Permaisuri Kembali ke Sekolah

Pergi Menemui Ayah dan Wuchen 



Pergi Menemui Ayah dan Wuchen 

2Tidak hanya Tuan Putri ke-8 yang menyukai Yin Wushuang, tapi suaminya juga, setelah bicara tadi ia merasa seluruh rencana mereka akan bisa berjalan dengan baik. Dengan adanya rencana yang sempurna itu, sorot mata orang-orang terlihat lebih santai.     

Tiba-tiba Yin Wushuang teringat hal yang lain, "Bibi, Paman, aku saat ini menyamar dan Xiyao masih belum tahu identitasku."     

"Masih belum tahu?" Paman ke-8 terkejut, tapi setelah berpikir sejenak, ia dapat memahami alasan Yin Wushuang melakukan hal itu, "Identitas kamu spesial, untuk saat ini dengan tidak membiarkan Xiyao tahu adalah keputusan yang tepat. Kami akan menjaga rahasia ini untukmu."     

Paman ke-8 dalam benaknya berkata, 'Jika sampai Ratu tahu bahwa Yin Wushuang adalah anak dari Feng Qingcheng, maka akan lebih banyak keburukan yang terjadi daripada kebaikan.'     

"Jika saja kamu memiliki cincin phoenix ungu kuno… dengan adanya itu, maka Ratu tidak akan bisa menyentuhmu dengan mudah." Tuan Putri ke-8 menggelengkan kepalanya, "Tapi sayang sekali kamu tidak memilikinya, karena cincin itu masih dipegang Ibumu. Untuk membuat Ibumu menikah lagi, Ratu tidak akan melepaskanmu, jadi sebaiknya kamu menyembunyikan identitasmu, itu akan lebih aman."     

Meskipun Tuan Putri ke-8 juga adalah anak dari ratu, tapi perempuan yang terlahir di dalam keluarga Feng sangatlah banyak. Bakatnya sama sekali tidak menonjol dan ia juga tidak memiliki cincin phoenix ungu kuno, sehingga Ratu tidak pernah memperhatikannya.     

Bisa dikatakan bahwa jika mereka disebut sebagai ibu dan anak, maka itu akan terdengar konyol. Sedangkan Yin Wushuang hanya diam dan tidak mengatakan apapun.     

Jun Can hanya mengatakan kepada Tuan Putri ke-8 bahwa Yin Wushuang adalah anak Feng Qingcheng, tapi ia tidak mengatakan tenang cincin phoenix ungu kuno, karena itu Tuan Putri ke-8 dan suaminya berpikir bahwa Yin Wushuang tidak memiliki cincin phoenix ungu kuno.     

[Lebih baik jika tidak tahu, jadi bisa menghindari munculnya masalah. Tuan, saat ini keadaan Tuan sangat berbahaya, jadi lebih baik jika Tuan mengambil cara yang aman.]Mo Baobao yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno bicara dengan suara pelan.     

Yin Wushuang juga memahami hal itu, kemudian ia mengubah topik pembicaraan, "Bibi, apa Bibi tahu ayah dan adikku ada di mana? Apa Bibi bisa membawaku bertemu dengan mereka?"     

Tuan Putri ke-8 menepuk kepalanya sendiri, lalu tersenyum meminta maaf dan berkata, "Bibi benar-benar pelupa, bagaimana bisa Bibi melupakan hal sepenting ini. Kamu ganti pakaian dulu di dalam sana, setelah itu Bibi akan mengajakmu pergi menemui mereka!"     

"Iya!" Yin Wushuang langsung mengganti pakaiannya dengan menggunakan pakaian pelayan, lalu ia melepaskan tanda lahir palsunya, dan mengubah wajahnya dan menggambar tahi lalat. Setelah itu ia ikut bersama dengan Tuan Putri ke-8 menaiki kereta kuda dan pergi meninggalkan istana Tuan Putri ke-8.     

"Xiao Shuang'er, kamu benar-benar sangat berhati-hati. Meskipun ini juga tidak buruk." Tuan Putri ke-8 melihat penampilan Yin Wushuang dan seketika ia tidak tahu harus menangis atau tertawa.     

Yin Wushuang tertawa kecil, "Bibi, aku yang menggunakan tanda lahir adalah orang yang dikenal oleh Xiyao, jika aku tidak mengubah penampilanku dan dilihat orang lain aku ikut dengan bibi pergi ke tempat Yin Zhangfeng ditahan sebelum pesta itu diadakan, maka semuanya bisa hancur."     

Karena Yin Wushuang tidak ingin mendapatkan masalah itu, sehingga ia pun melakukan hal ini.     

"Bibi tahu." Tuan Putri ke-8 tertawa, "Sikapmu yang begitu berhati-hati dan selalu bersedia payung sebelum hujan itu sama sekali tidak seperti sikap perempuan."     

Wajah Yin Wushuang menjadi merah, lalu ia berdeham pelan. Ia tidak mengerti apakah bibinya itu sedang memujinya atau mengkritiknya.     

Setelah berhenti tertawa, Tuan Putri ke-8 menggenggam tangan Yin Wushuang lalu dengan suara sedih ia berkata, "Xiao Shuang'er, katakan kepada Bibi, sebelum ini hidupmu sangat berat, kan?"     

Tuan Putri ke-8 yakin jika bukan karena Yin Wushuang sudah melewati berbagai kesulitan hidup, maka Yin Wushuang tidak akan memiliki sifat seperti ini.     

Itu karena semua orang yang baru lahir adalah bayi yang tidak memiliki batas dan tidak mengetahui apapun. Bukan orang yang tahu apa itu menahan diri ataupun membuat strategi dalam menghadapi hidup.     

Yin Wushuang tertegun, ia menekan bibir merahnya. Lalu saat ia ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba kereta kuda berhenti.     

Tuan Putri ke-8 yang belum bereaksi itu hampir saja terjatuh, ia mengerutkan alisnya lalu membuka gorden jendela kereta kudanya dan marah dengan suara pelan, "Jalanan ini begitu lebar, tapi kamu tidak bisa mengendarai dengan stabil, apa ini yang bisa kamu lakukan setelah aku mempekerjakanmu."     

Semua jalanan yang dilalui untuk kereta kuda begitu luas dan rata, bahkan orang yang tidak berpengalaman sekalipun tidak akan melakukan kesalahan seperti tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.