Permaisuri Kembali ke Sekolah

Laki-laki Berambut Perak



Laki-laki Berambut Perak

1Lei Yan adalah orang yang melakukan sesuatu berdasarkan hal yang ia sukai     

Saat ia mendengar suara alunan musik guzheng yang dimainkan Yin Wushuang dan melihat tarian yang dilakukan oleh Feng Xiyao, ia merasa penampilan mereka bagus. Karena itu ia memanggil Yin Wushuang dan Feng Xiyao untuk menemuinya dan menawari kedua perempuan itu untuk menjadi musisi di tempat tinggalnya.     

Tapi karena kedua perempuan itu menunjukkan penolakan mereka, ia tidak bisa memaksa dan memutuskan untuk memberikan penawaran lain.     

Penawaran kedua ini adalah hal yang diinginkan oleh Feng Xiyao, sehingga ia pun langsung menganggukkan kepalanya dan berkata, "Bisa memberikan pertunjukkan di depan pangeran adalah kehormatan bagi kami."     

"Kalau begitu kalian bisa keluar."     

Feng Xiayao menganggukkan kepalanya, lalu ia dan Yin Wushuang berjalan keluar dari sana. Tapi saat tiba di depan pintu, mereka tiba-tiba mendengar suara laki-laki dari belakang mereka, "Lagu kedua yang kamu mainkan itu, apa judulnya?"     

Yang menarik perhatian Lei Yan adalah lagu kedua yang dimainkan oleh Yin Wushuang tadi.     

Yin Wushuang mengingat kembali lagu yang sudah ia mainkan itu lalu menjawab, "Judulnya 'Tempat Yang Dekat Dengan Angin'."     

Itu adalah musik klasik dari China, penulis lagu itu terinspirasi dari rasa rindunya kepada istrinya yang berada di tempat yang jauh, lalu ia membuatnya menjadi sebuah alunan musik.     

Lei Yan hanya menjawab 'Hm' dengan suara pelan, kemudian Yin Wushuang pun pergi dari sana.     

Setelah mereka pergi, Lei Yan membuka matanya dan sorot matanya terlihat tidak terprediksi.     

Lagu 'Tempat Yang Dekat Dengan Angin' itu membuatnya mengingat orang yang sepertinya sudah ia lupakan.     

Dia merasa judul lagu itu sangat indah…     

Dan dia ingin tahu, tempat yang dekat dengan angin adalah tempat apa…     

-     

Di luar jendela, kebetulan angin musim semi bertiup dan kelopak bunga beterbangan seperti hujan.     

Dari jendela itu dapat terlihat sebuah gang kecil, di sana ada sebuah sungai yang di sampingnya terdapat sebuah pohon dedalu yang daunnya dapat menyentuh pundak para pejalan kaki di sana.     

Kertas yang berisi tentang pencarian buronan tiba-tiba tertiup angin dan entah terbang ke mana.     

Di ujung jalan terdapat sebuah tandu berwarna hitam yang bergerak menuju tempat tinggal pangeran.     

Angin meniup kain yang menutupi tandu itu, sehingga membuat orang lain dapat melihat orang yang duduk di dalam tandu.     

Seorang laki-laki berambut perak, wajahnya sangat tampan, sorot matanya terlihat seperti galaksi yang indah dan tidak terlihat dasarnya.     

Angin berhembus semakin besar, sebelum kain yang menutupi tandu itu kembali terjatuh ke bawah, laki-laki itu menolehkan kepalanya dan ia melihat sebuah kertas yang berisi sebuah tulisan terbang masuk ke dalam tandu melalui jendela.     

"Tuan, saya tidak menyadari ada benda yang terbang masuk ke dalam, maafkan saya."     

Di luar tandu itu ada seorang laki-laki yang menggunakan pakaian berwarna biru dan sabuk giok meminta maaf.     

"Tidak masalah." Laki-laki berambut perak itu tidak banyak bicara dan ia mengambil kertas yang terbang masuk ke dalam tandunya itu.     

Di atas kertas itu tertulis satu kata 'Buronan'.     

Kemudian terdapat gambar wajah 4 orang, dan salah satunya terdapat gambar wajah Yin Wushuang.     

Perhatian laki-laki berambut perak itu seketika langsung terarah ke gambar wajah Yin Wushuang. Ia menjulurkan jarinya dan ia merasakan sebuah perasaan yang aneh, tapi ia juga merasa seperti tidak merasakan apapun.     

Laki-laki berambut perak itu melihat ke bawah, lalu melakukan satu gerakan yang membuat kertas pengumuman itu langsung berubah menjadi abu.     

-     

Di saat yang sama, Yin Wushuang dan ketiga orang lainnya juga pergi ke samping tempat tinggal pangeran, itu adalah tempat yang disiapkan untuk para musisi.     

Musisi sebelumnya tinggal di sana, tapi ia dibunuh karena ia mencoba untuk merayu Lei Yan.     

Meskipun tempat itu ada di samping tempat tinggal pangeran, tapi semua benda yang seharusnya ada semuanya ada dan benda yang seharusnya tidak ada maka tidak ada di sana.     

Di belakang ada sebuah pemandian air panas, dapat terlihat bahwa Lei Yan memang sangat menyukai musik dan memperlakukan musisi dengan sangat baik.     

"Nona Yin, dengan adanya bantuan dari Pangeran Lei, maka kita bisa kembali ke Negara Feng tanpa halangan!" Feng Xiyao yang sedang berendam di dalam pemandian air panas itu merasa sangat nyaman, lalu ia berkata lagi, "Nanti aku akan membicarakan masalahmu kepada nenek dan meminta nenek untuk membersihkan namamu terlebih dahulu dan mengembalikan nama baikmu!"     

Yin Wushuang menganggukkan kepalanya, lalu tiba-tiba ia mendengar suara dan melihat seluruh tubuh Feng Xiyao masuk ke dalam pemandian air panas itu.     

Tiba-tiba permukaan pemandian air panas itu berubah menjadi merah, ada orang yang diam-diam melukai Feng Xiyao dari belakang!     

[Ren Xian!]Mo Baobao merasakan pergerakan kekuatan spiritual di udara, setelah itu terdengar suara dari semak-semak, dan tiba-tiba ada sebuah pedang panjang yang melesat ke arah Yin Wushuang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.