Saatnya Berpisah, Banyak Pihak yang Tidak Rela
Saatnya Berpisah, Banyak Pihak yang Tidak Rela
Yin Wushuang mengangguk-anggukkan kepala. Ketika ia hendak berbalik dan pergi, tidak disangka Pimpinan Akademi tersenyum dan berkata, "Kamu akan menjadi guru kehormatan di Akademi Saint Petersburg. Kamu boleh meninggalkan Akademi Saint Petersburg, tapi kami akan menyambutmu kembali kapan saja."
Perkataan itu membuat Yin Wushuang sedikit terkejut saat mendengarnya, setelah beberapa saat kemudian Yin Wushuang menerimanya dengan gembira, "Terima kasih banyak."
"Seharusnya kami yang berterima kasih kepadamu. Kalau kamu tidak datang ke Liga Utara, struktur di Liga Utara tidak akan berubah menjadi seperti sekarang." Pimpinan akademi menarik senyumannya, "Tapi aku harus mengingatkanmu, simpan baik-baik Tongkat Kebangkitan, jangan mudah dikeluarkan. Waspadalah… jangan sampai mendatangkan malapetaka!"
Harta karun dapat menyebabkan bencana. Semakin waspada seseorang, ia akan semakin mengerti prinsip ini.
Yin Wushuang sedikit mengerutkan alisnya. Berdasarkan karakter pimpinan akademi yang seperti rubah ini, seharusnya ia tidak akan secara khusus memberitahu kepadanya tentang prinsip yang sama sekali tidak dalam ini.
Langkah kaki Yin Wushuang yang hendak pergi pun tiba-tiba terhenti. Ia memandang Pimpinan Akademi dan melihat kedua matanya yang bersungguh-sungguh. Tatapan mata Pimpinan Akademi itu tampak sangat serius, sehingga membuat hati Yin Wushuang tergerak.
A Zi juga mau merebut Tongkat Kebangkitan.
Tetapi ketika Pimpinan Akademi selesai berkata seperti itu, ia pun langsung menghilang di tempatnya tanpa memberi penjelasan lagi. Setelah melihat sekelilingnya, Yin Wushuang pun berbalik dan pergi.
Karena kantor kepala akademi berada di tempat tertinggi di Saint Petersburg, jadi ketika Yin Wushuang turun dari kantor tersebut, seluruh orang yang ada di dalam kastil Saint Petersburg pun mengetahui kabar bahwa Yin Wushuang akan pergi.
Sebagian orang mengatakan bahwa itu tidak masalah, namun ada sebagian orang menyayangkan hal ini, dan juga ada sebagian orang yang merasa tidak rela.
Lilith dari Geng Mawar Emas beserta Caitlin, Andre dari Persaudaraan Petir, juga Black si pemanggil, serta Guru Ailun, mereka semua datang untuk mengantar kepergian Yin Wushuang.
Ailun maju selangkah ke depan, wajahnya yang tampan terlihat kecewa, "Hathaway masih belum tahu kalau kamu akan pergi."
"Kalian berdua, yang satu adalah pemenang Oscar untuk pendatang baru terbaik, yang satu lagi pemenang Oscar untuk aktor terbaik. Kelak akan ada banyak peluang untuk bekerja sama di industri hiburan." Yin Wushuang tersenyum lembut.
Awalnya, ia juga hanya dinominasikan sebagai pendatang baru terbaik saja.
"Hathaway sudah berusaha untuk bekerja sama denganmu. Dia sedang menegosiasikan sebuah film dengan perusahaan Huanyu." Ailun juga tersenyum, suasana hatinya tidak begitu tertekan, "Ngomong-ngomong, aku adalah aktor utama dalam film ini. Kita bertiga seharusnya akan berada dalam bingkai yang sama."
"Kejutan?" Yin Wushuang tersenyum.
kedua orang ini juga memiliki nama besar, membawa mereka dalam satu bingkai akan menjadi kebanggaan di depan penggemar di seluruh dunia.
"Aku telah mendengar Kakekku bercerita tentangmu. Semoga kamu bisa segera keluar dari kesedihan yang kamu alami saat ini." Andre berusaha menghibur Yin Wushuang.
Kepala Sekolah SMA Joffrey adalah Kakek Andre. Sehingga ia adalah orang pertama yang mengetahui bahwa Yin Wushuang mau pergi. Hanya saja ia tidak bisa bebas karena berada di sekolah.
Di sisi lain, Lilith masih menawan seperti biasanya. Satu tangannya di pinggang, matanya yang dingin sepertinya bisa memandang ke bawah sepanjang hidupnya. Ia memberikan sebuah kartu nama kepada Yin Wushuang, "Telepon aku kalau terjadi sesuatu."
Black tampak bingung dan frustasi, tapi akhirnya ia berkata, "Semoga perjalanannya lancar."
Setelah putus dari Jenny, Black kini telah menjadi orang yang baik dan berpikiran positif.
Yin Wushuang bukanlah orang yang bisa dengan mudah mengutarakan perasaannya, ia hanya mengucapkan terima kasih dan menyimpan harta yang berharga ini di dalam hatinya. Setelah itu ia pun pergi meninggalkan tempat itu dan kembali ke apartemen.
Saat kembali ke apartemen, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas tengah malam, suasana di sekitarnya sangat sepi.
Setelah menutup pintu, Yin Wushuang segera masuk ke tingkat ketiga cincin phoenix ungu kuno. Pedang phoenix bergetar tanpa henti dan melayang di depan rak buku berwarna emas.