Permaisuri Kembali ke Sekolah

Pergi



Pergi

3Ketika Yin Tianji memeluk A Zi, tubuh laba-laba raksasa itu langsung bergerak mundur.     

Laba-laba raksasa itu mengangkat kedua kakinya paling depannya dan menyemburkan jaring laba-laba karena mau membunuh Yin Tianji, tapi di sisi lain serangannya selalu salah sasaran, seolah menunjukkan keraguan di setiap serangannya.     

Roh Long Ye yang ada di dalam tubuh laba-laba raksasa itu merasa sangat tersiksa, ia merasa ada kekuatan lain yang bergerak. Seperti semen menutupi tubuhnya dari bagian kaki hingga ke atas.     

Bagian tubuh Long Ye yang tertutup oleh 'semen' itu sama sekali tidak bisa bergerak.     

"Tidak!"     

Sorot mata Long Ye tampak sangat ketakutan, karena ia merasakan dirinya akan tersegel!     

Benda yang menutupi tubuhnya itu adalah kesadaran spiritual A Zi!     

'Ini karena Yin Tianji! Ini semua karena Yin Tianji!' Batin Long Ye kesal.     

Long Ye merasa semakin menyerang Yin Tianji dengan agresif, dia menyerang menggunakan jaring laba-laba dan kakinya untuk menyerang tubuh Yin Tianji.     

Suara tulang rusuk yang patah dan suara jaring laba-laba yang menembus tubuh Yin Tianji masih terus terdengar, hal itu membuat Yin Wushuang tidak tega.     

Jun Shangxie dapat melihat bahwa Yin Wushuang tidak tega melihat hal itu. Kemudian ia pun menggenggam tangan Yin Wushuang lalu dengan suara pelan berkata, "Perasaan A Zi sudah mulai kembali, jangan mengganggu kerja keras Yin Tianji."     

Hanya orang yang memiliki perasaan sangat dalam baru bisa memahami untuk apa Yin Tianji melakukan semua ini.     

Semakin dalam perasaan yang ditunjukkan oleh Yin Tianji, maka reaksi yang diberikan oleh A Zi juga menjadi semakin besar. Sejak serangan laba-laba yang salah sasaran hingga berubah menjadi seperti saat ini.     

Long Ye ingin menggunakan laba-laba raksasa untuk melukai Yin Tianji, tapi A Zi tidak membiarkan laba-laba raksasa untuk melukainya. Sehingga terjadi sebuah pertentangan.     

Karena adanya pertentangan itu, kesadaran A Zi dan Long Ye menjadi bertengkar. Mereka sekarang berebut kekuasaan untuk mengendalikan tubuh laba-laba raksasa itu.     

Jika A Zi menang, maka A Zi tidak perlu dibunuh. Dan roh Long Ye yang kalah, dan bisa dihancurkan oleh A Zi.     

Sorot mata Jun Shangxie kini berubah menjadi lebih tajam, ia melihat ke arah laba-laba raksasa itu.     

'Long Ye, kamu sudah merencanakan setiap langkah yang akan kamu lakukan, tapi apa kamu mempertimbangkan kata 'cinta'?'     

-     

Tubuh Yin Tianji sudah penuh dengan luka. Jaring laba-laba menyerang tubuhnya berkali-kali, racun dari jaring laba-laba itu mengalir ke seluruh tubuh hingga tulangnya dan ia bisa merasakan hal itu.     

Yin Tianji tersenyum, wajahnya terlihat sangat puas. Ia sama sekali tidak peduli dengan tubuh A Zi di dalam pelukannya yang begitu dingin seperti mayat itu.     

Tiba-tiba kembali ada serangan dari belakang punggungnya, Yin Tianji kembali memuntahkan darah dan darah itu mengenai pipi A Zi.     

Darah yang hangat itu membuat A Zi perlahan menggerakkan tangannya, kemudian ia mulai mengedipkan matanya.     

Saat merasakan respon dari A Zi itu, Yin Tianji merasa sangat senang, ia merasa sudah menang!     

'Aku menang, aku tahu A Zi masih mengingatku!' Batin Yin Tianji.     

Yin Tianji mengulurkan tangannya, kemudian ia mengusap darah yang mengalit di pipi A Zi. Tapi saat Yin Tianji menyentuh kulit A Zi, tiba-tiba A Zi membuka mulutnya dan mengeluarkan suara yang sangat pelan, "Pergi…"     

Yin Tianji tertegun dan Yin Wushuang juga membelalakkan matanya karena terkejut.     

'A Zi… merespon Yin Tianji!' Batin Yin Wushuang.     

"A Zi!" Yin Tianji merasa sangat senang hingga menangis.     

Dalam benaknya Yin Tianji berkata, 'Ini semua layak, semuanya layak!'     

Kemudian Yin Tianji membalik telapak tangannya dan seketika muncul setangkai bunga camelia putih di tangannya.     

Ini bukanlah musim bunga kamelia mekar, tapi bunga itu malah terlihat sangat segar, sama sekali tidak terlihat layu. Dapat terlihat bahwa bunga itu dijaga dalam keadaan mekar sempurna dengan usaha yang tidak kecil.     

"Bukankah kamu… mau melihat bunga kamelia?" Tangan Yin Tianji gemetar, ia memberikan bunga kamelia putih itu ke depan A Zi, kemudian ia tersenyum dan berkata lagi, "Lihatlah, aku membawanya… aku membawa bunga yang paling kamu sukai…"     

'Jika kamu mau melihat Xiao Shitou, maka aku akan membawa Xiao Shitou dari Sekte Dao. Jika kamu ingin melihat bunga kamelia, maka aku memetiknya untukmu dan berharap bisa memberikanmu kejutan A Zi, aku mohon sadarkan dirimu, aku benar-benar tidak ingin kehilangan dirimu untuk kedua kalinya.' Kata Yin Tianji dalam hati.     

Tiba-tiba ada sebuah air mata menetes dari mata A Zi, lalu mengalir ke dagunya dan menetes ke atas lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.