Wushuang, Ayo Kita Menikah
Wushuang, Ayo Kita Menikah
Tempat tidur di rumah sakit semuanya adalah tempat tidur single. Tindakan Jun Shangxie ini hampir membuat Yin Wushuang terjatuh. Tapi sebelum Yin wushuang jatuh Jun Shangxie telah memeluknya.
Tempat tidur single yang sempit membuat Yin Wushuang juga harus memeluk pinggang Jun Shangxie. Mereka berdua pun berpelukan dengan erat. Jun Shangxie sangat jelas menyukai perasaan seperti yang dirasakannya saat ini, ia mengeluarkan suara senandung puas di atas kepala Yin Wushuang.
Setelah beberapa saat, sepertinya ia tidak puas lagi dengan pelukan. Sehingga ia pun mencium, menyentuh, dan mengendus Yin Wushuang. Sambil menggerakkan tangannya naik turun ia mendesah dan meratap.
"Pinggang mengecil, sepertinya dua bulan ini berat badanmu turun banyak. Tapi kalau dipegang rasanya sangat nyaman. Ya, nyaman. Dada juga sedikit membesar. Tidak disangka, tauge yang dulu itu sekarang menyerang balik seperti ini. Apa kamu mau lebih besar sedikit? Aku dengar kalau dipijat, bisa… ugh."
Yin Wushuang menusukkan satu lututnya ke bagian bawah perut pria itu, urat muncul di dahinya, dari sela-sela giginya ia berkata, "Kamu mendengar apa tentang memijat?"
"Sakit sekali." Pria itu memegangi perut bagian bawahnya, wajahnya yang tampan tampak sangat kesakitan. Sepertinya ia sedikit merasa sulit bernapas, sehingga wajahnya menjadi pucat.
Melihat hal itu, Yin Wushuang mengira bahwa ia memakai terlalu banyak tenaga. Saat ia hendak membuka selimut dan memeriksa kondisinya, ia baru menyadari bahwa telah terjadi perubahan yang cukup besar. Pria itu sudah menekan tubuhnya, namun ekspresi wajahnya masih tetap terlihat normal.
"Pura-pura?" Mata Yin Wushuang yang seperti burung phoenix itu tampak memicing.
"Dalam perang dan cinta semuanya boleh dilakukan." Jun Shangxie berpura-pura genit dan bersiul.
Yin Wushuang memutar bola matanya. Gerakan itu membuat Jun Shangxie tertawa, bibir tipisnya terangkat. Kedua tangannya yang besar diletakkan di atas tangan Yin Wushuang yang kecil. Jari-jarinya bertautan dan saling menggenggam erat.
Setelah melakukan semua itu, Jun Shangxie menundukkan kepalanya dan menatap Yin Wushuang dengan hati-hati.
"Ada apa?" Yin Wushuang merasakan bahwa gerakan Jun Shangxie itu terasa sedikit aneh.
"Tidak apa-apa." Tubuh Jun Shangxie menekan tubuh Yin Wushuang yang ada di bawahnya, ia menghembuskan napasnya yang panas di dekat Yin Wushuang.
Mencium aroma dingin gadis itu, Jun Shangxie memejamkan kedua matanya. Setelah terdiam sejenak, tiba-tiba ia berkata, "Wushuang, ayo kita menikah!"
'Ayo kita menikah' ketika mendengar Jun Shangxie berkata seperti itu, tiba-tiba seluruh tubuh Yin Wushuang menjadi kaku. 'Apakah ini Jun Shangxie sedang… melamarku?' Pikir Yin Wushuang dalam benaknya.
"Mengapa tiba-tiba melamar?" Tanyanya.
Tapi pria itu tidak lagi menjawab pertanyaannya. Napasnya yang teratur memberitahu Yin Wushuang bahwa ia sudah tertidur. Kemudian Yin Wushuang sedikit membalikkan tubuhnya ke samping dan membiarkan pria itu berbaring di ranjang. Dan ia pun melihat wajahnya yang tertidur.
Alis Yin Wushuang tiba-tiba melengkung, ada kelembutan di matanya yang tidak terlihat oleh dirinya sendiri. Tidak lama kemudian Yin Wushuang turun dari tempat tidur, mematikan lampu, lalu menyelimuti Jun Shangxie sambil berkata dengan lembut, "Selamat malam."
Setelah itu Yin Wushuang bersandar di dada pria itu dan tidur. Di saat ia bersandar, pria itu tiba-tiba membuka matanya. Ada emosi rumit dalam pandangan matanya yang kelam saat sedang menatap langit-langit.
-
Keesokan harinya.
Sebelum fajar terbit Yin Wushuang dan Jun Shangxie telah meninggalkan gedung rumah sakit.
Saat melewati papan buletin, Yin Wushuang melihat surat vonis Sophia yang dirilis oleh Ratu Liga Utara.
Yin Wushuang meliriknya, isinya kira-kira tentang Sophia yang dengan sangat berani melakukan kejahatan besar, ia mencoba membunuh Putri, Perdana Menteri, dan Penyihir Kerajaan. Berdasarkan hukum negara, Sophia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Ayah Sophia juga terlibat dalam hal ini. Gelarnya diturunkan dari Duke menjadi Marquis, tingkat yang sama dengan Ayah John.
Pada saat yang bersamaan, di surat kabar John juga menyatakan bahwa ia telah memutuskan hubungan pertunangannya dengan Sophia.
Seorang wanita bangsawan yang sebanding dengan putri tiba-tiba menjadi seorang tahanan. Dan satu-satunya Duke yang membuat iri setiap orang telah menjadi seorang Marquis.
Tidak ada yang tahu seperti apa persisnya kejadian yang telah terjadi, tapi semua orang yang mengetahuinya bertepuk tangan dan bersorak.