Setan Gila Pelindung Telah Terhubung
Setan Gila Pelindung Telah Terhubung
Yin Wushuang masih berdiri di tempat yang sama sejak tadi, tatapannya tertuju kepada Wendy, dan dengan nada suaranya yang bingung ia berkata, "Kamu datang kemari dari seberang lalu memperingatkanku agar menjauhimu… Ya, pendidikanku rendah, aku kurang paham dengan maksudmu. Tolong Nona Wendy yang berpendidikan tinggi jelaskan, harus bagaimana baru bisa dianggap menjauhi kalian?"
Bahasa Inggris yang lancar dilontarkan ke wajah Wendy. Sorot mata Jonny yang berada di samping Wendy tampak sangat terkejut.
Dulu Aslan tidak pandai berkata-kata, mana bisa ia mengatakan bahasa Inggris yang seakurat ini. Lagi pula maksud yang ingin disampaikan 'Aslan' adalah bahwa bukankah sikap Wendy yang agresif itu tidak masuk akal?
Pada kenyataannya, perkataan Wendy memang sombong dan tidak masuk akal. Wendy mendatanginya dari seberang lalu menyuruhnya untuk menjauhi dirinya, atas dasar apa?
Jalan raya adalah rumahmu?
Tatapan mata orang-orang tampak sedikit berubah. Tidak sedikit orang yang melihat sendiri bahwa Wendy dan Jonny yang berinisiatif untuk datang. Dari awal hingga akhir ekspresi wajah 'Aslan' tampak sangat datar. Berpikir seperti ini, Wendy memang benar-benar jahat.
Yin Wushuang tidak bermaksud untuk memperbesar masalah ini. Ia mengangkat tangannya yang digenggam oleh Jun Shangxie, dengan suaranya yang jelas ia berkata, "Ada orang yang statusnya rendah namun memiliki jiwa yang sangat mulia. Dan ada orang yang statusnya mulia, namun jiwanya sangat rendah seperti orang yang terlahir dari neraka. Suamiku adalah yang kusebutkan di awal, aku doakan kamu bukan yang disebut terakhir. Semoga pernikahan kalian berdua bahagia. Selain itu, semoga selamanya kita tidak akan berjumpa lagi."
Setelah itu, Yin Wushuang mengikuti Zoe pergi sambil memegang tangan Jun Shangxie. Tempat ini adalah sarang Dewa Penguasa, tidak cocok untuk terlihat mencolok.
Sudut bibir Jun Shangxie tidak bisa berhenti naik, ia pun tersenyum sambil menatap wanita yang ada di sampingnya dengan mata yang penuh dengan kelembutan, seakan-akan ia tidak akan pernah puas menatapnya.
Ratunya semula bermaksud untuk langsung pergi, namun karena perkataan Wendy ia malah bergerak maju untuk membelanya, bahkan memujinya sebagai orang yang mulia.
Hatinya terasa sangat lembut.
-
Melihat ke arah kepergian ketiga orang itu, terdengar ada seruan kagum di antara kerumunan orang, "Sepertinya Aslan berubah, dia bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar, sangat sopan, juga sangat mesra dengan suaminya! Apakah ini kekuatan cinta?"
"Aku ingat dia pergi bekerja di luar beberapa tahun yang lalu, dia merupakan seorang anak laki-laki yang selalu pendiam. Bahkan aku mengira kalau dia akan sendirian sampai tua!"
"Iri sekali, mereka saling melindungi. Benar-benar jauh lebih baik daripada suamiku di rumah!"
Karena saling melindungi dan kepergian mereka yang sopan itu, dengan aura Yin Wushuang dan Jun Shangxie yang biasa saja, orang-orang yang tadinya 'merasa prihatin untuk pasangan biasa' mereka merasa bahwa kedua orang itu benar-benar serasi.
Dengan efek psikologis seperti itu, keberadaan John dan Wendy pun menjadi memalukan. Dua orang ini mengandalkan status mereka untuk mencari-cari masalah, tapi wajah mereka malah balik tertampar.
Jonny mengira 'Aslan' masih akan mengejar-ngejarnya, tapi 'Aslan' sudah mempunyai suami yang mencintainya. Tidakkah itu sama saja seperti memberi tamparan padanya?
Wendy mengira 'Aslan' ingin kembali ke keluarganya dengan tidak tahu malu untuk lari dari kesulitan, ia pun menyuruh 'Aslan' menjauh. Tapi hasilnya, 'Aslan' malah berkata dan berharap selamanya mereka tidak bertemu lagi. Bukankah itu hal menggelikan?
Dulu mereka menganggap Jonny dan Wendy sebagai pasangan yang unggul. Tapi sekarang mereka kelihatan seperti dua orang bodoh.
Tidak lama kemudian kerumunan itu bubar. Tapi sebelum pergi, mereka masih memuji Yin Wushuang sehingga membuat Wendy semakin marah.
Kalau Wendy marah, mana mungkin suasana hati Jonny baik? Ia hanya bisa pergi dengan berpura-pura elegan, tetapi bagaimanapun juga ia tidak dapat menahan kekesalannya.
"Jonny, hari ini adalah hari Minggu, kan?" Langkah kaki Wendy tiba-tiba terhenti, ia berdiri di tempat sambil menatap kekasihnya, "Besok adalah Minggu yang baru, kali ini giliran siapa yang akan ke gereja untuk menyanyikan himne?"