Chapter 67.5 : Kembalinya Sang Singa Pemerintahan Part 5
Chapter 67.5 : Kembalinya Sang Singa Pemerintahan Part 5
"Baiklah, jadi hanya tersisa 2 orang lagi untuk ku tangani" gumam Hayate sembari mencoret nama dari petinggi-petinggi atas yang telah dia buru di sebuah kertas.
Salah satu pelayan miliknya yang memakai pakaian serba hitam pun muncul secara tiba-tiba dibelakangnya. Pelayan itu terlihat berlutut untuk menerima perintah dari Hayate.
"Tuan Hayate, seluruh pelayan lainnya telah berada di posisi mereka masing-masing. Apa perintah anda ? " tanya pelayan itu.
Hayate pun membakar rokok yang berada di mulutnya dan tersenyum.
"Tikus yang satu ini cukup tangguh, kalian cukup tangani para pengawalnya. Aku sendirilah yang akan melawan tikus itu" ucap Hayate.
"Baik, tuan Hayate. Sesuai dengan perintah anda" ucap pelayan itu.
Pelayan itu pun menghilang dalam sekejap meninggalkan Hayate yang masih menikmati rokoknya.
"Dari seluruh orang, aku tidak menyangka kau juga bagian dari tikus-tikus pemberontak ini. Kaulah yang memaksaku melakukan hal ini, Catherina" gumam Hayate.
Dirinya pun melempar rokoknya dan melompat tinggi menuju salah satu mansion besar yang menjadi targetnya selanjutnya. Dirinya pun mendarat di halaman dari mansion itu, terlihat banyak prajurit yang merupakan pengawal dari mansion itu tergeletak di tanah tak sadarkan diri.
"Baiklah, tampaknya para pelayan imut milikku sudah membersihkan tempat ini. Sekarang yang tersisa hanyalah perempuan itu" gumam Hayate.
"Si-siapa kau?! Berhentilah disana!"
Hayate pun menoleh kebelakang dan melihat sekumpulan prajurit pengawal mansion itu yang mengacungkan pedang dan tombak kepadanya.
"Hoo ? Tampaknya masih tersisa beberapa anak tikus disini" ucap Hayate.
"Apa kau yang sudah membunuh para prajurit itu?" ucap salah satu prajurit itu.
Hayate terlihat diam dan hanya menatap para prajurit-prajurit itu.
"Sungguh sial sekali kalian bertemu denganku. Aku tidak sebaik para pelayanku yang hanya membuat para targetnya menjadi pingsan. Tapi ketika kalian memutuskan bergabung dengan petinggi pengkhianat itu, maka kalian juga termasuk tikus-tikus yang harus dibasmi" ucap Hayate.
"A-apa maksud—"
Tiba-tiba saja Hayate sudah berjalan meninggalkan para prajurit itu. Dengan kedipan mata, para prajurit itu sudah tercabik-cabik menjadi beberapa bagian dan darah segar pun menggenangi tanah itu.
Hayate terlihat tenang dan membakar rokoknya lagi. Dirinya pun menendang pintu masuk dari mansion besar itu dengan keras.
~BRAK
Setelah dirinya menendang pintu itu dan masuk kedalamnya, dirinya dihadapkan oleh seorang wanita yang berpakaian seragam militer lengkap berdiri dengan pedang rapier yang berada ditangannya. Wanita itu memiliki rambut pendek sebahu dengan tatapan mata tajam.
"Nampaknya kau sudah menungguku, Catherina. Tidak… Brigadir Jendral Catherina" ucap Hayate sembari menghisap rokoknya.
"Tidak kusangka akhirnya tiba waktunya untuk berhadapan denganmu seperti ini, Hayate. Tidak… Sang singa pemerintahan" ucap Catherina.
"Tidak kusangka kau juga ikut memberontak kepada pemerintahan, Catherina. Kenapa kau menentang pemerintahan August? Bukankah dulu kau adalah salah satu yang paling mendukung pemerintahan August?" tanya Hayate.
"Kau tidak akan pernah mengerti alasanku melakukan hal ini, kekaisaran manusia dan juga kerajaan demon akan segera binasa oleh kekuatan yang lebih besar lagi. Peneliti dari pihak yang menentang August telah menemukan sebuah batu relik yang berisikan ramalan masa depan tentang akan adanya pasukan suci yang akan membinasakan seluruh bumi karena sesuatu hal" ucap Catherina.
Hayate pun menggaruk kepalanya.
"Kau cukup banyak berbicara omong kosong untuk orang yang akan segera mati, Catherina. Aku tidak peduli dengan pasukan suci yang kau bicarakan tadi" ucap Hayate.
"Bagaimana kalau kau ikut bergabung denganku? Kita bisa menjadi orang yang selamat ketika hal itu terjadi" bujuk Catherina.
Hayate pun menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya.
"Cukup! Aku tidak ingin mendengar bualan omong kosong seperti itu darimu. Aku berikan kau kesempatan untuk menyerahkan diri, Catherina. Aku tidak ingin membunuh teman lamaku seperti ini" ucap Hayate.
"Kalau begitu tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, Hayate. Jalanmu dan jalanku sudah berbeda, mari kita selesaikan masalah ini" ucap Catherina.
Catherina pun menghunuskan pedang rapier nya kepada Hayate. Hayate pun memasang ekspresi kecewa dan sedih.
Hayate pun mengeluarkan aura sihir besar dan memanggil senjata roh miliknya.
