Swords Of Resistance: Endless War

Bab 3, Krisis Di Eropa Tengah



Bab 3, Krisis Di Eropa Tengah

1Sebuah Pesawat Tempur terdeteksi secara ilegal memasuki wilayah udara Federal Republic Of Galicia-Saxony. Operator sistem pertahanan segera memberikan isyarat atau jika tidak mereka akan menembak jatuh Pesawat Tempur ilegal tersebut.     

"Pergilah dari wilayah udara kami, jika tidak kau akan menjadi serpihan di langit Saxony," kata seorang Lelaki yang merupakan Operator sistem pertahanan udara S-300.     

Pilot Pesawat F-16 angkatan udara Czechskia hanya tersenyum mendengar ocehan dari pihak Galicia. Dia segera membalas ucapannya, "Kami adalah Negara yang berhaluan Liberal-Kapitalis, jadi kami punya hak untuk terbang di wilayah kalian. Lagian kami hanya sedang berwisata."     

[Czechskia adalah plesetan dari Czechia yang merupakan nama lain dari Ceko.]     

Mendengar perkataan Pilot Czechskia tersebut membuat pihak Galicia marah. Namun mereka memberikan kesempatan kedua.     

"Ini adalah kesempatan kedua dari kami, Pilot Czechskia. Tinggalkan wilayah udara Saxony atau F-16 milikmu akan menjadi rongsokan!" balas pihak Galicia dengan tegas.     

Mendengar peringatan dari pihak Galicia justru membuat Pilot tersebut semakin percaya diri dan sombong. Dia menjawab peringatan dari pihak Galicia.     

"Tembak saja, memangnya barang bekas seperti S-300 bisa menghentikan F-16!" Pesawat Tempur F-16 tersebut segera menjatuhkan sebuah bom tepat di sebuah wilayah peternakan di pinggiran Kota Zittau. Bom tersebut menghancurkan peternakan tersebut, membunuh puluhan ekor sapi, serta membakar ladang gandumnya.     

Tindakan penghinaan dari Pilot Czechskia membuat pihak Galicia kehabisan kesabaran. Terlebih lagi terjadi sebuah ledakan di kawasan Zittau, dimana Pesawat F-16 tersebut sedang terbang di sana.     

Pihak Galicia akhirnya meluncurkan dua buah misil S-300 untuk menjatuhkan Pesawat musuh. Bagi Galicia, apa yang dilakukan oleh Czechskia adalah sebuah penghinaan.     

Balasan yang dilakukan oleh pihak Galicia adalah sebuah hal yang tak diduga oleh Pilot F-16 tersebut, dimana dia kaget dengan respon pihak Galicia. Dia menekan tombol kursi pelontar sebelum Pesawat F-16 yang dia piloti dihajar oleh dua misil S-300 dalam waktu dua menit.     

Respon pihak Czechskia sangatlah kaget, dimana mereka tidak bisa menangkis serangan balasan Galicia ketika menghajar F-16 milik mereka di perbatasan antara kedua Negara.     

Sementara itu, Pilot tersebut mendarat dengan selamat di sebuah hutan pinus yang merupakan wilayah Czechskia yang berbatasan dengan Prussia.     

"Syukurlah, aku masih selamat. Sepertinya aku sedang berada di antara kesialan dan keberuntangan," ungkap Pilot tersebut dengan rasa bersyukur ketika dirinya tersangkut di sebuah pohon.     

.     

.     

Ketegangan di Eropa Tengah terjadi antara Federal Republic Of Galicia-Saxony dengan Czechskia Republic pasca peristiwa di Zittau. Pihak Czechskia mengklaim bahwa mereka sedang melakukan latihan di langit Suddetenland, sementara itu pihak Galicia menyatakan bahwa Czechskia telah melakukan provokasi dengan melanggar wilayah udara Galicia dan melakukan serangan terhadap sebuah peternakan di wilayah Zittau yang menewaskan puluhan ekor sapi, merusak satu hektar ladang gandum serta melukai pemilik Peternakan.     

