Divine_Gate

Chapter 63 : Bangkit dari keterpurukan



Chapter 63 : Bangkit dari keterpurukan

0Dua hari terlewati setelah pemakaman Kolonel Ryota. Ryouichi masih berdiam diri di ruangannya.     

"Ketua nampaknya masih tidak mau keluar dari ruangannya" gumam Enzo yang setia menunggu di depan pintu ruangan Ryouichi.     

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di koridor itu. Enzo pun mengalihkan perhatiannya kepada Akari yang menghampiri dirinya.     

"Enzo, bagaimana dengan ketua ? Apakah dia sudah mau keluar dari ruangannya ? " tanya Akari.     

Enzo hanya menggelengkan kepalanya dan terlihat sorot matanya yang penuh dengan kekhawatiran.     

"Begitukah… Kalau begitu, bisakah kau berganti denganku untuk menjaga ketua ? Aku tahu kau belum tidur sejak kemarin" ucap Akari.     

Enzo pun tersenyum kecil dan mengganggukan kepalanya. Enzo pun berjalan pelan dan menepuk pundak dari Akari.     

"Tolong jaga ketua, aku yakin dia akan segera pulih dan bangkit dari keterpurukannya" ucap Enzo.     

Enzo pun pergi dari tempat itu meninggalkan Akari. Akari pun mengetuk pintu ruangan Ryouichi dengan pelan.     

"Ketua, saya tahu anda mendengar saya. Saya mungkin tidak tahu bagaimana perasaan anda saat ini, namun saya yakin anda lebih kuat dari ini. Ketua yang saya kenal adalah orang yang selalu memberi semangat kepadaku dan juga yang lainnya, jadi tolong keluarlah dan perintahkan kami untuk melakukan sesuatu…" ucap Akari lirih.     

Akari pun duduk di balik pintu ruangan itu dan menundukkan kepalanya. Beberapa saat kemudian, pintu ruangan itu terbuka. Akari pun jatuh kebelakang, dirinya melihat Ryouichi yang menatap dirinya.     

"Apa yang kau lakukan ? Bangunlah, kita pergi sekarang" ucap Ryouichi.     

Ryouichi lalu berjalan pergi, Akari pun melihat hal itu dengan heran.     

"Kemana kita akan pergi, ketua?" tanya Akari.     

"Apa maksudmu?" ucap Ryouichi.     

"Ja-jangan anda…" ucap Akari tidak percaya.     

Ryouichi pun tersenyum dan mengulurkan tangan kepada Akari. Akari pun membalas uluran tangan dari Ryouichi dan bangkit dari duduknya.     

"Aku akan pergi untuk menyusun rencana penyerangan ke markas provinsi utara. Dan juga Akari…" ucap Ryouichi.     

"Y-ya?! Ada apa ketua?" ucap Akari terkejut.     

"Terima kasih atas kata-katamu tadi, kata-katamu tadi sungguh membuatku menjadi merasa lebih baik" ucap Ryouichi sembari tersenyum.     

Akari pun berlinang air mata dan tersenyum manis. Dirinya pun mengusap matanya dan mengikuti Ryouichi pergi menuju ruang rapat. Di ruang rapat terlihat seluruh pasukan [Saint Wolf] yang sedang duduk terdiam, suasana hening pun menyelimuti ruangan rapat itu.     

"Kolonel Rose, apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus memulai rapat ini tanpa ketua?" ucap Natsumi.     

Rose pun terlihat bimbang, namun dirinya menghela nafas panjang.     

"Ryouichi saat ini sedang tidak dapat diganggu, mari kita mulai rapat ini tanpa dirinya" ucap Kolonel Rose.     

Seluruh pasukan [Saint Wolf] pun akhirnya pasrah dan akan memulai rapat itu tanpa kehadiran Ryouichi.     

"Baiklah, mari kita mulai rap—" ucap Rose namun ucapannya terhenti setelah pintu ruangan rapat itu tiba-tiba terbuka.     

