Ratu Eksotis
Ratu Eksotis
Seorang wanita yang telah ditelantarkan keluarga besarnya dan setelah mengalami perang yang amat menyedihkan menerima kabar bahwa, keluarga besarnya akan menerimanya kembali sekaligus mengadakan pernikahan mewah untuknya dan suaminya. Surga dan neraka seolah terpisah hanya dengan sebuah garis.
Bisa dibilang ini sangat menggiurkan. Ayah Aslan memperhitungkannya dengan sangat baik.
"Kalau begitu terima kasih banyak kepada Ayah Mertua." Jun Shangxie berbicara duluan, senyumnya sangat lebar seakan ini adalah sebuah kejutan yang sangat besar untuknya.
Melihat Jun Shangxie yang begitu gembira, kepala pelayan itu mengangguk-anggukkan kepalanya, namun penghinaan di matanya tetap saja tidak terlihat dengan jelas.
"Sekitar pukul delapan malam kami akan menyiapkan mobil dan menunggu di depan pintu." Setelah selesai berkata seperti ini, kepala pelayan itu pun pergi.
Ketika sampai di pintu, ia tidak tahan dan menutup langsung hidungnya, seolah-olah tidak tahan dengan bau lembab yang ada di sana.
Setelah kepala pelayan itu pergi, Yin Wushuang duduk, dan dengan suaranya yang datar ia berkata, "Sepertinya kita perlu menyusun ulang rencana."
Keluarga Tyron ingin menjadikannya kambing hitam, dan kebetulan itu memberikan kesempatan kepadanya untuk mendekati Dewa Penguasa. Ini benar-benar berkah dari surga.
"Tidak bisa, terlalu berbahaya kalau kamu pergi." Jun Shangxie menolak ide Yin Wushuang, "Aku yang akan pergi. Karena kamu sudah kembali ke dalam keluarga, maka aku adalah menantu di sana. Aku juga anggota keluarga Tyron. Lagi pula aku mencemaskanmu."
Dewa Penguasa yang menjadi lawan mereka mempunyai kekuatan yang hampir sama seperti kekuatan yang dimiliki oleh seorang dewa. Kekuatannya benar-benar tidak bisa diremehkan.
Jun Shangxie tidak rela Yin Wushuang mengambil resiko apa pun, bahkan meskipun ia bisa menggandakan diri dan menolong Yin Wushuang ketika nyawanya terancam. Bagaimanapun juga itu hanyalah tubuh ganda.
"Begini lebih aman." Zoe pun setuju, dan ia berkata, "Tuan Jun menghalangi Dewa Penguasa. Aku dan Nona Yin turun ke lantai bawah tanah ketiga untuk mengambil Tongkat Kebangkitan, kemudian kita bekerja sama untuk mengalahkan Dewa Penguasa."
"Lindungi dia baik-baik." Jun Shangxie hanya mengatakan empat kata itu.
Zoe menganggukkan kepalanya. Setelah rencana ditentukan, Yin Wushuang melirik jam, saat ini jam menunjukkan pukul empat sore. Waktunya cukup, kemudian ia pun pergi untuk mandi setelah berpamitan.
Setelah Yin Wushuang pergi, Zoe dan Jun Shangxie terdiam sesaat, seakan-akan tidak ada yang dapat mereka katakan.
Beberapa saat kemudian, Zoe bicara perlahan, "Kamu tidak akan membunuh Dewa Penguasa, kan? Ada beberapa hal yang seharusnya kamu ketahui."
Jun Shangxie mengangkat gelas dan meminum seteguk air hangat. Ketika meletakkan gelasnya, hawa membunuh tiba-tiba muncul di matanya, "Kalau menyakitinya, siapa pun akan kubantai."
Kata-kata itu membuat pupil Zoe seketika langsung menyusut.
Kemudian suasana pun kembali sunyi. Tiba-tiba Zoe tertawa pelan, "Aku sangat iri kepada kalian."
"Bukankah kamu mempunyai tunangan seorang putri?"
"Arya? Dia hanya memiliki mata seperti Istriku." Zoe menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pahit, "Setelah masalah ini berakhir, Perdana Menteri Louis itu akan langsung mati."
"Ada satu hal yang harus aku pahami." Jun Shangxie berkata seperti itu sambil menuangkan air ke dalam gelas lagi. Titik-titik terang di matanya yang cerah tiba-tiba terlihat meredup, "Ada tradisi apa dalam acara pernikahan yang biasa diselenggarakan di Italia?"
-
Ketika Yin Wushuang keluar dari kamar mandi, Jun Shangxie dan Zoe sudah mulai bermain catur. Saat ini Yin Wushuang telah mengenakan baju pengantin yang dibawakan oleh kepala pelayan.
Berdasarkan apa yang telah dikatakan oleh Nenek Tua tadi, pada saat menikah seseorang harus bertelanjang kaki sambil mengenakan lonceng perak yang diikatkan di pergelangan kakinya. Setiap kali ia melangkah akan terdengar suara gemerincing lonceng itu.
Pakaian adat yang biasanya dikenakan di Italia sangat berbeda dengan semua pakaian yang pernah digunakan Yin Wushuang sebelumnya. Pakaian yang ia kenakan kali ini memiliki karakteristik yang sangat etnis. Ini adalah rok berwarna merah keunguan dengan atasan perut terbuka yang berwarna sama.
Pola pada roknya terlihat sangat resmi dan klasik. Karena untuk menghormati adat istiadat yang ada di sana, Yin Wushuang juga mengenakan sorban panjang yang halus di kepalanya.
Selama ini Yin Wushuang telah berlatih seni bela diri sepanjang tahun. Sehingga saat mengenakan pakaian tersebut, postur tubuhnya yang tinggi terlihat sangat mengesankan. Penampilannya saat ini penuh dengan keeksotisan.