Rencana Berubah! Identitas Terungkap Lebih Awal!
Rencana Berubah! Identitas Terungkap Lebih Awal!
Raut wajahnya seketika langsung berubah, ia bergumam 'gawat' dengan suaranya yang pelan. Ia takut jika keributan ini akan membuat Dewa Penguasa tidak senang. Kemudian ia pun bergegas meninggalkan Yin Wushuang dan mengurung kembali para umat yang gelisah. Karena hal inilah waktu mereka pun menjadi tertunda.
Kemudian Jun Shangxie berjalan ke depan Yin Wushuang yang pingsan dan mengapung di udara, lalu setelah mengecup keningnya ia pun berbalik dan pergi. Dari tingkat satu ke tingkat dua bawah tanah terdapat tangga batu yang melingkar dengan lilin yang menyala di dindingnya.
Berbeda dengan tingkat pertama, suasana di tingkat dua bawah tanah ini terasa nyaman seperti kamar presidential suite dengan gaya modern.
Hawa Dewa Penguasa memenuhi setiap sudut tempat ini. Rasa sakit muncul di mata Zoe, tangannya bergerak hendak mengeluarkan senjatanya.
Dewa Penguasa itu di dalam kamar tidur yang ada di depan mereka!
Jun Shangxie menahan tangan Zoe, kemudian dengan suaranya yang datar ia berkata, "Ambil dulu Tongkat Kebangkitan."
"Dengan kekuatanmu, aku rasa…" Zoe merasa sedikit berlebihan melakukannya.
Kemudian Jun Shangxie melirik Zoe, "Di sini adalah wilayah Dewa Penguasa. Kalau dia mau menghancurkan apa pun di sini, itu sangat mudah baginya. Kamu ingin balas dendam, tapi kamu tidak bisa menanggung resikonya."
Hanya ada satu kata untuk tindakan Jun Shangxie ini, yaitu aman.
-
Ketika Jun Shangxie dan Zoe turun ke tingkat tiga bawah tanah, saat itu pendeta telah selesai membereskan para umat yang berbuat rusuh.
Mana ada belas kasihan di wajah pendeta saat ini? Yang ada hanya penghinaan dan rasa jijik.
Setelah membereskan para umat yang berbuat rusuh, pendeta itu pun membawa Yin Wushuang memasuki tingkat dua bawah tanah.
Pendeta itu berjalan ke depan pintu kamar tidur, lalu berlutut dengan kedua kakinya dan berkata dengan hormat, "Tuan Dewa Penguasa, warga kota Pisa telah memilih dan membawa pelantun himne datang. Kali ini dia adalah Aslan, darahnya lebih nikmat dari orang biasa!"
Pintu perlahan-lahan terbuka, dan tidak lama kemudian pria tua berambut putih pucat dengan sepasang sayap emas berjalan keluar.
Cahaya suci yang terpancar dari tubuhnya membuat pendeta bersujud di lantai tanpa berani mengangkat kepalanya.
"Aslan… apakah identitasnya sudah diselidiki?" Dewa Penguasa bicara perlahan sambil melirik Yin Wushuang yang melayang di sampingnya.
"Sudah diselidiki. Aslan adalah putri pertama Tyron, setelah diusir dari keluarga dia pergi ke kota X lalu kembali setelah perang."
"Buatlah dia sadar." Dewa Penguasa menganggukkan kepalanya. Kemudian ia pun duduk di kursi yang tinggi sambil memegang jubahnya.
Saat tangannya baru saja menyentuh jubahnya, gerakan Dewa Penguasa tiba-tiba terhenti, dan sorot matanya seketika langsung berubah, "Berhenti!"
Pendeta yang sedang akan membangunkan Yin Wushuang terkejut, "Ada apa, Tuan Dewa Penguasa?"
"Kota X adalah tempat terjadinya perang. Partai Hitam melakukan pembantaian di sana, tidak ada seorang pun yang hidup!"
'Semua orang yang ikut perang di sana sudah tewas, bagaimana bisa ada yang selamat?' Batinnya.
"Ini… aku akan segera menyelidikinya!" Pendeta itu cepat-cepat berbicara lalu bermaksud untuk berbalik dan keluar.
"Tidak perlu." Tatapan matanya yang tampak tajam tiba-tiba muncul di mata Dewa Penguasa yang berubah-ubah. Sambil menjentikkan jarinya, pendeta itu memejamkan matanya, dan sebuah kekuatan seketika langsung menyelubungi Yin Wushuang seperti instrumen berteknologi tinggi yang melakukan pemindaian bolak-balik.
Beberapa saat kemudian, Dewa Penguasa membuka matanya, tampak ada badai yang bergulung di sana.
"Dia bukan penganut aliran Tian Shen."
"Tyron sekeluarga adalah umat yang taat!" Pendeta itu kaget.
Kepercayaan adalah untuk seumur hidup. Orang bisa menganut kepercayaan kepada Dewa Pencipta di tengah hidupnya, namun hanya ada sedikit yang meninggalkan imannya di tengah jalan!
Dewa Penguasa mendengus dingin dan langsung menebas dengan telapak tangannya!
Tepat pada saat itu, Yin Wushuang yang seharusnya pingsan tiba-tiba membuka matanya lalu berbalik di udara dan menghindar dari serangan Dewa Penguasa!
Momen berikutnya setelah menghindar, Yin Wushuang menggerakkan kekuatan spiritual di seluruh tubuhnya. Ikatan yang telah lama terputus dengan cincin phoenix ungu kuno pun terjalin, dan yang pertama kali dilakukannya adalah mengeluarkan Suzaku!
Saat itu juga Dewa Penguasa menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh, kemudian ia pun segera melepaskan kekuatannya!
Suzaku bergerak lebih cepat! Sehingga kekuatan yang menekan langsung menutupi dan membatalkan kekuatan dari Dewa Penguasa!
Pada serangan mendadak Dewa Penguasa yang lalu, Suzaku telah lebih dulu kembali ke dalam cincin phoenix ungu kuno. Kalau tidak, belum tentu Tongkat Kebangkitan Yin Wushuang bisa direbut kembali!