Masa Lalu Xuanyuan Qianqian dan Lan Hai (2)
Masa Lalu Xuanyuan Qianqian dan Lan Hai (2)
"Demikianlah, ke mana mereka melempar Lan Hai, aku pun ikut berlari ke sana. Ketika mereka menjatuhkan Lan Hai ke gunung, aku pun juga ikut berguling menuruni gunung."
"Di bawah gunung ada sarang serigala. Di sana serigala liar mengelilingiku, dan aku memeluk Lan Hai. Di saat aku mengira bahwa aku akan mati, Lan Hai berubah bentuk menjadi seperti rupanya yang sekarang, tapi sedikit lebih muda. Saat itu wajahnya seperti baru berusia lima belas tahun."
"Aku melihatnya berkelahi dengan serigala liar, aku melihat api rubah berwarna biru di sekitarnya. Mungkin malam itu sinar bulan terlalu terang, sehingga hanya ada satu pikiran di benakku, dia terlalu tampan."
"Dia membantuku berdiri lalu berkata kepadaku, aku tidak bisa membalas budimu yang telah menyelamatkan hidupku. Tunggu aku, di masa depan aku akan menikahimu sebagai raja rubah."
Saat berbicara sampai di sana, Xuanyuan Qianqian tiba-tiba tersenyum sebentar, lalu ia pun melanjutkan ceritanya, "Setelah Ibu meninggal, dia tidak pernah menyuruhku menunggu siapa pun. Setidaknya aku merasa hari-hariku tidak begitu membosankan lagi."
"Kemudian aku pun menunggu dan menunggu, terus menunggu sampai aku meninggalkan keluarga Xuanyuan. Sampai pada akhirnya aku bersentuhan dengan industri hiburan di dunia fana."
"Aku melihat penampilannya yang penuh semangat, aku mendengar setiap lagunya. Ketika aku mengetahui bahwa dia bersedih atas kematian manajernya yang pertama, aku pun menganggap jadi seorang manajer sebagai tujuan hidupku."
"Waktu aku masuk Huanyu dan mencoba menjadi manajernya tanpa menyadari kemampuanku sendiri, manajernya mengusirku. Saat itu aku pun menyadari bahwa mungkin aku sudah terlambat."
"Terkadang aku bukannya tidak pernah berpikir, janji-janji semasa muda hanyalah kebodohan sesaat saja. Seharusnya aku tidak terlalu memedulikannya."
"Tetapi aku terlambat menyadari hal itu. Aku telah terjerumus, aku telah menyukainya. Bukan karena penantian terhadap janji yang sudah ia katakan padaku, tapi karena aku terlalu memahaminya."
"Si gadis kecil yang cantik, kamu tahu sifatku. Memendam perasaan bukanlah gayaku. Aku pun selalu menyatakan perasaanku, satu kali, dua kali, tiga kali…"
"Diusir sekuriti, dipukuli penggemarnya, bahkan aku juga sebagai dianggap penggemar fanatik olehnya… kalau dipikir-pikir apa yang aku lakukan saat itu sungguh sangat konyol."
"Lama-kelamaan aku juga ingin menyerah. Lima bulan yang lalu aku pergi ke provinsi lain. Dan tanpa sengaja aku tidur dengannya."
"Dia mengira aku melakukan segala cara, dia juga bahwa mengira aku memberinya obat atau sesuatu. Aku tidak menjelaskan, karena apapun penjelasanku di matanya hanya dianggap sebuah kebohongan."
"Kemudian, kamu kembali dari karpet merah, lalu syuting, dan setelah itu pergi ke Liga Utara. Akhirnya, anak ini keguguran."
Suasana pun hening selama beberapa saat, lalu Xuanyuan Qianqian berkata dengan nada tenang, "Menurutmu kalau ini bukan nasib buruk, lalu apa? Jadi, bagus juga kalau anak itu gugur. Karena kalau dia lahir aku masih harus membohonginya, mengatakan bahwa dia keluar dari batu. Anak itu sudah tidak ada, hubungan terakhirku dan Lan Hai pun sudah tidak ada, berakhir dalam arti yang sebenarnya. Jadi…"
Xuanyuan Qianqian mengerutkan bibirnya sembari berkata, "Dia datang juga tidak ada gunanya, hanya ada dua mata yang saling membenci."
Setelah memahami apa yang terjadi, Yin Wushuang menuangkan segelas air untuk Xuanyuan Qianqian. Tidak lama kemudian Xuanyuan Qianqian yang kelelahan pun tertidur lagi.
-
Pukul dua belas siang keesokan harinya, Lan Hai datang dengan penerbangan paling cepat. Ketika sedang di negara asing, Lan Hai hanya memakai topi saja.
Setelah berdiri dengan perasaan ragu di depan pintu kamar rumah sakit selama beberapa saat, akhirnya Lan Hai pun berjalan masuk ke dalam ruang kamar rawat inap dan berdiri di samping Yin Wushuang. Dengan nada bicaranya yang terdengar sedikit tidak sabar ia berkata, "Mengapa aku harus datang ke sini?"
Tatapan matanya sengaja tidak memandang ke arah Xuanyuan Qianqian. Saat itu Xuanyuan Qianqian sedang bersandar di bantal sambil memegang buku, ia sama sekali tidak terkejut karena kemunculan Lan Hai.
"Lihat dia." Yin Wushuang berkata dengan ringkas.
Saat itu barulah Lan Hai menatap ke arah Xuanyuan Qianqian, tatapan matanya jelas terlihat tidak natural.
Sebaliknya Xuanyuan Qianqian malah bersikap lebih tenang daripada Lan Hai.. Ia tersenyum dengan sopan, "Si gadis kecil yang cantik sudah salah paham terhadap hubunganku dan Tuan Lan dan buru-buru memanggil Tuan Lan untuk datang kemari. Aku benar-benar minta maaf. Kalau bukan karena sedang sakit, aku pasti akan mengundang Tuan Lan untuk makan sebagai permintaan maaf dariku."