Hak Istimewa Jun Shangxie Seorang
Hak Istimewa Jun Shangxie Seorang
Dari segi visual, penampilan luar 'Aslan' ini memang tidak cantik, bahkan bisa dikatakan bahwa wajahnya buruk rupa.
Tanda lahir berwarna biru keunguan menutupi sebagian besar wajahnya, salah satu matanya berada di bawah tanda lahir itu dan terlihat menakutkan seperti hantu. Namun temperamen Yin Wushuang yang tenang dan asing menetralkan kesan menakutkan itu dan menambahkan sedikit kesan misterius.
"'Aslan' yang dulu minder, tidak ragu untuk mati demi memohon untuk dikagumi." Ada sedikit keterkejutan di mata Zoe, "'Aslan' yang sekarang sangat unik, tanda lahir itu malah menjadi simbol ciri khas yang dia miliki."
Seperti lukisan pada tubuh manusia, tanda lahir biru keunguan itu malah menjadi 'riasan' karena temperamen Yin Wushuang. Tanda lahir itu pun terabaikan dan fitur wajahnya menjadi lebih terlihat.
Kalau dilihat dengan cara seperti ini, sebenarnya wajah Aslan tidak terlalu jelek. Seseorang yang percaya diri dan seseorang yang minder tidaklah sama.
"Cantik sekali." Alis Jun Shangxie tampak melengkung, bekas luka yang ada di wajahnya tampak melembut, dan dengan suaranya yang magnetis ia berkata, "Tanpa topeng ini akan terlihat lebih cantik. Tapi…"
Matanya yang dalam tampak bergerak ke bawah dan berhenti di kaki Yin Wushuang yang indah. Di pergelangan kakinya yang putih ada terlihat ada lonceng kecil berwarna perak. Kombinasi warna perak dan putih membuat hatinya merasa tergelitik.
Kemudian Jun Shangxie berdiri dan berjalan menghampiri Yin Wushuang lalu meraih pinggangnya dan mengangkatnya sehingga kaki Yin Wushuang meninggalkan lantai, lalu ia berkata dengan suaranya yang rendah, "Lantainya dingin, awas masuk angin."
Agar tidak ketahuan oleh Dewa Penguasa, saat ini tidak ada kekuatan spiritual yang melindungi tubuhnya. Yin Wushuang tidak berbeda dengan orang biasa.
Saat ini masih musim semi, menginjak lantai dengan bertelanjang kaki tentu saja akan terasa sangat dingin.
"Iya." Yin Wushuang mendongakkan kepalanya dan menatap sepasang mata hitam yang dalam. Suara yang akrab itu membuatnya mengangguk dengan patuh lalu berinisiatif untuk memeluk lehernya.
Tubuh Yin Wushuang jangkung untuk kalangan wanita, namun di hadapan Jun Shangxie ia tetap terlihat mungil.
Jun Shangxie merangkulnya seperti sedang memeluk seekor kucing yang patuh. Kucing ini juga mengeluarkan suara 'mengeong' yang lembut.
Ini adalah sikap manis Yin Wushuang yang langka, dan benar-benar sangat jarang terjadi. Dan juga hak istimewa Jun Shangxie seorang.
-
Di sebelah sana ada kelembutan yang begitu kental, Zoe di sini merasa seakan-akan sudah memakan seratus ekor lalat.
Keunikan Yin Wushuang di depan Jun Shangxie dan kelembutan Jun Shangxie saat menghadapi Yin Wushuang itu membuat Zoe merindukan istrinya. Selama bertahun-tahun ini, hal yang paling dihindari Zoe adalah memikirkan tentang istrinya.
Tiba-tiba ia tersenyum lalu menatap lurus ke arah permainan catur yang ada di depannya dan berkata dengan santai, "Tuan Jun, meninggalkan lawan di tengah permainan catur bukan sebuah kebiasaan yang baik."
Mendengar Zoe berkata seperti itu, Jun Shangxie pun berjalan ke depan meja sambil memeluk Yin Wushuang. Lalu ia meletakkan Yin Wushuang di samping meja. Tangannya yang lain menggerakkan bidak caturnya dan mengambil langkah terakhir yang tidak disangka oleh Zoe sambil tersenyum kecil…
"Skakmat."
Yin Wushuang tidak mengerti aturan dan bagaimana cara permainan catur, sehingga ia hanya menundukkan kepalanya dengan sorot mata ingin tahu. Tangan Zoe tampak menegang. Sebelumnya ia mengklaim bahwa keahlian dalam bermain catur tidak buruk, tapi ia mengabaikan langkah mematikan yang dirancang oleh Jun Shangxie.
Saat ini Zoe tiba-tiba paham, bahwa langkah Jun Shangxie sebelumnya yang baginya terlihat kurang tepat itu sebenarnya dilakukan sebagai dasar untuk langkah ini. Pemikiran pemuda China ini sangat dalam.
Zoe mengangkat kepalanya dan melihat Jun Shangxie yang sedang menatap Yin Wushuang dengan senyum di matanya. Dan Yin Wushuang menundukkan kepala melihat permainan catur itu dengan tidak paham.
"Kalau kamu ingin belajar, setelah kembali ke China aku akan mengajarimu." Jun Shangxie berkata dengan suaranya yang selembut biasanya.