Federal Republic Of Galicia-Saxony menerapkan no fly zone di sepanjang perbatasannya dengan Thuringia, Bavaria dan Czechskia dan akan menembak jatuh segala macam objek terbang yang mendekati wilayahnya. Sementara itu, Pemerintah Prussia mengerahkan Tentaranya ke sepanjang perbatasannya dengan Czechskia untuk berjaga-jaga barangkali pihak North Atlantic Alliance akan melakukan invasi ke wilayah Galicia dan juga Prussia.     

"Sepertinya mereka tidak tahu malu, dan ingin sekali dihajar. Beruntungnya Ayah kita bukanlah Orang seperti Hitler maupun Stalin," ungkap Franceque Louise Charlamagne von Hohenzollern-Orange-Nassau, anak pertama dari Stadtholder Leopold.     

"Hal seperti itu bisa saja dilakukan kalau sudah dalam kondisi darurat dan sesuai dengan kehendak Rakyat," balas Athena. "Tapi, kita bisa terlibat sebagai relawan dan hal itu akan diizinkan oleh Ayah."     

Kedua Perempuan yang terlihat serupa namun tak sama sedang menikmati hari santai mereka di sebuah kafe di Kota Zgorzelec, Provinsi Silesia Wroclaw.     

Kedua Perempuan berambut pirang dan bermata biru itu terlihat sangatlah mirip, seperti anak kembar, walaupun Charla satu tahun lebih tua daripada Adik tirinya, Athena.     

Meskipun mereka berdua berasal dari Ayah yang sama, namun Athena dan Charla pertama kali bertemu saat menonton festival musik Jazz di Berlin.     

Hingga akhirnya, Charla diberi tahu oleh Letnan Jenderal Alexander Friedrich Wilhelm Viktor Nikolaus von Hohenzollern-Orange-Nassau (Ayah dari Maximilian dan Beatrix) bahwa dia dan adik lima menitnya adalah anak dari Stadtholder Prussia, Frederick Joseph Sigismund Leopold von Hohenzolern-Orange-Nassau.     

Perbedaan antara Charla dengan Athena adalah pada tubuhnya. Athena tiga centimeter lebih tinggi daripada Charla dan Athena memiliki payudara yang besar, tidak seperti Charla yang berdada rata. Selain itu, rambutnya Charla dikuncir ke arah samping kiri.     

"Kau tahu, Athena. Aku tak menyangka bahwa kau itu adalah Adikku, begitu pula dengan Maximilian," kata Charla sambil mengaduk-aduk segelas kopi hangat yang telah dia pesan.     

"Aku juga sama. Awalnya aku berpikir bahwa aku adalah anak satu-satunya Stadtholder Leopold. Namun saat kita bermain, dan secara kebetulan bertemu dengan Paman Nikolaus. Akhirnya aku sadar bahwa kita bersaudara," kata Athena dengan nada sendu. "Kau tahu, sebelum kau menghadiahi Ayah kita dengan tendangan Karate. Aku pernah membuatnya tak sadarkan diri selama satu minggu setelah aku hajar habis-habisan," katanya dengan tersenyum.     

"Hahaha.... Kau ini, ada-ada saja. Padahal aku menendang Ayah karena aku terinspirasi dari Naruto yang memukul perut Ayahnya saat bertemu di depan gerbang Kurama."     

"Hahahaha.... Inspirasi yang bagus, Charla."     

Charla dan Charlemagne ditugaskan ke Zgorzelec untuk mengoperasikan Drone, memata-matai kegiatan militer di Czechskia. Karena menurut informasi dari seorang informan Stasi di sana, sedang terjadi perkembangan militer secara besar di Czechskia.     

Mereka berdua kembali ke sebuah Kantor Stasi di pinggiran Zgorzelec yang disamarkan sebagai Bengkel Mobil BMW. Di lantai dua Kantor tersebut, Charlemagne bersama Maximilian sedang mengawasi wilayah Czechskia dari Drone berbentuk Burung Elang bertenaga cahaya tersebut.     

Dari layar monitor berukuran besar tersebut, Maximilian dan Charlemagne melihat pemandangan yang indah di wilayah Suddetenland milik Republik Czechskia. Kamera dari Drone tersebut mereka kegiatan latihan militer yang melibatkan belasan Tank M1 Abrams dan belasan Tank Leopard 2.     

