Identitas Baru Yin Wushuang dan Jun Shangxie
Identitas Baru Yin Wushuang dan Jun Shangxie
"Asal Dewa Penguasa menginginkannya, seberapa sulitnya malaria merajalela?" Suara tawa Zoe terdengar sedikit mengejek, "Memakai malaria untuk mengendalikan orang-orang yang ada di kota Pisa agar mereka membantu menutupi keberadaan sarang Dewa Penguasa, kemudian setiap minggu mendapatkan energi dan darah untuk diserap secara teratur. Dewa Penguasa ini lebih seperti seorang pebisnis."
Kata-kata Zoe membuat punggung Yin Wushuang menjadi dingin. Delapan dari sepuluh orang yang ada di Liga Utara adalah pengikut aliran Tian Shen.
Mereka menganggap Dewa Penguasa sebagai perwakilan Dewa Pencipta, lambang dari kebaikan dan keadilan. Tetapi mereka tidak mengetahui kegelapan apa yang ada di baliknya.
-
Dengan adanya gencatan senjata dalam rangka Festival Kalkun ini, perjalanan dengan mobil yang awalnya diperkirakan hanya membutuhkan waktu dua hari, ternyata hanya dalam waktu satu setengah hari saja sudah mencapai pinggiran kota Pisa.
Di sini juga merupakan sarang Dewa Penguasa.
Zoe mengeluarkan sebuah topeng dari kotak lalu memakainya. Pemuda tampan dengan rambut perak dan mata biru itu pun berubah menjadi orang biasa berwajah bopeng.
Di saat yang bersamaan ia juga melemparkan dua buah topeng kepada Yin Wushuang dan Jun Shangxie.
Jun Shangxie adalah raja pasukan khusus yang terkenal di China. Setelah pensiun ia menjadi kepala keluarga Jun yang sangat terkenal di kalangan militer dan bisnis.
Yin Wushuang lebih tidak perlu dikatakan lagi, Dewa Penguasa pasti 200% waspada terhadap Yin Wushuang. Karena itulah mereka berdua harus mengubah wajah mereka supaya identitas mereka yang asli tidak dikenali.
Setelah memakai topeng, kini penampilan Jun Shangxie terlihat seperti seorang berandalan dengan bekas luka di wajahnya. Yin Wushuang menjadi gadis jelek dengan tanda lahir berwarna ungu kebiruan di sebagian besar wajahnya.
Perubahan penampilan mereka seperti ini, bahkan membuat Ibu mereka pun tidak akan mengenali mereka. Zoe menatap mereka berdua lalu mengangguk dengan puas.
Setelah semua persiapan selesai, mobil mereka pun bergerak mendekati kota Pisa.
Dilihat dari kejauhan, di setiap atap rumah-rumah yang ada di kota Pisa digantungkan sebuah pola bintang bersudut lima berwarna biru dan putih. Ini adalah simbol kota Pisa, dan juga memberitahukan kepada Partai Hitam dan Partai Biru bahwa di sini bukan wilayah mereka!
Kota Pisa adalah kota dengan aura klasik, tembok kotanya adalah peninggalan dari ratusan tahun yang lalu. Di bawah tembok kota, tentara pertahanan diri berpatroli dengan membawa senjata. Tentara ini dibentuk oleh warga kota Pisa secara spontan.
Mereka memiliki perlengkapan yang sangat baik dan bukan pasukan biasa, tapi mereka bahkan lebih standar dari pasukan biasa yang dilihat Yin Wushuang di sepanjang jalan.
Ketika jarak mobil tua itu masih satu kilometer jauhnya, alarm dari atas tembok kota tiba-tiba berbunyi. Tentara pertahanan yang berpatroli seketika langsung mengisi peluru, sepuluh orang tampak berbaris dan mengarahkan senjata mereka ke arah mobil tua itu.
Penembak jitu yang ada di atas tembok kota juga sudah berada di posisinya dan mulai bersiap.
"Kalian siapa?! Mengapa datang ke kota Pisa?!" Pimpinan pasukan dengan wajah penuh cambang, suaranya terdengar kasar, tatapan matanya terlihat sangat waspada.
Tiba-tiba Zoe menginjak remnya, lalu ia menjulurkan bendera kecil yang sudah disiapkan sebelumnya ke luar jendela sambil melambaikannya, "Orang sendiri, Pak."
Bendera tersebut adalah bendera bintang bersudut lima berwarna biru putih yang menjadi simbol kota Pisa. Setelah melihat bendera itu, barulah si kapten menurunkan senjatanya. Tetapi tatapan matanya tetap terlihat sangat waspada, "Kawan, keluarkan kartu identitas milikmu."
Zoe tetap tenang dan mengeluarkan kartu identitasnya, "Pak, apakah Anda sudah tidak mengingatku? Ibuku adalah pemilik toko roti di jalan xx, dua orang yang duduk di belakangku adalah adik laki-laki dan adik iparku. Ini kartu identitas mereka."
Dua kartu identitas palsu dikeluarkan. Kapten melihatnya, dan setelah membedakan keasliannya dengan hati-hati ia memerintahkan, "Ternyata kalian. Tinggalkan mobilnya. Setelah memasuki kota, periksa lagi apa kalian terkena malaria atau tidak. Kalau kalian tertular malaria sialan itu, aku akan menembak kalian!"
Setelah itu ada tentara pertahanan yang menggeledah tubuh mereka. Selain ada pistol kecil untuk melindungi nyawa mereka, tidak ada senjata yang lainnya. Setelah pemeriksaan menunjukkan hasil yang normal, akhirnya mereka pun dibebaskan.
"Identitas yang kita gunakan semuanya milik orang yang sudah meninggal." Zoe menyerahkan kartu identitas tersebut kepada Yin Wushuang dan Jun Shangxie lalu berbisik, "Ingat nama kalian."