Terlihat sosok Ryouichi yang sedang berdiri di depan pintu itu bersama dengan Akari.     

"Jadi, apa yang kalian lakukan sekarang? Ingin memulai rapat tanpa ketua kalian? Tampaknya aku harus menghukum kalian" ucap Ryouichi sembari tersenyum menyeringai.     

Seluruh pasukan [Saint Wolf] pun gembira dan tidak dapat menyembunyikan perasaan senang mereka ketika melihat Ryouichi.     

Rose pun perlahan berjalan mendekati Ryouichi.     

"Kau ini, sungguh lama sekali. Kau membuat kami menunggu lama" ucap Rose.     

"Maaf membuat kalian menunggu lama, aku akan ikut membuat rencana ini bersama dengan kalian" ucap Ryouichi sembari mengelus kepala Rose.     

Rose pun menganggukkan kepalanya pelan. Akhirnya Ryouichi pun duduk di kursi pemimpin rapat dan memulai rapat mereka. Rapat itu berjalan cukup lancar karena masing-masing dari pasukan [Saint Wolf] sudah tahu apa yang harus mereka lakukan.     

"Jadi yah, seperti itulah rencana yang akan kita lakukan. Bagaimana dengan pendapat kalian? Apa kalian setuju?" ucap Ryouichi.     

"Ya, ketua!" seru seluruh pasukan [Saint Wolf] bersamaan.     

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.     

"Masuklah" ucap Ryouichi.     

Mayor Megumi pun membuka pintu itu dan masuk kedalamnya.     

"Kapten Ryouichi, maaf mengganggu rapat kalian. Namun saya membawa berita baik untuk kalian" ucap Mayor Megumi.     

"Kabar baik?" ucap Ryouichi.     

"Silahkan masuk" ucap Mayor megumi kepada seseorang di koridor luar.     

Sesosok prajurit yang tidak asing pun masuk kedalam ruangan itu.     

"Yah sepertinya aku akan membantu kalian untuk menangkap Kolonel Erik, mohon kerjasamanya" ucap sosok prajurit itu.     

Ryouichi pun berjalan pelan menuju sosok itu dan menjabat tangannya.     

"Ya, aku juga mohon kerjasamanya. Senang bertemu denganmu lagi, Kolonel Ray" ucap Ryouichi sembari tersenyum.     

Mayor Megumi pun menghampiri mereka berdua.     

"Bukan hanya Kolonel Ray yang akan membantu operasi kali ini, kita juga mempunyai bantuan dari markas Central. Jendral mengirimkan beberapa orang pasukan elit dari divisi Dark Moon, mereka sekarang berada di luar menunggu anda" ucap Mayor Megumi.     

Ryouichi pun keluar dari ruangan rapat itu, dirinya melihat 10 orang prajurit yang memakai seragam divisi Dark Moon dan sedang berbaris. Setelah prajurit itu melihat Ryouichi, mereka langsung memberi hormat kepada Ryouichi.     

"Senang bertemu dengan anda, Kapten Ryouichi. Kami adalah pasukan khusus divisi Dark Moon yang di perintahkan oleh jendral untuk membantu anda, kami akan berada langsung di bawah perintah anda" ucap salah satu prajurit itu.     

"Yah jadi seperti itulah, Ryouichi. Nampaknya kau punya bantuan kali ini, dan tentu saja aku akan berada di bawah perintahmu juga" ucap Kolonel Ray.     

Ryouichi pun tersenyum.     

"Baiklah, aku berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin pada operasi kali ini" ucap Ryouichi.     

Mayor Megumi pun menghampiri Ryouichi dan membisikkan sesuatu kepadanya.     

"Ryouichi, aku ingin kau bertemu dengan half-demon yang pada waktu itu meminta perlindungan kepada markas ini" ucap Mayor Megumi.     

Ryouichi pun mengangguk pelan dan melihat ke arah Chloe yang sedang duduk bersama dengan Reina.     

