Berbalik dengan Berani!
Berbalik dengan Berani!
[Artinya dia bukan lawan Yu Qing, makanya dia pergi.]Sorot mata Yin Huo tampak suram.
Pemimpin sekte iblis sudah pergi, tetapi Yu Qing yang merupakan salah satu dari tujuh master dunia kultivasi masih ada di tempatnya… ini bukan pertanda yang baik.
Tatapan Yin Wushuang tertuju kepada Yu Qing. Master puncak tahap Du Jie ini berseru 'kultivator iblis di dunia harus dibunuh', tapi ia membiarkan pemimpin sekte iblis pergi dan tidak mengejarnya.
Yu Qing bukan hanya tidak mengejarnya, ia bahkan berbalik dan memandang ke arah Yin Wushuang.
Sebelumnya sorot mata Yu Qing saat menatap Yin Wushuang seperti orang yang sedang menghina dan merendahkan, namun sekarang di matanya itu bertambah satu ekspresi yaitu 'keserakahan'.
Ia menatap pedang phoenix yang ada di tangan Yin Wushuang. Tangannya yang memetik senar itu mulai berhenti, dan ia berpikir dalam hati.
'Senjata magis… adalah benda legendaris.'
'Berdasarkan keterbatasan benua ini, seharusnya tidak ada senjata magis, tapi perkataan kultivator iblis itu…'
Yu Qing melihat pedang phoenix milik Yin Wushuang dengan teliti. Benar saja, ia menemukan seberkas hawa senjata magis pada pedang phoenix tersebut. Kemudian ia menyimpan senarnya dan meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya.
Pada saat ia menyimpan senarnya, Yin Wushuang dapat merasakan pembentukan ulang pada ruang di sekitarnya. Ada suatu perubahan yang ia rasakan.
Hawa membunuh… diam-diam menyebar…
[Gawat!]Sorot mata Suzaku tiba-tiba berubah. Ia melontarkan bahasa manusia dan langsung mengepakkan sayapnya. Hujan api menghadapi Yu Qing dan kedua muridnya.
Yin Wushuang juga merasakan hawa membunuh itu. Kemudian ia pun berjinjit dan berlari ke dunia luar.
'Tapi apa kekuatan Yu Qing?'
'Puncak tahap Du Jie! Kultivator terkuat di daratan China!'
'Ia telah hidup ribuan tahun!'
Begitu Yu Qing bertindak, Yin Wushuang bisa merasakan bahwa napasnya tiba-tiba tertahan!
Yin Wushuang berlari kencang. Kemudian ia mengeluarkan lentera jiwa milik Jun Shangxie, matanya yang seperti burung phoenix itu terlihat suram. Lalu ia pun memanggil Mo Range dan berkata dengan suara tajam, "Mo Range, bawa lentera jiwa Jun Shangxie ke Klan Jun! Cepat!"
Yu Qing mau membunuhnya. Ia sendiri tidak tahu bisa bertahan berapa lama, dan bahkan ia juga tidak tahu lagi apakah ia masih bisa bertahan atau tidak.
Namun yang Yin Wushuang tahu, bagaimana pun juga lentera jiwa Jun Shangxie tidak boleh padam!
Setelah Jun Shangxie meninggal, Yin Wushuang melihat lentera jiwanya menyala, dan ia juga telah membaca banyak sekali informasi. Ia tahu bahwa Yu Qing tidak membohonginya. Begitu lentera jiwa padam, Jun Shangxie pasti akan musnah.
Kalau Yin Wushuang mati, bagaimana dengan lentera jiwa itu? Lentera jiwa itu tidak boleh jatuh ke tangan Yu Qing. Lentera jiwa itu harus kembali kepada Klan Jun dengan selamat!
"Tuan! Tapi kamu…" Mo Range memegang lentera jiwa di tangannya, dan sorot matanya tampak sangat kacau.
"Cepat pergi! Bayangan tidak dapat melepaskan kekuatan tekanan!" Yin Wushuang mengangkat kekuatan spiritual dengan kedua tangannya. Tanpa memberi kesempatan kepada Mo Range untuk ragu-ragu lebih lama lagi, ia pun langsung mengirimnya keluar dengan paksa!
Pada saat yang bersamaan, Roh Kayu dan Roh Tanah bekerja sama dan membentuk sebuah tembok. Nyala api dari Roh Api mengelilingi semua orang, dan seolah tidak mengizinkan siapapun keluar dari lingkaran api itu.
Setelah melakukan semua ini, akhirnya Yin Wushuang berhenti melangkah. Ia berbalik dengan berani, dan pedang phoenix yang ada di tangannya tiba-tiba berubah menjadi perisai phoenix.
Tang! Perisai Phoenix itu menerima serangan yang datang dari Yu Qing. Semua organ dalam Yin Wushuang terasa bergetar, dan seketika darah langsung menyembur keluar.
Tanah yang ada di belakangnya langsung terbuka menjadi retakan panjang, ini adalah energi ekstra dari teknik itu!
Dari luar Mo Range juga bisa mendengar dengan jelas suara itu. Kemudian ia pun menundukkan kepalanya dan melihat retakan di tanah yang sudah menyebar sampai ke jari kakinya.
Energi ekstra itu begitu besar. Mo Range dapat membayangkan sebesar apa luka yang diderita Yin Wushuang yang menerima pukulan itu secara langsung.
Mo Range hanya bisa menggelengkan kepalanya. Di matanya ada kebencian, ketidakrelaan, penyesalan, dan ketidakberdayaan.