Permaisuri Kembali ke Sekolah

Aku Memang Tidak Bisa Menelan Amarah Ini



Aku Memang Tidak Bisa Menelan Amarah Ini

2Mata Jun Shangxie yang sipit tampak sedikit berbinar, suaranya seperti magnet yang bisa menarik perhatian siapapun, "Neraka mempunyai catatan. Lima puluh tahun yang lalu, awalnya ada empat malaikat agung. Tapi salah satunya dihukum mati oleh Dewa Penguasa karena melakukan kejahatan dan berkhianat."     

"Kalau begitu neraka seharusnya mencatat bahwa nama pengkhianat ini adalah Elisa, istri dari Zoe yang juga seorang malaikat agung." Zoe sama sekali tidak menutupi hal itu, ia langsung menunjukkan cinta dan kebencian di dalamnya.     

"Istriku mati karena menemukan kejahatan Dewa Penguasa. Saat dia mati, semua energi dan darahnya diserap oleh Dewa Penguasa yang suci, termasuk anak berumur sembilan bulan yang ada di dalam perutnya." Suara Zoe terdengar jernih dan ringan, namun kebencian berkobar di matanya. Suara dan ekspresinya sungguh sangat kontras.     

Yin Wushuang dan Jun Shangxie saling memandang satu sama lain.     

Istri Zoe yang hamil sembilan bulan itu dihukum karena ia telah berkhianat pada Dewa Penguasa. Meskipun yang terlihat hanya ada satu mayat, namun ada dua nyawa yang dibunuh sekaligus.     

"Aku berlutut di depan Dewa Penguasa. Di sampingku ada mayat yang mengering, di dalam perut mayat itu juga ada anakku." Zoe tersenyum kemudian ia melanjutkan ucapannya, "Aku berkata, Dewa Penguasa yang mulia, keputusanmu selalu tepat, cahayamu yang terang menyinari seluruh umat. Elisa pantas mati, dia tidak pantas melahirkan anakku. Malaikat lain diam-diam mencaciku dan mengatakan bahwa aku berdarah dingin, hanya aku sendiri yang tahu, tujuan hidupku adalah untuk mengeksekusi Dewa Penguasa yang suci dan mulia ini."     

"Kamu tidak menemukan caranya di Liga Utara, jadi kamu menjangkau ke dunia kultivasi." Jun Shangxie mengambil alih kata-kata Zoe, "Kamu mencoba memanfaatkan dunia kultivasi untuk melawan aliran Tian Shen yang ada di Liga Utara dan memulai pertempuran dengan sistem kekuatan yang berbeda."     

"Iya." Zoe mengaku dengan terus terang, "Rencanaku semula adalah memanfaatkan ramuan obat dari Sekte Yao untuk mengendalikan seluruh dunia kultivasi. Aku ingin membuat setiap orang yang ada di dunia kultivasi menjadi ketergantungan kepada ramuan obat itu bagaikan, layaknya seseorang yang sudah kecanduan narkoba dan tidak bisa hidup tanpanya."     

Setelah berkata seperti itu, tiba-tiba Zoe mengeluarkan sebotol ramuan berwarna putih sembari berkata, "Ini bisa menawarkan racun di tubuh orang-orang yang pernah meminum ramuan tersebut."     

Yin Wushuang membuka sumbat botol lalu sedikit mengendusnya. Setelah memastikan tidak ada racun di dalamnya, ia pun menyimpan ramuan tersebut.     

"Aku tahu di mana markas Dewa Penguasa, aku tahu kapan kelemahannya. Aku juga bisa membawa kalian ke markasnya." Zoe mengepalkan kedua tangannya sambil menatap Yin Wushuang ia melanjutkan berbicara, "Tongkat Kebangkitan dan tubuh spiritual yang penuh dengan elemen tanah direbut, temanmu mengalami keguguran, bahkan kamu sendiri juga diperintahkan untuk meninggalkan Liga Utara dalam sepuluh hari. Aku tidak percaya kalau Nona Yin dapat menelan kemarahan ini."     

"Aku memang tidak bisa menelan amarah ini." Yin Wushuang berkata dengan suaranya yang terdengar datar, "Tapi, sekalipun Dewa Penguasa tidak merebut Tongkat Kebangkitan, kamu juga akan merebut Tongkat Kebangkitan itu dariku, apakah benar yang aku katakan ini?"     

Di sepanjang perjalanan Zoe selalu menyamar, dan tidak mungkin ia hanya datang untuk cari angin.     

"Ya." Setelah terdiam selama beberapa saat Zoe menganggukkan kepalanya, "Kamu ingin menghidupkan teman yang mati karena telah menyelamatkanmu, aku juga ingin bertemu dengan istriku yang meninggal dengan tragis dan anak yang belum pernah aku temui. Tapi Tongkat Kebangkitan sudah memutuskan untuk mengakuimu sebagai Tuannya, dia tidak akan mengakui orang lain lagi. Maksudku, dalam lima hari ini dia tidak akan mengakui orang lain."     

"Maksudmu setelah lima hari dia akan mengakui orang lain?" Yin Wushuang bertanya sambil mengernyitkan keningnya.     

"Setelah Dewa Penguasa kembali ke tempatnya, dia melemparkan tongkat itu ke tengah-tengah mayat kering yang telah dihisap darahnya sampai mati. Dengan melemparkan sebuah tongkat suci itu melambangkan bahwa kehidupan dan kebangkitan ke tengah setumpuk mayat dan dikelilingi oleh jiwa yang mati. Tekad Tongkat Kebangkitan hanya dapat bertahan lima hari. Ini seperti melemparkan api ke lubang yang dalam, atau melemparkan es ke dalam magma."     

"Dengan kata lain, waktu yang tersisa untuk kita ada di sini hanya lima hari, bukan sembilan hari." Yin Wushuang berkata dengan suaranya yang terdengar muram, waktu tidak bisa lagi menunggunya lebih lama lagi.     

"Empat hari." Jun Shangxie tiba-tiba berbicara, "Hari ini kamu hanya bisa berbaring dan beristirahat. Besok baru bergerak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.