Permaisuri Kembali ke Sekolah

Konflik



Konflik

0Yin Wushuang mengerutkan alisnya, 'Mencari dari mana…?'     

Kemudian Yin Huo bertanya,[Walaupun peta ini sama dengan peta Kota Aurora, tapi Kota Aurora bukan kota yang kecil, jadi nadi naga ada di mana? Keadaan buku itu benar-benar rusak parah, bahkan kata-kata yang masih bisa terbaca sama sekali tidak bisa dihubungkan.]     

Mereka masih bisa memahami kata 'Nadi naga kedua' dan 'Peta'.     

Tapi untuk 'Cahaya' mereka tidak yakin apakah itu maksudnya cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya lampu, tapi mereka merasa kemungkinan terbesarnya yang dimaksud dengan cahaya adalah 'Aurora'     

Sementara 'Kunci', saat menyebutkan kunci pasti orang lain akan langsung terpikirkan 'Gembok'.     

Tapi yang membuat kebingungan adalah kata 'Atlanta', tidak ada yang tahu apakah itu nama orang, nama tempat atau nama benda.     

[Apa tidak ada cara untuk bisa menemukannya?]Jin Mao si tikus pemburu harta karun itu melompat ke tubuh Mo Baobao,[Sekarang kita seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami.]     

Yin Wushuang menggelengkan kepalanya, sorot matanya terlihat sangat yakin, "Karena itu adalah nadi naga, maka bisa berada di berbagai tempat. Karena tidak tahu harus mencari dari mana, maka kita mulai cari dari ujung dan berjalan sedikit demi sedikit sampai menemukanya."     

[Jika… tetap tidak menemukannya bagaimana?]Suzaku bertanya.     

"Jika menemukannya bagaimana?" Yin Wushuang membalik pertanyaan Suzaku, kemudian ia membereskan peta dan buku itu.     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Aku akan mencari semua kemungkinan yang ada untuk menyelamatkan ayah.'     

-     

Setelah membereskan barangnya, Yin Wushuang masuk ke dalam cincin phoenix ungu kuno miliknya dan berlatih. Tanpa sadar waktu berjalan dengan cepat dan saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam.     

Kapal pesiar yang sudah berlayar itu membuat suara laut terdengar dari jendela.     

Ada yang mengetuk pintu kamar Yin Wushuang, dengan cepat Yin Wushuang pun langsung mengambil kacamata hitamnya dan membuka pintu. Ia melihat semua orang sudah berkumpul.     

"Sayang, kita makan di mana?" Mu Jin bertanya sambil tersenyum menggoda.     

[...Apa Mu Jin ini harus menggunakan kata 'Sayang' untuk memanggil Tuan?!]Pembuluh darah di pelipis Mo Baobao seketika terlihat timbul.     

"Kalian mau makan apa?" Yin Wushuang bertanya dan ia langsung menutup telinganya saat mendengar nama panggilan Mu Jin kepada dirinya itu.     

Yin Wushuang juga tidak bisa melakukan apapun dengan sikap Mu Jin yang seperti itu. Yin Wushuang juga tidak bisa selalu menanggapinya, karena itu ia memutuskan untuk mengabaikannya saja.     

Yin Wushuang sudah mengatakan apa yang perlu ia katakan, tapi Mu Jin tetap bersikap seperti itu. Selain itu, Yin Wushuang juga berusaha keras untuk tidak terlihat mencolok saat orang lain melihatnya, sehingga ia memilih untuk mengurangi masalah daripada menambah masalah.     

Selain itu, Yin Wushuang juga merasa bahwa itu hanya panggilan dan bukanlah hal yang sangat harus ia permasalahkan saat ini juga.     

"Meskipun kami membawa makanan sendiri di dalam kantong ruang kami. Tapi karena kita ada di luar negeri, maka aku merasa sebaiknya mencoba makanan khas di tempat ini." Lu Yi meletakkan satu tangannya di belakang punggungnya.     

"Petapa Lu benar." Ye Meigui yang sangat sering menentang orang lain itu, tiba-tiba setuju dengan perkataan Lu Yi.     

Su Yun dengan wajah datar menjawab, "Terserah."     

Yin Wushuang menganggukkan kepalanya, lalu ia mengantarkan mereka pergi ke tempat makan yang ada di dalam kapal pesiar itu.     

Kapal pesiar itu sangat mewah, sehingga tempat makan di sana juga tidak sederhana. Makanan di sana sangat banyak dan semuanya terlihat sangat enak. Selain itu, di sana juga ada seorang pianis yang memainkan lagu-lagu terkenal di seluruh dunia. Tidak hanya itu, di sana juga ada para tamu kapal pesiar yang berdansa, suasana di sana sangat ramai.     

Yin Wushuang menggunakan kacamata hitam dan berjalan di bagian paling depan, sementara Su Yun berjalan di paling belakang, mereka semua pergi untuk memilih makanan.     

Meskipun saat ini di luar sedang musim dingin, tapi di dalam kapal pesiar sangat hangat dan orang-orang yang ada di dalam sana semuanya menggunakan pakaian yang tipis. Para perempuan yang berasal dari negara barat menggunakan pakaian yang seksi dan menunjukkan bagian dada mereka, sehingga membuat banyak laki-laki melihat ke arah mereka.     

Su Yun yang masih kecil itu sama sekali tidak bisa melihat semua itu, sehingga raut wajahnya semakin lama semakin muram. Ia menundukkan kepalanya dan berjalan semakin cepat.     

Yin Wushuang sama sekali tidak memperhatikan sikap Su Yun, saat ia hendak membayar, tiba-tiba ia mendengar suara seorang laki-laki yang berbicara dengan keras, "Ah! Ini adalah Berluti edisi terbatas milikku yang harganya ratusan ribu dolar! Sialan, kamu tidak punya matanya?! Dasar anak perempuan idiot!"     

Yin Wushuang berbalik badan dan ia langsung melihat seorang laki-laki asing muda berambut terang itu sedang melihat Su Yun dan memakinya.     

Sepatu kulit milik laki-laki asing itu penuh dengan saus tomat dan di samping kakinya terdapat pecahan piring, lalu tangan kirinya memegang segelas anggur merah.     

"Ada apa?" Lu Yi berjalan ke samping Su Yun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.