"Chloe!" seru Ryouichi.     

Chloe yang mendengar Ryouichi pun langsung berlari menuju Ryouichi.     

"Ada apa master?" tanya Chloe penasaran.     

"Aku ingin kau ikut bersamaku, aku ingin memastikan beberapa hal denganmu" ucap Ryouichi.     

"Baiklah?" ucap Chloe bingung.     

"Kalau begitu, tolong antarkan kami kesana" ucap Ryouichi kepada Mayor Megumi.     

Mayor Megumi pun mengantar Ryouichi dan Chloe menuju suatu fasilitas isolasi, suatu tempat dimana Nero berada.     

"Ryouichi, half-demon itu ada di dalam ruangan ini. Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggilku" ucap Mayor Megumi.     

Ryouichi pun mengangguk dan masuk kedalam ruangan isolasi itu. Dirinya melihat sosok perempuan yang sedang duduk bersama dengan anak kecil disampingnya. Chloe terlihat berjalan pelan di belakang Ryouichi dan memegang ujung baju Ryouichi.     

"Halo, namaku adalah Ryouichi. Kau pasti adalah half-demon yang dibicarakan oleh Mayor Megumi" ucap Ryouichi.     

Half-demon itupun berdiri dan menatap Ryouichi untuk beberapa saat.     

"Namaku adalah Nero, senang bertemu denganmu. Jadi apa yang ingin kau bicarakan dengan—" ucap Nero, namun dirinya menghentikan ucapannya setelah melihat Chloe yang berada dibelakang Ryouichi.     

"Ka-kau?! Akhirnya aku menemukanmu, Naoto" ucap Nero.     

Nero pun berjalan mendekati Chloe dan berusaha untuk memeluknya.     

"Si-siapa kau?" tanya Chloe.     

Nero pun menghentikan langkahnya dan menggigit bibirnya.     

"Jadi begitukah, kau sudah tidak ingat denganku lagi. Sebenarnya apa yang kuharapkan dari eksperimen gagal seperti dirimu" ucap Nero.     

"Apa maksud dari perkataanmu tadi?" tanya Ryouichi.     

Nero pun duduk kembali ke kursinya dan menatap Ryouichi.     

"Half-demon yang berada dibelakangmu adalah salah satu dari eksperimen half-demon yang dianggap gagal. Efek samping dari kegagalan itu adalah half-demon yang tercipta masih memiliki emosi dan perasaan. Dan efek samping lainnya adalah kehilangan ingatan, seperti dirinya" ucap Nero sembari menunjuk Chloe.     

"Jadi kau adalah hasil eksperimen yang dianggap berhasil?" tanya Ryouichi penasaran.     

Nero pun menggelengkan kepalanya.     

"Aku tidak bisa dianggap sebagai eksperimen berhasil maupun gagal. Pria tua jahat itu mengejarku karena darahku yang langka, darahku bisa mengobati segala penyakit. Aku dengar bahwa dia ingin menggunakan darahku untuk kepentingannya sendiri" ucap Nero.     

"Apa kau bisa ikut dengan kami untuk menangkap Kolonel Erik?" tanya Ryouichi.     

"Untuk apa aku kembali kesana? Aku menolaknya" ucap Nero.     

"Ta-tapi aku butuh seseorang yang setidaknya pernah kesana. Markas provinsi utara dikenal sebagai markas yang susah untuk dimasuki karena jalan masuknya adalah labirin yang cukup berliku-liku" ucap Ryouichi berusaha meyakinkan Nero untuk ikut bersamanya.     

Nero pun mengeluarkan secarik kertas dari bajunya.     

"Ambillah kertas ini, itu adalah peta untuk memasuki labirin itu. Aku menggunakan peta itu untuk kabur dari sana. Sekarang pergilah, aku ingin tidur" ucap Nero.     

"Terima kasih untuk peta ini, kalau begitu aku akan pergi" ucap Ryouichi.     

