menjulang kelangit.
"Apa kau pikir aku akan kalah darimu? Aku adalah Tuan Christopher yang agung!" teriak Christopher.
"Mati…" ucap Ryouichi dengan tatapan dingin.
Ryouichi pun menebas Christopher, Christopher pun terlihat menahan serangan itu dengan tangan kosong.
"Tidak... Tidak! Aku tidak akan kalah seperti ini! Tidak!"
Itu adalah teriakan terakhir dari Christopher sebelum senjata roh miliknya hancur dan dirinya terkena serangan telak dari Ryouichi. Christopher pun kalah dan tidak sadarkan diri.
Reina yang melihat hal itu pun merasa khawatir jika Ryouichi kehilangan kendali lagi seperti sebelumnya.
"Master!" teriak Reina.
Ryouichi pun melihat kearah Reina dan berjalan pelan kearahnya.
"Tidak, tampaknya master kehilangan kendali lagi. Aku harus menyadarkannya kembali…" ucap Reina namun pandangannya menjadi kabur dan hampir jatuh.
"Reina, apa kau baik-baik saja?" ucap Ryouichi yang ternyata sudah kembali ke wujud normalnya sembari menopang tubuh Reina yang hampir tumbang.
"Ma-master? Syukurlah master tidak kehilangan kendali seperti dulu, dan Reina minta maaf karena tidak dapat membantu master saat pertarungan tadi" ucap Reina lirih.
Ryouichi pun tersenyum dan menggendong Reina.
"Apa maksudmu? Kau sudah berusaha yang terbaik, sekarang istirahatlah" ucap Ryouichi.
Reina pun mengangguk pelan dan akhirnya tidak sadarkan diri.
"Bagaiamana keadaan Enzo dan yang lainnya saat ini?" gumam Ryouichi.
Di sisi lain, Enzo sedang bertarung dengan Whis dan terpojok.
"Ada apa? Apa kau sudah menyerah? Sungguh mengecewakan" ucap Whis dengan nada mengejek.
Enzo terlihat babak belur dan terlihat menopang dirinya dengan pedangnya untuk bisa berdiri.
"Menyerah pantatmu, aku harus berkata apa kepada ketua jika aku kalah darimu? Aku sudah berjanji kepada ketua bahwa aku akan memenangkan pertarungan ini" ucap Enzo.
"Kalau begitu, matilah bersama janjimu itu!" teriak Whis.
Whis pun menerjang Enzo dengan kepalanya yang keras.
Enzo terlihat menahan terjangan dari Whis menggunakan kedua pedangnya.
"Aku tidak akan kalah dari orang sepertimu!" teriak Enzo.
Enzo pun berhasil memukul mundur Whis dengan kedua pedangnya. [Insiginia] miliknya pun bercahaya terang.
"[Teknik aliran pedang ganda pernapasan angin : Wind Slash That Piercing The Heaven!]" seru Enzo.
Serangan Enzo itupun mengeluarkan beberapa tebasan angin tajam yang dapat memotong targetnya, namun beberapa serangan itu ada yang meleset.
"Semua yang kau lakukan itu percuma saja! Senjata rohku ini adalah senjata roh [God] tingkat rendah yang berfungsi sebagai armor yang dapat melindungiku dari segala serangan!" seru Whis.
Enzo pun tersenyum menyeringai.
"Aku memang tidak mengincar dirimu dari awal, kepala botak. Yang aku incar adalah pohon dibelakangmu itu" ucap Enzo sembari menunjuk sebuah pohon yang berada dibelakang Whis.
Whis pun menoleh kebelakang dan melihat sebuah pohon pinus yang sangat besar yang tumbang dan akan menimpa dirinya.
"Si-sial…" gumam Whis.
Whis pun berusaha untuk menghindari pohon itu namun tidak sempat. Pohon itupun menimpa tubuh besarnya, Whis pun terlihat tidak dapat bergerak.
"Senjata rohmu itu memang bisa melindungimu dari seluruh serangan, namun bukan berarti kau tidak memiliki kelemahan. Karena senjata rohmu itu akan fokus untuk melindungi dirimu, seluruh kecepatan dari tubuhmu akan berkurang. Dan hasilnya kau jadi jauh lebih lambat saat senjata rohmu itu aktif. Kekuatan dan daya tahan bukanlah segalanya, kadang kau harus memakai otak untuk bisa menang" ucap Enzo sembari membakar rokoknya.
"Angkat pohon ini sekarang juga! Ayo selesaikan pertarungan ini secara jantan!" teriak Whis.
"Maaf, aku sedang lelah dan tidak ada tenaga untuk membantumu. Selamat tinggal, nikmatilah waktumu" ucap Enzo.
"Tu-tunggu! Ke-kembali kesini!" teriak Whis.
Enzo tidak memperdulikan Whis dan berjalan meninggalkan tempat itu untuk mencari Ryouichi dan Reina.
Di sisi lain, Natsumi dan Akari bertarung imbang melawan Fortune.