"Sepertinya mereka sedang melakukan provokasi," celetuk Lelaki berambut polem berwarna pirang, bermata biru dengan tinggi badan sekitar seratus delapan puluh satu centimeter tersebut. Dia adalah Charlemagne, adik lima menit dari Charlamagne.     

"Itu sudah jelas. Makanya mereka dengan nekatnya membom sebuah Peternakan di Saxony. Meskipun hanya ada korban luka, namun itu adalah tindakan pelanggaran hukum internasional," jelas Maximilian, seorang Lelaki berambut gelap bermodel polem yang menutupi sebagian matanya, dengan matanya yang berwarna merah dan tinggi badan seratus delapan puluh lima centimeter.     

"Kita bisa melakukan kamikaze-" ucapan Charlemagne dipotong oleh Maximilian.     

"Itu tidak perlu," kata Maxmilian. "Kalau kita menyerang mereka itu salah. Tunggu mereka menyerang kita terlebih dahulu, lalu kita akan balas mereka berkali-kali lipat."     

Charla dan Athena memasuki ruangan di mana Maximilian dan Charlemagne sedang mengawasi Militer Czechskia yang tengah melakukan latihan di wilayah Silesia-Moravia.     

"Kalian sedang menonton video porno, yah," kata Charla dengan nada genit.     

"Bodoh, mana mungkin kami berdua melakukan hal senonoh seperti itu!" jawab Maximilian dan Charlemagne secara bersamaan.     

"Aku hanya bercanda, kok. Lagian mana mungkin kalian melakukan hal seperti itu," ucapnya dengan santai.     

"Sepertinya Federasi Danube juga ikut serta dalam latihan itu," kata Athena yang melihat adanya beberapa unit Tank Leopard 2 berbendera horizontal merah-putih-hijau yang merupakan bendera Federasi Danube di antara puluhan bendera putih-merah dengan segitiga biru ala Czechskia. "Seharusnya latihan militer antara kedua Negara tersebut tercatat dalam pemberitaan media-media lokal di sana. Sepertinya mereka merahasiakan manuver mereka, agar tidak menimbulkan kecurigaan."     

Drone berbentuk Burung Elang itu terbang lebih dalam di wilayah Suddetenland.     

Di sepanjang wilayah tersebut, Charlemagne merekam berbagai macam aktivitas militer yang dilakukan oleh pihak Czechskia.     

Kamera Drone tersebut merekam beberapa unit Paladin EF-2000 Typhoon milik Czechskia dan Federasi Danube yang disiagakan di sepanjang perbatasan antara Czechskia dan Prussia.     

"Jangan khawatir, cepat atau lambat kita akan mengirim mereka ke alam kematian dan mengubah mesin-mesin mereka menjadi logam daur ulang," Athena berkata dengan nada penuh keyakinan.     

Drone tersebut kemudian terbang kembali menuju ke Kota Zgorzelec.     

.     

.     

Para demonstran dari Orang-orang Pro-Pemerintah tengah berdemo di depan Kantor Duta Besar Galicia untuk Czechskia. Mereka mendesak Pemerintah Galicia untuk meminta maaf atas tragedi yang hampir menewaskan seorang Pilot Czechskia.     

Para Demonstran membawa berbagai macam baner dan spanduk yang menyudutkan Pemerintah Galicia, dan juga spanduk anti Klan Saxe-Weimar-Eisenach, yang merupakan Bangsawan merah yang berkuasa di Galicia.     

"Free Saxony and Galicia from Saxe-Weimar-Eisenach Regime; No Totalitarian, No Cry; dan Saxe-Weimar-Eisenach = Absolute Monarchy. Absolut Monarchy and Totalitarian are worst."     

Salah seorang Lelaki yang merupakan otak utama dari demonstran di depan Kantor Duta Besar Galicia tengah berorasi sambil membawa Bendera Czechskia di tangan kanannya dan toa di tangan kirinya.     