"Tunggu sebentar ! Apa kau tahu sesuatu mengenai boneka beruang ? Boneka beruang itu adalah milik teman Chloe, namun Chloe tidak dapat mengingat siapa dirinya. Jika kau tahu, tolong beritahu Chloe ! " ucap Chloe.     

"Boneka beruang ? Aku tidak tahu hal semacam itu, sekarang pergilah" ucap Nero.     

Chloe pun memasang ekspresi sedih dan kecewa.     

"Ayo kita pergi, Chloe" ucap Ryouichi.     

Ryouichi dan juga Chloe pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu.     

"Nero, mengapa kau berbohong kepada dia? Bukankah boneka beruang itu adalah milikmu?" tanya anak kecil itu.     

"Lebih baik seperti ini, dia tidak perlu lagi mengingat tentang diriku. Dia tidak perlu lagi mengingat kenangan menyakitkan ketika kami masih berada di laboratorium itu. Inilah yang terbaik bagi diriku dan dirinya" ucap Nero.     

Tanpa terasa, air matanya jatuh.     

"Kau sungguh buruk ketika berbohong, Nero" ucap anak kecil itu.     

"Mau bagaimana lagi! Aku hanya tidak ingin dirinya mengingat kejadian mengerikan itu lagi! Aku sudah merelakan dirinya setelah aku tahu dia kehilangan ingatannya" ucap Nero.     

"Baiklah, terserah dirimu saja. Aku hanya tidak tahan melihatmu menderita seperti ini, Nero" ucap anak kecil itu.     

"Naoto…" gumam Nero lirih.     

Di koridor, Chloe merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya.     

"Master, mengapa dada Chloe merasa sakit ketika melihat half-demon tadi? Chloe merasa kenal dengan dia, namun Chloe tidak ingat dengan dirinya. Tolong beritahu Chloe tentang perasaan apa ini, master" ucap Chloe sembari meremas dadanya.     

"Chloe…" gumam Ryouichi lirih.     

Ryouichi dan Chloe pun kembali ke ruangan mereka masing-masing.     

Hari yang ditunggu pun tiba, seluruh pasukan [Saint Wolf] , Kolonel Ray, Kolonel Ray, dan juga pasukan khusus divisi Dark Moon sudah berkumpul di lapangan untuk membahas rencana mereka untuk terakhir kalinya. Terlihat Ryouichi yang berdiri didepan memimpin pertemuan itu. Dirinya terlihat gagah memakai seragam [Saint Wolf] lengkap dengan rompi serbu anti sihir berwarna hitam, di lengan bajunya terdapat lambang pangkat yang telah resmi berganti menjadi pangkat kapten.     

"Baiklah, akan ku ulangi rencana penangkapan Kolonel Erik. Untuk pasukan [Saint Wolf], kalian akan melumpuhkan seluruh prajurit didalam markas provinsi utara itu dan untuk pasukan khusus divisi Dark Moon, kalian akan mencegah bantuan yang akan masuk kedalam markas itu. Untuk Kolonel Ray, dan Rose, kalian akan mencari dan membebaskan seluruh half-demon yang menjadi bahan eksperimen di laboratorium bawah tanah. Setelah kalian berdua selesai, kalian akan bergabung denganku untuk menangkap Kolonel Erik. Aku yakin bahwa Kolonel Erik akan melakukan perlawanan balik kepada kita, oleh karena itu kalian harus bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Apa kalian sudah paham?" ucap Ryouichi.     

"Paham!" teriak seluruh orang yang ada dilapangan itu.     

"Kalau begitu, aku nyatakan [operasi gabungan : Crimson Cloud] resmi dimulai! Kita akan berangkat 30 menit dari sekarang. Seluruh pasukan harap mengecek kembali perlengkapan kalian, mulai dari armor sihir hingga senjata roh kalian" ucap Ryouichi.     

Seluruh pasukan pun mengecek kembali perlengkapan mereka hingga akhirnya mereka berangkat dalam jumlah konvoi besar menuju markas provinsi utara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.