Permaisuri Kembali ke Sekolah

Jangan Sampai Dia Menyerangku Lagi dengan Tatapan Matanya



Jangan Sampai Dia Menyerangku Lagi dengan Tatapan Matanya

2[Tuan, sebenarnya A Zi… masih hidup atau sudah mati?]Di dalam cincin phoenix ungu kuno, Mo Range bertanya kepada Yin Wushuang.     

Tuannya datang untuk mengambil Tongkat Kebangkitan demi A Zi, tapi hasilnya A Zi malah…     

[Sepertinya, dia sudah mengabdi kepada orang lain.]Yin Huo berkata dengan nada suara yang rendah.     

A Zi saat ini sedang merebut Tongkat Kebangkitan. Awalnya ia memiliki kekuatan spiritual, namun saat ini sekujur tubuhnya penuh dengan hawa iblis.     

Yin Wushuang melambaikan tangannya, dan seketika semua pecahan kaca di tanah pun terlempar masuk ke dalam tong sampah. Kemudian ia melirik ke luar jendela, ia melihat malam yang tak berujung menyebar. Matanya berbinar sembari berkata, "Kalau begitu harus dilihat, siapa sebenarnya orang yang membuat A Zi mengabdi itu."     

Jalan di depannya penuh dengan duri yang sudah menunggu untuk diinjaknya satu per satu!     

-     

Malam ini, Yin Wushuang tidak tidur. Ia berbaring miring di lantai, tepat di samping tempat Jun Shangxie terbaring sebelum menghilang.     

Tidak ada seorang pun di dalam cincin phoenix ungu kuno yang mengganggunya, semua pada diam dan tidak ada yang bersuara.     

Yin Wushuang juga hanya berbaring miring dengan diam, tidak berlatih, dan hanya menatap tempat Jun Shangxie tadi berbaring tanpa bersuara. Tidak ada yang tahu apa yang ada dalam pikirannya saat ini.     

Hingga hari pun berganti fajar.     

Ketika pagi hari, Yin Wushuang berdiri. Ketika hendak berjalan keluar dari kamar tidur, matanya yang seperti burung phoenix itu tampak penuh dengan kebanggaan, dan temperamennya yang dingin.     

Ia tetaplah Yin Wushuang sang ratu yang hebat. Ia tetap terlihat arogan seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Kecuali saat menutup pintu, ia melirik sebuah sudut di lantai.     

Kemudian Yin Wushuang pun menelepon seseorang, ia meminta Lan Hai untuk datang menemuinya.     

Di bawah instruksinya, Roh Tanah dan Roh Kayu telah menghidupkan kembali 'buah anak-anak' yang kering, juga membuat 'buah anak-anak' itu tumbuh pesat di bawah kelembaban mata air spiritual. Hanya dalam waktu semalam saja bibit 'buah anak-anak' itu sudah berbuah.     

Saat ini Xuanyuan Qianqian sedang terluka parah dan membutuhkan 'buah anak-anak' untuk kesembuhannya.     

Lan Hai datang dengan cepat. Ia sangat terkejut karena Yin Wushuang memiliki 'buah anak-anak'. Namun di saat yang bersamaan ia juga tidak sabar ingin memberikan 'buah anak-anak' itu kepada Xuanyuan Qianqian yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit.     

Ketika ia hendak pergi, langkah kaki Lan Hai tiba-tiba terhenti, "Perjalanan kalian ini, apakah…"     

"Sudah terselesaikan. Pergilah dan temani Xuanyuan Qianqian." Tidak ada fluktuasi ekspresi pada wajah Yin Wushuang. Ia menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri.     

"Baguslah kalau begitu. Aku takut kalian mengalami masalah." Lan Hai menghembuskan napas dengan lega. Kemudian ia mengangkat lehernya, ia mengira dapat melihat Jun Shangxie. Namun memikirkan wajah gelap Jun Shangxie, lehernya seketika langsung menyusut, "Sudahlah, aku tidak akan tinggal lama di sini. Kelak aku akan berterima kasih! Jangan sampai dia menyerangku lagi dengan tatapan matanya. Orang ini terlalu posesif!"     

Yin Wushuang yang sedang minum air tiba-tiba menghentikan gerakannya. Gelas yang telah sampai di bibirnya berhenti cukup lama. Kemudian ia meletakkan gelasnya, sambil sedikit menganggukkan kepalanya ia berkata ringan, "Iya."     

Akhirnya Lan Hai pun pergi.     

Kemudian Yin Wushuang pun berdiri di samping meja, lalu berbalik dan melirik kamar ke arah tidur. Tidak lama kemudian, bel pintu berbunyi lagi. Yin Wushuang mengira Lan Hai kembali untuk mengambil sesuatu, tapi yang dilihatnya adalah Zoe.     

Saat itu ia melihat Zoe memegang batu sihir di tangannya, tampak ada sedikit semangat di matanya, "Setelah Dewa Penguasa mati, karena aku adalah orang yang terkuat, jadi aku yang menjadi Dewa Penguasa yang baru. Ketika aku membereskan kekacauan yang ditinggalkan oleh Dewa Penguasa yang dulu, aku menemukan sesuatu. Aku pikir kamu mestinya akan tertarik."     

Batu sihir itu berwarna biru kehijauan dan bersinar dengan cahaya misterius. Dan Yin Wushuang juga merasa ada hawa yang familiar dengannya.     

Hawa yang familiar ini membuat ekspresi dingin Yin Wushuang terkoyak, bibir merahnya terbuka dengan ringan, "Hawa… Jun Shangxie."     

"Ya, ini hawanya." Zoe masuk ke dalam lalu setelah menutup pintu ia membuat penghalang, "Jenis batu sihir ini adalah batu untuk merekam kejahatan para kriminal, juga dikenal sebagai 'Mata Dewa Pencipta'. Siapa pun yang membunuh malaikat akan terlihat oleh Mata Dewa Pencipta, dan ia akan menyimpan adegan itu seperti kamera pengintai sebagai bukti."     

"Waktu kamu membunuh malaikat di Distrik Gangcheng, Mata Dewa Pencipta merekamnya. Karena itu kami bisa mengetahui bahwa kamu yang membunuh malaikat. Batu yang sudah tua ini milik Jun Shangxie. Itu berarti Jun Shangxie juga pernah membunuh malaikat bertahun-tahun yang lalu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.