"Galicia itu tidak tahu malu. Mereka menembak jatuh Pesawat kita dan hampir membunuh Pilotnya yang sedang berlatih tempur di langit Suddetenland. Mereka itu pengecut dan mengklaim mewakili Rakyat, namun hanya mewakili para Politburo busuk yang mengklaim demokrasi dan bekerja untuk Rakyat. Kami menuntut Orang-orang Galicia dan Saxony yang terkutuk untuk meminta maaf kepada kami. Kalian telah mendzalimi kami, dan kalian harus meminta maaf."     

Di hari yang sama, ada sebuah aksi demo di depan Kantor Kepresidenan Czechskia. Mereka mengenakan kaos yang bergambar Pesawat Tempur F-16, Tank Leopard 2, dan senapan serbu M-16 sambil mengibarkan bendera Czechskia yang berwarna putih-merah dengan segitiga berwarna biru yang melintang secara horizontal di sudut kirinya.     

Para demonstran yang berdemo di depan Kantor Kepresidenan menuntut agar Presiden Jaroslav Honza membuat keputusan untuk menginvasi Galicia.     

Para demonstran juga membawa sebuah spanduk yang bertuliskan, "Defend Our Nation from Federal Republic Of Galicia-Saxony Expansion; Invade Federal Republic Of Galicia-Saxonythen Liberate Saxony Germans and Galician-Polish from Saxe-Weimar-Eisenach Regime; Peace = War Against Federal Republic Of Galicia-Saxony; dan We Must War Against Federal Republic Of Galicia-Saxony."     

Presiden Jaroslav sedang berbicara secara pribadi dengan Duta Besar Amerika Utara yang merangkap Kepala Operasi CIA di wilayah Czechskia, Friedriech Andreas von Lippe.     

"Operasi False Flag yang bagus, Pangeran Andreas von Lippe. Rencanamu benar-benar brilian. Aku tak menyangka bahwa hal ini akan mendapatkan dukungan dari Rakyat," puji Presiden Jaroslav kepada Duta Besar Amerika Utara yang berasal dari Klan Bangsawan Jerman, Lippe.     

"Selama Media memainkan propagandanya dan para Buzzer membentuk serta menggiring opini, maka Rakyat akan bersamamu," kata Bangsawan Jerman berkacamata dan berambut pirang kecoklatan, "Percayalah dengan Rakyatmu dan dengarkan isi hatinya. Jika kau mengabulkan permintaan Rakyat, maka kau akan semakin dicintai oleh Rakyatmu."     

"Apakah kau sudah menjaminnya, Pangeran Andreas?" tanya Presiden menatap tajam Bangsawan Jerman dari Klan Lippe tersebut.     

"Kami sudah mengirim tiga puluh unit Paladin dengan rincian enam belas unit Paladin F-5 dan empat belas unit Paladin EF-2000 Typhoon; seratus ratus unit Tank M1 Abrams, dan sembilan unit Pesawat Tempur F-35 dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Pihak Thuringia dan Amerika Utara akan membantumu dengan memberikan dukungan udara serta Pasukan Bayaran dari Benua Afrika yang siap berperang bersama dengan Tentara Czechskia yang secara totalnya berjumlah dua belas ribu Orang. Kami (Amerika Utara) tidak bisa menyerang Galicia, jadi ini adalah cara terbaik bagimu untuk membela Negaramu dan menjaga posisimu sebagai Presiden untuk periode ke depannya, Tuan Jaroslav. Bukankah delapan bulan lagi akan ada pemilihan umum," ungkap Pangeran Andreas menyakinkan Presiden Jaroslav.     

"Bagiku, selama itu menguntungkan kedua belah pihak, mari kita bekerjasama dan hancurkan Galicia." Presiden Jaroslav berdiri dari kursinya dan diikuti oleh Pangeras Andreas von Lippe.     

"Mari kita bebaskan Eropa Tengah dari Diktator Saxe-Weimar-Eisenach," kata Pangeran Andreas dengan penuh keyakinan dan percaya diri. Mereka berdua bersalaman sebagai pertanda diresmikannya Invasi ke Galicia.     

"Untuk terwujudnya demokrasi dan kebebasan berpendapat di Eropa Tengah," balas Presiden Jaroslav.     

.     

.     

Badai akan segera tiba, dan Malaikat Pencabut Nyawa berdiri di setiap meter medan pertempuran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.