Permaisuri Kembali ke Sekolah

Permainan Berakhir



Permainan Berakhir

0Setelah berhasil melakukan quintuple kill, Yin Wushuang menggunakan waktu 70 detik yang diperlukan oleh tim lawan untuk hidup kembali dengan menghancurkan kristal lawan seorang diri, dan tidak lama kemudian permainan pun berakhir.     

Setelah tanda kemenangan muncul pada layar, Yin Wushuang pun melepaskan headsetnya, lalu ia bersandar di kursinya sambil memutar pergelangan tangan kanannya dan sorot matanya terlihat dingin.     

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Jika aku bilang bahwa aku akan membuatnya kalah telak maka aku tidak mungkin membiarkan lawanku mengambil poin satupun.'     

"Yin Wushuang!"     

"Yin Wushuang!"     

"Yin Wushuang!"     

Semua penonton langsung bangkit berdiri untuk memberi dukungan padanya. Acara kali ini dilaksanakan di Ibu Kota China dan Yin Wushuang adalah artis dari China yang memenangkan perlombaan ini dengan menunjukkan performa yang tidak kalah dari pemain profesional!     

Hal itu sudah cukup untuk membuat mereka semua merasa bangga dan bersikap sombong!     

Perlombaan yang diikuti oleh para artis dikatakan sebagai 'makanan pembuka' dan hanya untuk bersenang-senang, tapi mereka tidak menyangka bahwa Yin Wushuang mengubah 'makanan pembuka' menjadi 'makanan utama'!     

"Perlombaan ini benar-benar… sangat seru dibandingkan dengan perlombaan aslinya!" Komentator laki-laki berkata seperti itu ke arah kamera dan tersenyum, "Karakter 'Ratu salju' di tangan Yin Wushuang bisa digunakan untuk membunuh 5 orang dalam waktu singkat, dia seperti mengulang lagi mitos seorang pemain perempuan tunggal garis tengah saat itu!"     

"Hal yang sangat menegangkan adalah gerakan terakhir Yin Wushuang, itu benar-benar sangat hebat!" Komentator perempuan berkata seperti itu sambil bertepuk tangan, "Kita berikan ucapan selamat kepada Yin Wushuang, selamat China, selamat kepada tim yang memenangkan 2 babak secara berturut-turut dan membuat lawannya kalah telak!"     

Setelah komentator itu selesai bicara, teriakan para penonton di sana menjadi semakin keras.     

Esport di mata orang-orang dewasa itu hanyalah sebuah permainan yang mengganggu belajar anak-anak mereka.     

Saat esport dikategorikan sebagai sebuah olahraga, kebanyakan orang dewasa menjadi semakin bingung, dalam benak mereka muncul berbagai pertanyaan. 'Bermain game saja bisa membuat bangga? Selain itu bagaimana bisa bermain game dibandingkan dengan berolahraga?'     

Pada dasarnya, mereka hanya berpikir bahwa apapun bentuk game itu, itu hanyalah hal yang merugikan untuk anak-anak mereka dan hanya akan membuang-buang waktu saja.     

Tapi sebenarnya itu tidak benar. Tidak semua game bisa dianggap sebagai esport. Esport adalah sebuah profesi, memerlukan otak yang pintar untuk memainkannya, memerlukan kecepatan tangan yang hebat juga. Selain itu, game ini juga membutuhkan kemampuan analisa yang tenang serta kemampuan mengendalikan situasi. Tidak semua orang bisa melakukan hal itu.     

Tapi tetap saja banyak orang tua itu tidak setuju dengan hal itu. 'Apa? Bermain game di depan komputer hanya menggerakkan jari dan otak dianggap sebagai olahraga? Lalu bagaimana dengan menembak? Bukankah mereka juga hanya mengangkat tangan dan berdiri di tempat untuk membidik sasaran?'     

Banyak orang yang berpikir bahwa berbelanja online itu adalah bentuk penipuan, tapi sekarang, semua orang berbelanja secara online.     

Dulu banyak orang yang merasa bahwa esport adalah sebuah permainan dan bukan profesi. Tapi sekarang ada berbagai siaran langsung yang dilakukan oleh banyak orang dan membuat mata orang-orang di dunia jadi terbuka.     

Dulu orang-orang merasa bahwa apa yang harus mereka miliki adalah uang, jika memasukkannya ke dalam internet maka tidak aman, tapi sekarang sudah ada banyak pembayaran yang dilakukan secara online di seluruh dunia.     

Perkembangan teknologi terus berkembang, hal yang lama perlahan digantikan dengan barang yang baru, dan barang baru itu seperti pedang dengan 2 mata pisau. Jika digunakan untuk hal yang baik, maka itu akan menjadi kemajuan. Tapi jika digunakan untuk hal yang buruk, maka akan menjadi kehancuran.     

Contohnya jika berjualan online, maka bisa menjual barang palsu, atau ada orang yang menggunakan siaran langsung untuk video porno agar bisa mendapatkan uang, atau mereka yang hanya bermain game setiap saat bukan untuk menjadikannya sebagai profesi.     

Tapi kita tidak mungkin membunuh semua orang karena hal itu. Kita juga tidak bisa karena para penjual online yang nakal itu, kita yang berjualan barang asli jadi menaikkan harga secara sembarangan.     

Karena ada juga siaran langsung yang disiarkan di seluruh dunia yang berisi hal yang baik, misalnya memberikan tutorial riasan, mengajarkan kita pengetahuan, mengajari memasak, memancing dan mereka tidak menggunakan kata-kata yang kotor.     

Selain itu ada juga pemain game yang akan bermain setelah menyelesaikan pekerjaan atau tugas sekolah mereka baru bermain dengan temannya dan tidak pernah menunda pekerjaan apapun karena bermain.     

Tapi meski demikian, esport masih disalahpahami oleh banyak orang dan dipandang sebelah mata.     

Banyak orang-orang yang menyukai esport dan para pemain profesional yang mewakili negara mereka untuk berlomba dipenuhi dengan rasa antusias yang sama besarnya dengan mereka yang menyukai perlombaan sepakbola atau bola basket, sepak bola ataupun olahraga lainnya.     

Kehormatan atas kemenangan yang diraih juga tidak berbeda dari kemenangan perlombaan lainnya. Karena itu saat Yin Wushuang membawa timnya berhasil menang dan mengalahkan lawannya secara telak, mereka dapat merasakan sebuah kebanggaan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.