Permaisuri Kembali ke Sekolah

Dulu lagu yang dibawakan Yin Wushuang kebanyakan lagu-lagu bergaya kuno, baik siaran langsung maupun di 'Super Girl Group', atau lagu tema serial TV yang dinyanyikannya kemudian.     

Di mata publik, Yin Wushuang tampaknya adalah penyanyi dengan gaya kuno. Lagu yang dibawakannya kali ini benar-benar diluar perkiraan para penggemarnya. Mereka pun merasa sangat terkejut.     

Bahkan penggemar yang menyukai ketenangan pun tertular oleh suasana di sekitarnya dan mulai melambaikan tangannya. Selain aransemen yang kuat dan suara Yin Wushuang yang stabil, liriknya juga sangat bagus.     

"Ketika orang menggunakan bahasa untuk mengekang masa depan kita, kita tidak perlu mengikuti doktrin mereka. Meski orang lain mengkritik, namun mereka tidak dapat menyangkal prestasi kita."     

"Aku akan menjadi seperti monster dengan ratusan mata dalam legenda yang menjaga api abadi. Aku akan menjadi seperti anjing buas di neraka, menjaga mimpi yang kalian percaya."     

Penulis lirik sangat memahami tentang kisah perjalanan Yin Wushuang selama ini, dari siaran langsung sampai bisa mengadakan konser pertama saat ini.     

Yin Wushuang adalah orang yang dibicarakan, dikekang, dan dikritik di sepanjang perjalanannya, sama seperti setiap orang yang ada di sana.     

Tidak semua orang bisa seperti Yin Wushuang, tapi semua orang yang ada di sini berharap dirinya adalah Yin Wushuang.     

Melepaskan diri dari belenggu dan kritikan, mempertahankan mimpi dan prinsipnya sendiri, kemudian melakukan serangan balik yang kuat dengan prestasi dan menjadi tidak terkalahkan.     

Tingkat kepopuleran Yin Wushuang sangat fenomenal, mewakili aspirasi sebagian besar anak muda jaman sekarang.     

Bertingkah imut? Sok cantik? Berlagak menyedihkan? Label artis manapun yang dapat kamu pikirkan itu tidak akan ditemukan pada Yin Wushuang. Atau bisa dikatakan bahwa Yin Wushuang bukan artis, ia adalah kepercayaan. Ia adalah cara hidup yang diinginkan para penggemar.      

-     

Konser Yin Wushuang ini disiarkan langsung di situs resmi. Di dalam stadion ada 7000 penonton, tapi yang online di situs web ada lebih dari 1,2 juta orang, termasuk penggemar yang menonton siaran langsung.     

Sampai di lagu yang ketiga, tiba-tiba terjadi situasi yang tidak terduga. Pemain piano tiba-tiba kejang lalu jatuh ke tanah. Musik pembuka untuk lagu ketiga tiba-tiba berhenti. Melihat hal itu, Yin Wushuang segera menyuruh orang untuk membawanya ke rumah sakit.     

Konser terpaksa memasuki waktu istirahat lebih awal. Yin Wushuang pun turun ke belakang panggung.     

Perias datang untuk memperbaiki riasan, perancang kostum menyiapkan pakaian selanjutnya, penanggung jawab bergegas menelepon untuk mencari pianis lain.     

Hanya ada satu lagu yang memakai piano. Jadi saat memikirkan personel cadangan, pianis tidak dipertimbangkan. Tidak disangka hal yang tidak terduga justru terjadi kepada pianis.     

Semua orang pun sibuk, Yin Wushuang mengerucutkan bibirnya, "Kalau tidak mendapatkan orang, pakai saja iringan sebelumnya, tidak usah main secara langsung."     

"Bisa sih bisa, tapi…" Penanggung jawab itu menghela napas panjang lalu melanjutkan, "Efek sebelumnya sangat bagus, kalau tiba-tiba tidak main secara langsung, tidak dapat dipungkiri akan ada sedikit kekurangan. Sensasi live performance dan iringan juga tidak sama, sungguh disayangkan. Kalau benar-benar tidak mungkin untuk mencari pengganti pianis yang lain, lakukan saja sesuai perkataan Nona Yin!"     

Tepat pada saat itu, tiba-tiba ada seorang wanita yang masuk dari pintu belakang. Wanita tersebut mengenakan gaun berwarna putih dengan rambut berwarna coklat kemerahan, "Aku pernah menjadi guru piano. Kalau Nona Yin tidak keberatan, aku bisa membantu bermain piano."     

Seseorang yang datang itu adalah Xia Yuxue. Ia membeli tiket konser Yin Wushuang, bahkan kursi VIP yang paling mahal. Hal ini telah dilihat oleh Yin Wushuang saat ia baru saja naik ke panggung.     

"Pu… Putri!" Orang lain yang melihat Xia Yuxue bergegas menyapanya dengan hormat.     

"Oh, ini bisa!" Penanggung jawab bertepuk tangan dan berkata, "Sebelumnya Putri pernah bermain piano di pesta amal, keterampilannya dalam bermain piano memang sangat hebat dan dia juga sangat kompeten. Ayo, berikan partiturnya kepada Putri Xia! Sungguh sangat beruntung bisa diiringi oleh Putri Xia!"