Permaisuri Kembali ke Sekolah

Cinta Seorang Ratu



Cinta Seorang Ratu

2Sambil memegang lentera jiwa di tangannya dengan erat, Mo Range menggertakkan giginya, air matanya mulai mengalir dari sudut matanya. Kemudian ia langsung berlari cepat berlawanan arah dengan Yin Wushuang.     

Mo Range meninggalkan ruang itu, ia meninggalkan kafe, dan berlari menuju ke tempat kediaman Keluarga Jun.     

Senja pun tiba dan hari mulai menjelang malam, pusat alun-alun masih memasang iklan tur konser nasional Yin Wushuang. Lalu lintas di jalanan masih padat, berisik dan ramai.      

Mo Range berlari menggunakan kecepatan paling cepat dalam hidupnya, namun kecepatannya dalam berlari ini tetap tidak bisa menahan air matanya untuk tetap menetes. Suara angin menderu di telinganya, Mo Range menyeka air mata dengan tangannya.     

Beberapa waktu ini, Tuannya sudah menanggung terlalu banyak ketidakadilan. Semua ketidakadilan ini kalau dibandingkan dengan gabungan dari semua ketidakadilan yang pernah ditanggungnya dulu, jumlahnya jauh lebih banyak.     

Sebenarnya secara pribadi Mo Range sangat tidak mengerti, mengapa Tuannya mau menanggung ketidakadilan ini sendirian.     

Gaya dan tindakan yang dilakukan Tuannya biasanya selalu terlihat sombong. Siapapun yang bisa menunggangi kepalanya pasti akan mati atau kalau tidak orang tersebut pasti akan yakin dengannya. Tetapi kali ini berbeda.     

Tuannya bahkan tidak melakukan serangan balasan apapun, ia hanya menundukkan kepalanya dan melakukan urusannya sendiri.     

Mo Range sendiri tidak mengerti, mengapa saat surat kabar menerbitkan pengakuan tentang kebenaran Xia Yuxue waktu mabuk Tuannya tidak maju? Hanya satu kata, tes DNA. Dengan melakukan tes DNA, maka akan membuktikan segalanya. Tidak peduli Xia Yuxue mau atau tidak, setidaknya Tuannya berdiri di posisinya dan menyangkalnya.     

Kemudian, Mo Baobao memberitahunya bahwa Xia Yuxue tidak akan melakukan tes DNA entah apakah itu demi keselamatannya sendiri atau demi reputasi negara. Bahkan meskipun Tuan meminta tes DNA, Xia Yuxue tetap tidak akan melakukannya.     

Akhir yang buntu seperti ini hanya akan membuat opini publik semakin sengit. Ya, Tuan sudah bersuara untuk dirinya sendiri. Dan ia tidak akan membiarkan orang lain menunggangi kepalanya.     

Tetapi dengan menggunakan caranya ini, bagaimana dengan Klan Jun? Bagaimana dengan Jun Shangxie? Klan Jun dan Jun Shangxie adalah akar dari permasalahan kali ini.     

Di bawah opini publik yang sengit dan terus mengalir tanpa henti, Klan Jun juga harus menerima dampak yang sama seperti yang dirasakan Yin Wushuang. Jun Shangxie pasti akan menanggung serangkaian pertanyaan yang lebih sengit dari para awak media. Insiden ini masih terus berlanjut, dan opini publik juga tidak berhenti.     

Demi melindungi Klan Jun dan Jun Shangxie, Tuannya tanpa ragu mundur satu langkah. Ia menarik opini publik untuk menyalahkan dirinya sendiri, ia menanggung cercaan netizen, dan mendiamkan saja perlakuan negara terhadap dirinya. Ia terus mundur dengan membawa kebanggaannya sendiri, mundur sampai ke dalam studio.     

…Jun Shangxie bisa mati demi Tuan, maka Tuan bisa menanggung semua ini demi Jun Shangxie. Ini adalah cara yang dilakukan Tuan untuk mencintai Jun Shangxie.     

Ini adalah perkataan Mo Baobao.     

…Tuan tahu, saat ini semuanya itu tidak ada artinya. Saat Jun Shangxie kembali, barulah waktunya untuk mengatur Qiankun. Dia bukan putri yang dibesarkan di menara gading, bebas dan tanpa beban. Dia juga bukan permata yang digenggam di telapak tangan orang dewasa, bodoh dan tanpa rasa takut. Dia bukan siapa-siapa, dia adalah Yin Wushuang, kaisar wanita dari Daratan Qiankun, Ratu di hati penggemarnya. Kalau dia tidak bisa menanggung sedikit ketidakadilan seperti ini, maka dia hanya layak dibesarkan di sangkar emas, tidak layak bersaing dengan langit, lebih tidak layak lagi berdiri di samping Jun Shangxie!     

Itu adalah perkataan Suzaku.     

Kemudian barulah Mo Range tahu, cinta ini begitu sungguh-sungguh seperti gunung Taishan. Maka ia pun semakin mengerti. Ia tetap diam dan menemani di samping Tuannya. Namun rangkaian variabel berikutnya membuatnya lengah.     

Trik yang dilakukan Xia Yuxue dan Xiao Qing, kemunculan lentera jiwa milik Jun Shagxie, kedatangan Yu Qing, serangan pemimpin sekte iblis, semuanya itu membuat Tuannya ketakutan.     

Saat berada dalam posisi antara hidup dan mati, Tuannya justru memilih untuk menyuruhnya pergi duluan dengan membawa lentera jiwa Jun Shangxie. Dan Tuannya sendiri tetap tinggal di sana untuk mengulur waktu.     

Tuannya hanya seorang diri di sana, ia dengan kekuatan tingkat Chu Qiao level 3 untuk melawan Yu Qing yang kekuatannya sudah mencapai tingkat puncak Du Jie, menghadapi pertarungan tanpa sedikit pun peluang untuk menang.     

"Bos, kamu akan muncul, kan? Kamu pasti akan muncul, kan?!" Mo Range memeluk lentera jiwa Jun Shangxie dengan erat sambil berteriak dengan keras, "Kamu bilang kalau kamu tidak akan membiarkannya menanggung ketidakadilan apapun lagi!"     

'Jangan… jangan biarkan dia bertarung sendiri…'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.