Tuan Pendeta dari Gereja Cabang
Tuan Pendeta dari Gereja Cabang
Setelah itu, berikutnya Yin Wushuang pun keluar dari dalam mobil. Penampilannya lagi-lagi membuat orang-orang yang ada di sana terkejut.
'Dandanan apa ini? Pengantin wanita memakai mantel pengantin pria?'
'Ini sama sekali tidak sesuai dengan tradisi pernikahan Italia!' Batin semua orang yang ada di sana.
"Dua idiot ini, apa mereka tidak tahu bahwa memakaikan pakaian pengantin pria kepada pengantin wanita saat menikah adalah pantangan?" Wendy menggertakkan giginya. Baju pengantin kesayangannya itu ternyata diperlakukan seperti ini oleh dua idiot itu!
"Seperti keledai konyol, benar-benar orang rendahan dari keluarga paria." Jonny mencibir.
Bukan hanya Wendy dan Jonny saja yang bersikap begitu, banyak pengusaha kaya dan anak-anak dari pengusaha kaya yang mencemooh mereka berdua.
Seorang pengusaha kaya menepuk-nepuk bahu Tyron sembari berkata, "Saudaraku, sepertinya pendidikanmu untuk Putrimu gagal! Pengetahuan umum tentang pernikahan saja dia tidak mengerti!"
"Putrimu masih buruk rupa seperti dulu, memang hanya Nona Wendy yang secantik bunga."
"Menantuku sangat mencintai Putriku, mungkin dia takut Aslan masuk angin." Tyron menjawab seperti itu, namun dalam hati ia juga sama marahnya.
Tetapi mau tidak mau ia terpaksa berdiri lalu berjalan ke depan Yin Wushuang dan Jun Shangxie sambil menunjukkan senyuman gembira.
"Aku sangat menyesal karena dulu mengusirmu. Sekarang kamu kembali dengan selamat, bahkan bersedia memaafkan kesalahanku yang dulu. Sebagai Ayahmu aku merasa sangat gembira." Tyron menggenggam tangan Yin Wushuang, lalu ia memandang Jun Shangxie sembari berkata, "Man, bisa terlihat dengan jelas bahwa kamu sangat mencintai Putriku. Aku harap kamu akan memperlakukannya dengan baik seumur hidupmu. Kalau tidak, aku bersumpah atas nama keluarga Tyron, aku pasti tidak akan mengampunimu!"
"Aku tidak akan mengecewakan harapan Anda." Jun Shangxie menjawab dengan suara rendah.
Setelah itu barulah Tyron menyerahkan tangan Yin Wushuang kepada Jun Shangxie. Tidak lama kemudian kepala pelayan datang membawa baskom tembaga, di dalamnya ada sebuah ranting. Lalu kepala pelayan itu berkata dengan suara pelan, "Tuan Tyron, sekarang acara pernikahan bisa dimulai…"
"Tidak usah terburu-buru, masih ada satu tamu penting yang akan datang." Tuan Tyron mengibaskan tangannya.
Setelah beberapa saat, dari sebelah timur datang seorang pendeta gereja yang mengenakan jubah berwarna putih.
Begitu melihatnya, di antara kerumunan yang di sana, ada orang yang berkata, "Tuan Pendeta! Itu Tuan Pendeta dari gereja kita!"
"Ternyata Tuan Pendeta diundang. Pernikahan ini pasti akan sangat bahagia!"
Sebelum selesai berkata seperti itu, ada orang yang mencibir rendah, entah apa maksudnya.
Saat ini Zoe dan Nenek Tua sudah duduk. Hanya Yin Wushuang dan Jun Shangxie saja yang berdiri di tempat paling awal karpet merah sambil bergandengan tangan.
Sinar dingin dengan cepat melintas di mata Yin Wushuang. 'Bisa menjadi pendeta gereja di sarang Dewa Penguasa, orang ini tidak mungkin orang biasa.'
'Kedudukannya… bahkan tidak diremehkan.'
'Pasti dia mengetahui tentang menyanyikan himne, atau sedikitnya tentang umat-umat yang tidak pernah kembali begitu pergi ke sana.' Batin Yin Wushuang terhadap pendeta tersebut
Tidak ada perubahan pada ekspresi wajah Jun Shangxie. Ia menggenggam tangan Yin Wushuang dengan tenang.
Pendeta gereja Tian Shen itu usianya masih sangat muda, sepertinya ia baru berusia tiga puluhan. Wajahnya juga penuh kasih seakan-akan ia mencintai semua orang.
"Tuan Pendeta, ini adalah sebuah kehormatan Anda bisa datang ke sini untuk meresmikan pernikahan Putri dan Menantuku." Tyron berkata sambil tersenyum senang.
Sudut bibir pendeta muda itu tampak sedikit terangkat dan menampilkan senyuman yang terasa asing, "Dapat menyaksikan persatuan pasangan baru, Dewa Pencipta juga pasti akan merasa bahagia."
Setelah itu pendeta muda itu pun mengambil ranting yang ada di baskom tembaga dan memercikkan sedikit air kepada Yin Wushuang dan Jun Shangxie, "Nona Aslan, Tuan Man, sebagai pendeta dari cabang gereja Tian Shen, di sini aku yang akan memimpin upacara pernikahan kalian. Kalian akan mendapat berkat dari dewa, keturunan kalian akan jaya."