"Datanglah dan binasakanlah musuh yang menentang jalanku, Leo Axe ! " rapal Hayate.
Seketika di tangannya pun muncul sebuah kapak besar satu tangan berwarna emas berkilau.
"Tolonglah, jangan memaksaku melakukan hal ini" ucap Hayate.
Catherina pun langsung menyerang Hayate dengan gerakan yang cepat. Seluruh serangan dari Catherina pun mendarat langsung ke tubuh Hayate dan meninggalkan banyak luka tebasan.
"Ada apa Hayate! Apa kemampuanmu sudah tumpul sejak kau menjadi petani di desa itu?" ucap Catherina.
Hayate pun tersentak, Hayate terus menerima serangan itu tanpa melawan sedikitpun.
"Dengan ini akan kuakhiri semua ini, Hayate! [Ultimate Skill : Raijin Flash] !" seru Catherina.
Tubuh Catherina pun diselimuti petir berwarna kuning.
Catherina pun menerjang Hayate dengan secepat kilat dan mengincar bagian jantung dari Hayate. Terlihat Hayate yang sudah terluka cukup parah dan darah mengucur dari luka yang diberikan oleh Catherina.
"Karena hal inilah, aku merasa tidak cocok berada di militer… " ucap Hayate lalu menghela nafas.
Sesaat sebelum serangan terakhir dari Catherina menembus jantungnya, Hayate mengayunkan kapak besar miliknya dengan satu tangan. Terlihat Hayate yang membalik bilah tajam dari kapaknya dan berniat menyerang Catherina dengan bagian tumpul dari kapaknya.
Ayunan keras dari kapak Hayate pun tepat mengenai tubuh dari Catherina dengan keras. Catherina pun terhempas ke tembok hingga tembok itu retak.
"Urgh… Sudah kuduga, kau sengaja mengalah kepadaku" ucap Catherina dengan mulut penuh darah.
Tubuh Hayate yang semula penuh dengan luka perlahan pulih hingga akhirnya tidak ada luka sama sekali yang terlihat.
"Dan tidak biasanya kau selambat itu, Catherina. Seharusnya kau sudah tahu skill pasif dari senjata roh milikku ini, skill pasif ini akan menyembuhkan semua luka dari diriku jika seranganku berhasil mengenai musuh yang menyerangku" ucap Hayate.
"Skill itulah yang cukup menganggu. Seberapa parah pun kau terluka jika kau berhasil melukai musuhmu, maka kau akan pulih sesuai dengan seberapa besar kau melukai musuhmu" ucap Catherina.
Hayate pun berjalan menuju Catherina yang sudah terluka cukup parah dan memegangi perutnya.
"Tolong jangan memaksaku seperti ini, Catherina" ucap Hayate dengan tatapan kasihan.
Catherina pun menggelengkan kepalanya dan menatap Hayate dengan tatapan tulus.
"Jangan naif, Hayate. Selesaikanlah apa yang harus kau selesaikan. Aku tidak keberatan untuk mati ditanganmu, dan ambillah ini. Aku yakin kau memerlukannya nanti" ucap Catherina.
Catherina pun memberikan sebuah buku yang sudah usang kepada Hayate. Buku itu memiliki sampul cokelat dengan sebuah simbol yang asing.
Hayate pun memejamkan matanya untuk sesaat dan akhirnya berpaling berjalan menjauhi Catherina.
"Skill : Grasp Heart" rapal Hayate.
Skill dari Hayate ini merupakan skill mematikan yang dapat meremukkan jantung dari target. Syarat dari penggunaan skill ini yaitu pengguna skill ini harus melukai target dengan senjata roh miliknya dan target hanya punya waktu selama 2 menit hingga akhirnya jantung target hancur berkeping-keping.
"Terima kasih atas perhatianmu kepadaku hingga sekarang, aku harap kita bisa bertemu lagi di kehidupan yang kedua" ucap Hayate sembari berjalan keluar dari mansion itu dan menutup pintunya.
Hayate terlihat berdiam diri menghadap pintu mansion itu seakan menunggu sesuatu.
Catherina pun menunggu ajalnya dengan membaca buku harian miliknya.
"Hayate, aku selalu memperhatikanmu sejak dulu. Aku selalu mencintaimu, dan bahkan selalu mengirim mata-mata ke desa itu hanya untuk sekedar tahu apa yang kau lakukan disana. Ironis sekali, aku mati di tangan orang yang kucintai. Namun mati dengan cara ini, tidak terlalu buruk juga" gumam Catherina sembari tersenyum.
Kata-kata itu menjadi kata terakhir dari Catherina, suara jantungnya yang hancur pun terdengar jelas di tempat itu. Hayate pun dapat mendengar hal itu dari balik pintu mansion itu, dirinya pun memukul pintu mansion itu dengan keras.
"Sialan! Sialan! Sialan! Kenapa aku selalu harus membunuh orang yang dekat denganku? A-aku sudah muak dengan semua ini…" ucap Hayate.
Hayate pun melihat buku usang yang diberikan oleh Catherina kepadanya.
"Hanya karena sebuah buku usang seperti ini, Catherina yang terkenal setia sampai berkhianat kepada August? Lelucon macam apa ini?" ucap Hayate.
Hayate pun pergi dari tempat itu dengan memegang buku usang itu dan keesokan harinya dirinya pergi ke gedung pemerintahan Central untuk melaporkan tugasnya kepada jendral.