Permaisuri Kembali ke Sekolah

Mencoba Membunuh Presiden dan Mencoba Membunuh Suami



Mencoba Membunuh Presiden dan Mencoba Membunuh Suami

2Jun Shangxie tidak hanya menikmati bagaimana Yin Wushuang menyuapinya obat, ia bahkan lebih menyukai saat melihat Yin Wushuang tersenyum kecil.     

Jun Shangxie dalam benaknya berkata, 'Meskipun dia menunjukkan seolah dia kesal atau jijik, tapi bahasa tubuhnya sangat jujur.'     

Obat Dan mulai bekerja, dada Jun Shangxie sudah tidak terasa begitu sakit, ia memiringkan tubuhnya dan memeluk tubuh Yin Wushuang dari samping, kemudian mereka berdua saling bertukar pandang.     

Berbeda dengan suasana yang panas sebelumnya, suasana kali ini lebih terasa hangat.     

"Meskipun sedikit kurang menunjukkannya, tapi melihat matamu merah karena diriku aku merasa sangat senang." Jun Shangxie pun tersenyum.     

Yin Wushuang justru memalingkan pandangannya dan dalam benaknya ia berkata, 'Aku juga tertipu tahu.'     

"Ibuku masih menyayangiku, dia langsung mengirimmu ke dalam pelukanku untuk meredakan kepahitan yang aku rasakan di dalam hatiku." Jun Shangxie mencubit pipi Yin Wushuang dan suaranya terdengar penuh dengan kasih sayang, "Bagaimana perjalanan mencari nadi naga? Dari Fen Shen level 1 menjadi He Ti tingkat akhir, Ratuku semakin lama semakin hebat."     

Yin Wushuang bersandar di lengan Jun Shangxie dan Jun Shangxie masih bermain dengan pipinya itu, lalu ia menjawab, "Tidak menemukan nadi naga kedua, tapi aku mendapatkan Xuan Wu, jadi perjalanan ini tidak sepenuhnya sia-sia."     

Jika mereka tidak pergi ke Kota Aurora, maka Yin Wushuang sendiri tidak tahu kapan pintu Xuan Wu itu akan terbuka.     

"Hebat sekali." Jun Shangxie mencium mata Yin Wushuang, "Ini hadiah untukmu."     

Yin Wushuang pun mengangkat kepalanya, lalu ia menundukkan kepalanya lagi, kemudian dengan suara pelan ia bertanya, "Akhir-akhir ini kamu sangat sibuk?"     

"Tidak juga, bukan yang sangat sibuk sekali." Jun Shangxie tersenyum.     

Jun Shangxie sangat menikmati pembicaraan yang sangat sederhana seperti ini, ia merasa pembicaraan mereka ini seperti pembicaraan pasangan suami istri.     

"Jika kamu tidak terlalu sibuk, lalu kenapa kamu tidak menelponku?" Yin Wushuang memejamkan matanya.     

Ia pergi selama satu minggu, dan selama itu mereka berdua sangat jarang berkomunikasi.     

Bahkan teman-temannya bertanya banyak hal kepadanya seperti, 'Apakah sudah tiba di Kota Aurora?' dan sebagainya, sedangkan tunangannya sendiri malah hanya mengatakan 'Selamat pagi', 'Selamat malam' dan tidak ada lagi yang lain.     

Awalnya Yin Wushuang berpikir, itu karena Jun Shangxie terlalu sibuk, sehingga ia juga tidak mencoba menghubungi Jun Shangxie. Tapi sekarang ia malah mendengar bahwa Jun Shangxie tidak terlalu sibuk.     

Seketika Jun Shangxie tertegun saat merasakan perasaan kesal yang dirasakan Yin Wushuang saat ini, tapi kemudian ia tertawa terbahak-bahak hingga dadanya juga ikut bergerak, karena ia merasa begitu senang. Setelah perasaan senang berlalu, tiba-tiba ia merasa sedih.     

JunShnagxie memeluk Yin Wushuang dengan semakin erat, ia meletakkan dagunya di atas kepala Yin Wushuang, lalu dengan suara pelan ia berkata, "Aku juga ingin menelponmu dan bertanya apakah kamu sudah makan, apakah kamu sudah minum, apakah sudah tiba di Kota Aurora, apakah makanan di sana sesuai dengan lidahmu, apakah kamu kedinginan jika tidak menggunakan kekuatan spiritual…"     

"Jika kamu ingin bertanya, lalu kenapa tidak bertanya?" Yin Wushuang menekan kedua bibirnya.     

"Biaya telepon luar negeri terlalu mahal… Hm!"     

Yin Wushuang pun langsung memukul perut Jun Shangxie dengan lututnya.     

Jun Shangxie terkejut, kemudian dengan suaranya yang dingin ia berkata, "Kamu sudah bukan mencoba membunuh suamimu lagi, tapi kamu mencoba membunuh seorang presiden."     

Seketika Yin Wushuang pun langsung turun dari ranjang, ia merapikan pakaiannya kemudian melihat ke arah Jun Shangxie dengan sorot mata yang dingin, "Apa aku perlu membantumu untuk menelpon polisi?"     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Dia benar-benar membuatku merasa sia-sia karena sudah merasa khawatir.'     

"Biaya telepon yang mahal hanya salah satu alasannya." Jun Shangxie bangkit dari duduk, kemudian ia memegang tangan Yin Wushuang, lalu dengan sorot mata yang serius ia berkata, "Alasan kedua adalah aku tidak tahu apakah teleponku ada gunanya, jika kamu lapar, aku juga tidak bisa memasak untukmu, jika kamu haus, aku tidak bisa mengambilkan air untukmu, jika kamu kedinginan, aku juga tidak bisa memelukmu… Aku tidak mau merasa begitu tidak berguna."     

Bagi Jun Shangxie, Yin Wushuang adalah nyawanya dan ia sama sekali tidak bisa melihat jika Yin Wushuang merasa tidak senang. Tapi saat ini ia adalah presiden, ia bukan orang yang bisa pergi kemana pun yang ia inginkan seperti dulu.     

Karena itu Jun Shangxie memilih untuk menunggu kepulangan Yin Wushuang di sini dengan tenang, tapi selama Yin Wushuang menemui bahaya, maka ia pasti akan langsung muncul di depan Yin Wushuang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.