Permaisuri Kembali ke Sekolah

Masa Lalu Xuanyuan Qianqian dan Lan Hai (1)



Masa Lalu Xuanyuan Qianqian dan Lan Hai (1)

2Dari tanggapan yang diberikan Lan Hai, sepertinya ada suatu masalah yang terjadi.     

"Dia hamil." Yin Wushuang mencengkeram ponselnya dengan erat.     

Dari ujung ponsel dapat terdengar suara napas Lan Hai yang jelas-jelas menghilang selama beberapa saat. Kemudian barulah ia berbicara dengan tenang, "Kalau begitu seharusnya kamu pergi mencari Ayah dari anaknya."     

Kalau pada kalimat sebelumnya Yin Wushuang masih menebak-nebak kemungkinan Lan Hai adalah Ayah dari anak itu, maka kalimat yang dikatakan Lan Hai kali ini cukup untuk meyakinkan Yin Wushuang bahwa Lan Hai adalah Ayah dari bayi yang telah gugur itu!     

Yin Wushuang pun menarik napas dalam-dalam lalu ia berbisik, "Terjadi kecelakaan, anak itu tidak selamat. Xuanyuan Qianqian mengalami keguguran."     

Keheningan dari ujung lain telepon pun semakin panjang. Setelah beberapa saat kemudian barulah Lan Hai berkata, "Kalau tidak ada keperluan lain aku tutup dulu teleponnya."     

"Lan Hai, sebagai Tuan aku memerintahkanmu untuk segera datang kemari!" Yin Wushuang menggenggam ponselnya semakin erat, "Kalau tidak, aku tidak keberatan memakai aturan kontrak untuk melenyapkanmu!"     

Jangan lupa, Yin Wushuang adalah Tuan dari Lan Hai! Ia adalah Tuan dari rubah merah es!     

-     

Setelah menutup telepon, Yin Wushuang masuk ke dalam kamar pasien. Satu jam kemudian, akhirnya Xuanyuan Qianqian pun sadar.     

Respon pertamanya ketika ia bangun adalah meraba perutnya. Setelah menyadari bahwa anaknya sudah tidak ada lagi dalam rahimnya, tiba-tiba air mata mengalir dari sudut matanya.     

"Maaf." Yin Wushuang meminta maaf dengan suaranya yang pelan.     

Suara Yin Wushuang terdengar tiba-tiba. Xuanyuan Qianqian dengan cepat mendengus lalu menoleh dan melihat Yin Wushuang. Kemudian ia pun tersenyum, "Eh, si gadis kecil yang cantik juga ada di sini? Bagus sekali kalau kamu keadaanmu baik-baik saja!"     

"…..." Yin Wushuang terdiam selama beberapa saat, kemudian ia menggenggam tangan Xuanyuan Qianqian sembari berkata, "Kalau tidak ingin tersenyum, tidak usah tersenyum."     

Xuanyuan Qianqian menunjukkan senyuman yang lebih buruk daripada tangisan, dan hal itu membuatnya bersedih.     

"Aku… bukan tidak ingin tersenyum." Xuanyuan Qianqian memamerkan giginya dan terkekeh, "Kamu baik-baik saja, aku juga baik-baik saja, mengapa tidak tersenyum? Ngomong-ngomong, apa yang terjadi denganmu? Katanya akan kembali dalam sebulan, ini sudah hampir dua bulan! Untung aku pergi mencarimu! Semakin ke tengah gurun badai pasirnya semakin besar, helikopter bahkan tidak mau membawaku. Jadi aku memperhatikan hawa kekuatan spiritual dan menemukan posisimu! Eh, itu…"     

"Sudah aku bilang, kalau tidak ingin tersenyum tidak usah tersenyum." Yin Wushuang memotong perkataan Xuanyuan Qianqian, "Kamu tidak usah memedulikan apapun, kamu hanya perlu beristirahat dengan baik. Lan Hai akan segera datang."     

Nama 'Lan Hai' membuat senyuman di wajah Xuanyuan Qianqian seketika langsung membeku. Ia merasa penyamarannya sangat baik, namun orang lain langsung bisa melihat ketidakberdayaannya.     

"Kamu sudah mengetahuinya. Benar juga, kamu begitu pandai." Xuanyuan Qianqian bergumam sendiri, "Tapi bagus juga kalau anak ini sudah tidak ada. Sejak hamil tubuhku menjadi tidak bugar, setiap hari aku merasa sangat lelah…"     

"Qianqian, apa yang terjadi di antara kamu dan Lan Hai?" Yin Wushuang telah memikirkannya dengan hati-hati, pada akhirnya mau tidak mau ia tetap menanyakan pertanyaan ini kepada Xuanyuan Qianqian. Karena terkadang lebih baik langsung menanyakannya dengan jelas daripada menebak-nebak.     

Xuanyuan Qianqian mengangkat kepalanya dan memandang ke arah langit-langit dengan tatapan kosong, "Dia? Hubungan yang bernasib buruk."     

"Waktu berumur dua belas tahun, aku bermain di luar dan menyelamatkan seekor rubah merah es. Dan rubah tersebut adalah Lan Hai."     

"Aku adalah seorang putri dari keluarga Xuanyuan, putri dari kepala keluarga itu. Hanya sayangnya Ibuku adalah seorang pelayan, beliau adalah salah satu selir dari kepala keluarga, dan statusnya rendah."     

"Kalau bukan karena bakat yang lumayan, mungkin aku juga tidak akan mendapatkan pendidikan yang baik."     

"Waktu aku masih kecil, para pelayan dan pembantu tidak berani menggangguku di depan umum. Namun secara sembunyi-sembunyi mereka berani mengurangi jatah makanan dan pakaianku. Aku tidak bisa mengatakan hal ini kepada siapapun, karena anak laki-laki dan anak perempuan dari istri pertama tidak akan memberiku kesempatan untuk itu."     

"Suatu kali, seorang Nona mengetahui bahwa aku sedang merawat Lan Hai yang berbentuk rubah, ia langsung menyeret ekor Lan Hai dan melemparkannya ke sana-kemari bersama para anak laki-laki dan anak perempuan itu.."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.