Permaisuri Kembali ke Sekolah

Keganjilan Jun Shangxie



Keganjilan Jun Shangxie

2Yin Wushuang tidak ingin berada di sana terlalu lama. Ia tidak ingin melihat Wendy, Tuan Tyron, dan Jonny yang tercengang itu lebih lama lagi. Kemudian ia pun berjalan ke depan pendeta muda dan tersenyum acuh tak acuh, "Besok pagi, aku akan muncul di depan pintu gereja Tian Shen tepat waktu."     

Pendeta itu menganggukkan kepalanya, kemudian ia juga mengeluarkan sebotol salep dan memberikannya kepada Yin Wushuang, "Oleskan salep ini pada lukamu agar cepat sembuh. Dewa Pencipta akan menunggumu."     

Setelah itu pendeta pun pergi. Kemudian Yin Wushuang menoleh dan melihat Jun Shangxie, lalu menggoyang-goyangkan salep itu.     

Zoe juga berlari naik, ia memandang salep itu, lalu sedikit mengangguk-anggukan kepalanya dengan samar.     

Di sisi lain, Jun Shangxie menerima salep itu dengan raut wajah agak sebal lalu mengoleskannya ke luka Yin Wushuang sedikit demi sedikit dengan penuh hati-hati.     

Obat salep itu bukan obat biasa. Mereka bertiga dapat melihat dengan jelas bahwa lukanya itu sembuh dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.     

Setelah lukanya sembuh, Jun Shangxie memegangi pergelangan tangan Yin Wushuang dan menyeretnya ke arah toko roti tanpa mengatakan apapun. Tidak lama kemudian Zoe dan nenek tua mengikuti mereka berdua.     

Para warga miskin yang melihat ke arah keempatnya pergi melambaikan tangan mereka sembari berteriak, "Aslan! Aslan! Aslan!"     

Di tengah sorak-sorai itu, Wendy dan Tyron pergi dengan ekspresi wajahnya yang muram.     

-     

Selama perjalanan kembali ke toko roti, Jun Shangxie tidak berbicara sedikit pun. Susana saat ini terasa sangat menekan, suhu di sekitar menurun tajam.     

Nenek tua yang tatapan matanya sangat tajam itu dengan cepat menutup pintu dan jendela.     

Bahkan sesampainya di toko roti, Jun Shangxie tetap tidak mau melepaskan tangan Yin Wushuang. Mereka berdua berdiri di tengah ruang tengah seperti itu dan diam dalam waktu yang cukup lama.     

Akhirnya, Yin Wushuang bisa menghela napas dengan lega, "Ini adalah cara tercepat untuk mengendalikan keluarga Tyron tanpa mengungkapkan kekuatan."     

Kalau ia tidak bisa membereskan keluarga Tyron, entah akan ada berapa orang tidak bersalah yang akan terseret.     

"Cara yang dilakukan Nona Yin ini memang cantik." Zoe menuangkan teh sembari melanjutkan, "Tidak ada yang menyangka bahwa kamu akan berbuat seperti itu."     

Nenek tua mengangguk-anggukkan kepalanya, "Aku pikir, untuk waktu yang sangat lama di masa depan Nona Yin akan menjadi semacam penyelamat di daerah pemukiman yang kumuh."     

Meskipun mendapat bantuan dari Zoe dan nenek tua itu, tetap saja tidak bisa mengubah suasana dingin yang terjadi di sekitar Jun Shangxie.     

Rasa sakit di tangannya semakin terasa menyakitkan, untuk pertama kalinya Yin Wushuang merasa sedikit kesakitan.     

Tanpa berkata-kata, Jun Shangxie membawa Yin Wushuang masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kamarnya dengan keras.     

Kemudian Jun Shangxie bersandar di pintu dan melepaskan Yin Wushuang. Karena lampu tidak dinyalakan, tidak ada yang dapat melihat ekspresi Jun Shangxie saat ini.     

Saat ini suasana semakin terasa hening dan sepi, sehingga hanya terdengar suara napas mereka berdua.     

"Kalau kamu marah karena aku terluka…" Yin Wushuang duduk di samping tempat tidur dan berbicara dengan suaranya yang pelan, "Aku tahu batasan, aku hanya melakukannya saja."     

Jun Shangxie masih tetap diam dan tidak berbicara apapun, suara napasnya sudah terdengar stabil.     

Setelah beberapa saat barulah ia membuka mulutnya, dan berkata dengan suaranya yang terdengar sedikit parau, "Aku yang salah."     

Kemudian ia menekan saklar dan menyalakan lampu di kamar, suasana di dalam kamar pun kini menjadi terang.     

Yin Wushuang tidak mengerti maksud Jun Shangxie, kemudian ia bertanya sambil mengernyitkan keningnya, "Apa yang… salahmu? Kamu sudah melakukan yang bisa kamu lakukan. Kita tidak mengira bahwa pendeta akan tertarik dengan darahku."     

Di bawah cahaya lampu, sorot mata Jun Shangxie terlihat tajam dan kacau. Kemudian ia membuka pintu dan meminta Zoe masuk untuk mendiskusikan ulang rencana awal yang sudah mereka susun.     

"Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, para umat dikurung di tingkat satu bawah tanah, jaraknya dari permukaan tanah sangat dekat." Zoe berkata sambil menunjuk ke arah peta, "Dewa Penguasa berani mengambil resiko seperti ini karena untuk memasuki tingkat satu bawah tanah harus ada mantra pendeta. Tidak ada yang mengetahuinya selain pendeta, dan pendeta adalah anak buah Dewa Penguasa, dia tidak akan berkhianat dengan mudah."     

"Jadi para pelantun himne akan dibuat pingsan sebelum dibawa masuk ke tingkat satu lantai bawah tanah. Lalu mereka akan dibawa ke tingkat dua bawah tanah di mana Dewa Penguasa berada."     

"Waktu yang dibutuhkan dari tingkat satu menuju ke tingkat dua bawah tanah adalah lima menit, dan waktu yang dibutuhkan dari tingkat satu bawah tanah ke tingkat tiga bawah tanah adalah sepuluh menit. Tongkat Kebangkitan ada di tingkat tiga bawah tanah."     

Yin Wushuang mengernyitkan keningnya sembari berkata, "Dengan kata lain, setidaknya aku harus mengulur waktu lima menit di depan Dewa Penguasa untuk menciptakan peluang bagi kalian, bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.