Pangeran Duyung
Pangeran Duyung
Semua orang jadi memiliki berbagai pemikiran…
'Suara hangat, lembut dan tidak berbahaya dari dalam sana sangatlah aneh.'
'Tapi perempuan? Apa mungkin… Feng Xiyao?'
'Feng Xiyao dibawa sebagai hadiah?'
'Dia masih hidup atau mati?'
Berbagai pertanyaan itu muncul di dalam kepala semua orang, Feng Hanli juga merasa terkejut dan ia seketika ingin kabur. Karena ia yakin bahwa Yin Wushuang pasti akan menyuruhnya untuk melangkah maju dan menjadikannya sebagai umpan!
Saat Feng Hanli baru saja ingin melangkah mundur, tiba-tiba bulu kucing pengejar awan itu berdiri, ia menunjukkan taringnya dan mengeluarkan kekuatan untuk menekannya.
Feng Hanli yang 'malang' itu hanya bisa melakukan apa yang orang lain inginkan.
Dalam hati, Feng Hanli sangat membenci Yin Wushuang. Ia juga sangat membenci kucing pengejar awan, tapi ia juga sangat takut dengan kucing pengenjar awan. Ia juga takut untuk pergi ke bagian dalam Dong Hua Zhao Ze.
"Yin, Yin Wushuang, jika sampai aku kehilangan sehelai rambut pun, Ibuku dan Nenek pasti… pasti…" Feng Hanli menggertakkan giginya dan seluruh bulu kuduknya langsung berdiri.
"Kalau kamu memperlambat gerakanmu lagi, aku jamin kamu tidak hanya akan kehilangan sehelai rambut." Yin Wushuang mengulurkan tangannya dan mendorong Feng Hanli untuk kembali berada di paling depan.
Seketika Feng Hanli langsung memejamkan matanya dan berteriak ketakutan.
Hal itu membuat semua orang hanya melihat ke arah Feng Hanli dengan sorot mata dingin dan sama sekali tidak merasa prihatin.
Feng Xiyao kemungkinan besar berada di dalam sana, tapi orang yang sudah melukai Feng Hanli malah menjadi orang yang pertama mau kabur.
Saat ini hati semua orang sudah seperti sebuah cermin yang dapat melihat keadaan dengan jelas dan merasa sangat jijik kepada Feng Hanli.
Setelah mendorong Feng Hanli ke depan, Yin Wushuang memegang pedang phoenix miliknya, kemudian ia berjalan berdampingan dengan kucing pengejar awan dengan penuh waspada.
Yin Wushuang sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi, yaitu sebuah pertarungan dan ia juga sudah mempersiapkan mentalnya.
Orang-orang yang lain juga memiliki persiapan yang sama. Tapi saat semua orang mengikuti Yin Wushuang, mereka malah tertegun. Feng Hanli yang tadinya berteriak, kini ia sudah tidak berteriak lagi.
Pemandangan di bagian dalam hutan di rawa-rawa itu sangat indah. Rawa-rawa yang seharusnya berwarna coklat itu berubah menjadi sebuah danau dengan air yang sangat jernih, hingga bisa terlihat dasar danau itu.
Jamur raksasa dan pohon kering yang berbentuk aneh juga berubah menjadi sebuah kristal indah yang melayang di udara.
Di sekeliling mereka ada berbagai untaian kristal, ada yang panjang dan ada yang pendek dengan berbagai macam warna yang berbeda-beda. Semuanya tersebar 3 meter di atas permukaan danau yang memberikan kesan yang misterius serta penuh fantasi.
Di sisi danau, ada banyak gurita bercak dan mereka semua memiliki kekuatan yang setara dengan orang suci. Kulit mereka terlihat kering dan pecah-pecah seperti memerlukan air sesegera mungkin, mereka juga terlihat seperti tidak memiliki kekuatan untuk menyerang sama sekali.
Beberapa gurita bercak terlihat mencoba mengulurkan tentakel mereka ke dalam danau, tapi akhirnya saat baru menyentuh air danau, mereka menarik tentakel mereka karena mereka merasa seperti ada setruman listrik, sehingga mereka langsung terguling-guling di atas tanah seperti merasa sangat kesakitan.
Di bagian tengah danau ada sebuah daratan berbentuk bulat, di atasnya ada sebuah kursi tahta yang terbuat dari kristal berwarna ungu, tepi-tepi kristal itu terlihat tajam sehingga membuat kursi tahta itu memiliki kesan yang tajam dan agresif.
Yang membuat orang-orang menjadi lebih tertegun adalah manusia yang duduk di atas kursi tahta kristal itu… tidak, ia tidak bisa dikatakan sebagai manusia…
Karena ia adalah duyung!
Bagian atas tubuh duyung laki-laki muda adalah tubuh manusia dan memiliki sepasang tangan, sedangkan bagian bawah tubuhnya adalah sirip ikan berwarna biru.
Telinganya juga berbeda dari manusia, telinganya lebih mirip seperti insang.
Laki-laki muda itu terlihat seperti pangeran yang berasal dari dalam dongeng, matanya yang berwarna hijau itu terlihat bersih dan rambutnya yang berwarna pirang itu sedikit ikal.
Feng Xiyao ada di atas tempat berbentuk bulat yang berada di bawah kursi tahta kristal, seluruh tubuhnya terlihat kotor karena diseret oleh gurita bercak kemari dan hingga saat ini ia belum sadarkan diri.