Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kekacauan dalam Khayalan



Kekacauan dalam Khayalan

2Tangan Yin Wushuang menekan gagang pintu, lalu dengan sedikit menggunakan tenaga ia membukanya.     

Ketika ia membuka pintunya, tiba-tiba ada angin yang berhembus datang bercampur dengan bunga persik musim ini yang berwarna merah muda. Keharuman bunga yang lembut merasuk ke dalam hidung Yin Wushuang.     

Kotak musik yang ada di atas meja masih belum pernah dipakai mulai berputar, mengeluarkan suara 'ting ting tong tong' yang merdu.     

Yin Wushuang tahu tentang kotak musik ini, kotak musik ini merupakan dekorasi yang sudah ada di dalam kamar sejak ia menyewa rumah yang ditempatinya itu.     

Setelah tiga bar, musik dari kotak itu menariknya ke irama yang ringan dan cepat yang membawa suasana hati yang gembira.     

Angin pun berhembus, dan bunga persik mulai berhamburan. Saat ini jelas masih musim memasuki semi, namun Yin Wushuang merasa seperti berada di tengah musim panas.     

Tangan pria itu meninggalkan kotak musik, ia bersandar di samping meja. Matanya yang sipit membawa sedikit senyuman, kedua tangannya berpegangan di tepi meja, gerakannya santai dan bebas.     

Ia mengenakan kemeja putih dengan kerah longgar yang menampakkan tulang selangkanya yang putih. Bibir tipisnya terangkat, "Aku pikir kamu akan menyukai pemandangan seperti ini."     

Suaranya masih rendah dan magnetis sama seperti dulu. Detik berikutnya, sebuah tubuh yang lembut menghambur ke dalam pelukannya, wangi yang dingin tertinggal di hidungnya.     

"Jun Shangxie, jangan meninggalkanku untuk yang kedua kalinya."     

Terdengar suara berat dari seseorang yang ada di dalam pelukannya. Jun Shangxie sedikit terkejut saat mendengarnya, kemudian ia pun mengulurkan tangan dan memeluk Yin Wushuang, lalu mencium rambutnya sembari berkata, "Aku tidak akan pergi."     

Mereka berdua berpelukan dalam diam. Kata-kata yang ingin diucapkan tersembunyi di dalam waktu yang telah berlalu, mereka berdua saling mengerti.     

"Setelah ini, bagaimana keadaan tubuhmu?"     

Setelah beberapa saat kemudian, Yin Wushuang mengangkat kepalanya. Ada warna merah yang tipis di matanya yang tidak akan terlihat kalau tidak diperhatikan dengan dari dekat.     

Pria itu jelas sedang melihatnya. Keterkejutan melintas di matanya, lalu ia pun tersenyum ringan dan berkata, "Aku baik-baik saja."     

Sorot mata Yin Wushuang tampak ragu, ia tidak seberapa percaya dengan ucapan Jun Shangxie barusan, kemudian ia pun bertanya, "Benarkah?"     

Setelah itu Yin Wushuang hendak meremas pergelangan tangan pria yang ada di depannya itu, ia mencoba untuk masuk dengan kekuatan spiritualnya.     

"Tentu saja benar." Pria itu meraih tangan Yin Wushuang dan langsung berbalik sambil menekan Yin Wushuang ke dinding. Seluruh tubuhnya menyelubungi Yin Wushuang, tatapan matanya tampak lembut, "Menurutmu, apa pantas membicarakan hal-hal tidak menyenangkan ini di saat seperti ini?"     

Kelopak bunga persik masih melayang masuk dari jendela, kain kasa putih tertiup angin, menjadikan ini kekacauan dalam khayalan. Kotak musik masih berputar, musiknya berubah dari klimaks yang ceria menjadi lirik yang merdu dengan suara perlahan.     

Iramanya seperti memahami kecepatan detak jantung Yin Wushuang. Setiap nadanya bagaikan menginjak hati Yin Wushuang yang terdalam.     

Pria itu mengangkat dagu Yin Wushuang dengan lembut dan sedikit sedih, "Hanya sayangnya tidak sempat mengejar ulang tahunmu."     

Ketika menyebut kata ulang tahun, Yin Wushuang pun sedikit terkejut. Sehari yang lalu memang adalah hari ulang tahunnya.     

Tidak ada orang lain yang dapat mengingat ulang tahunnya dan membantunya merayakannya kecuali Yin Wuchen, ketiga teman laki-lakinya itu, dan Jun Shangxie.     

Tidak ada siapapun yang datang pada hari ulang tahunnya tahun ini. Bahkan Yin Wushuang sendiri juga tidak ingat dan hanya melewatinya di pesawat.     

Pria itu menghela napas, dan dengan suaranya yang rendah ia berkata, "Penerbangan dari Antartika ditunda karena salju tebal. Kalau tidak, aku akan kembali lebih awal."     

Antartika...     

Antartika!     

Yin Wushuang merasakan getaran di jiwanya, mulutnya sedikit terbuka namun tidak berkata-kata. Ia menatap pria yang ada di depannya itu. Napas yang akrab, fitur wajah yang akrab, kecuali satu kata 'Antartika'.      

Pria itu mengira Yin Wushuang terkejut saat mendengarnya, kemudian ia tertawa rendah, "Bodoh, aku menyelidiki sumber energi baru di Antartika, tapi disana tidak ada produk yang istimewa. Aku tidak bisa kembali hanya dengan sebotol salju..."     

'Ke Antartika untuk menyelidiki sumber energi baru' adalah alasan yang dikarang Jun Shangxie untuk keluarganya tujuh hari yang lalu.     

'Mengapa pria yang ada di depanku ini berkata kalau ia kembali dari Antartika...?' Tanya Yin Wushuang dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.