Kamu Bukan Dewa, Kamu Hanya Bandit
Kamu Bukan Dewa, Kamu Hanya Bandit
Jiwa dua malaikat bersayap putih dan empat malaikat bersayap hijau… Yang dimaksud oleh Dewa Penguasa adalah pertarungan Yin Wushuang yang pertama yaitu melawan malaikat di Distrik Gangcheng.
Dan kebetulan saat itu para Dewa yang ada dari gereja Tian Shen yang ada di luar Imperium China semuanya tumbang.
Tetapi… Bagaimana dengan Dewa Pencipta?
Bahkan di Liga Utara, Dewa Pencipta juga merupakan tokoh dalam legenda, setara dengan Nuwa [1][1] dari China.
'Apa mungkin Dewa Pencipta… menginginkan kematiannya? Mengapa?!' Batin semua orang.
Jika Yin Wushuang harus dibunuh karena dosanya, maka ia tidak akan melawan. Tapi melihat perbuatan yang telah ia lakukan ia tidak pantas dibunuh.
Karena Yin Wushuang menemukan ada sesuatu yang salah dengan pemimpin Sekte Yao, sehingga ia pun mengeluarkan jiwa malaikat dari pemimpin Sekte Yao. Setelah itu, ia menjadi target buruan gereja Tian Shen China.
Membunuh jiwa dari dua malaikat bersayap putih dan malaikat bersayap hijau adalah suatu pemberontakan!
Memotong sayap Sophia si wanita penganut aliran Tian Shen itu karena memang sayapnya harus dipotong!
Sedangkan 'pendeta gemuk' itu dengan menggunakan kemampuannya sendiri, ia memenangkan dukungan dari Tongkat Kebangkitan di antara para pemburu harta karun yang lainnya.
Mengapa Dewa Penguasa merebut Tongkat Kebangkitannya, bahkan berkata kalau ia pantas mati?
"Ini adalah…" Tatapan mata Dewa Penguasa tertuju kepada lencana yang ada di dada Yin Wushuang. Itu adalah salah bentuk transformasi dari Roh Tanah.
"Hawa elemen yang begitu kuat, orang biasa tidak dapat memilikinya, apalagi orang yang berdosa!"
Setelah berkata seperti itu, ia langsung merebut Roh Tanah milik Yin Wushuang, seakan ia merasa bahwa itu tidak pantas dimiliki Yin Wushuang. Sehingga ia pun segera mengambil Roh Tanah miliki Yin Wushuang itu.
'Pendeta gemuk' itu terlebih dahulu merebut Tongkat Kebangkitan, dan setelah itu ia merebut Roh Tanah.
Dengan kemarahan Yin Wushuang yang semakin meluap, membuat kesadaran spiritualnya menyatukan dan ia pun hendak menggerakkan kekuatan spiritualnya. Namun ia baru sadar bahwa ternyata ia bahkan tidak bisa menghubungi para pengikutnya yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno.
Arthur yang saat itu sedang berada di samping Yin Wushuang ingin membuka mulutnya, namun Dewa Penguasa melambaikan tangannya. Dan seketika mulut Arthur pun seperti ditutup oleh ritsleting, ia tidak dapat mengeluarkan suara sedikit pun.
"Aku adalah Dewa." Dewa Penguasa melihat kening Yin Wushuang yang mengernyit seakan ia mengerti apa yang dipikirkan Yin Wushuang dalam hatinya. Di matanya ada rasa welas asih dan kebaikan, dan suaranya seperti suara orang tua yang bijaksana, "Aku mengontrol hukum, dan kamu tidak bisa menentangku. Ini juga adalah aturan ruang."
"Kamu bukan dewa." Yin Wushuang menggelengkan kepalanya, dan tatapan matanya yang seperti burung phoenix itu tampak tajam dan kata-katanya jelas, "Dewa tidak akan menahan dulu seseorang lalu mengambil barangnya. Kamu hanya bandit, perampok!"
'Dewa tidak akan berbuat begini!' Batin Yin Wushuang.
"Dewa akan selalu menerima pujian yang saleh dari umatnya dan juga menerima kutukan dari orang yang murtad." Tatapan mata Dewa Penguasa tampak berputar di Tongkat Kebangkitan, kemudian ia membelai sulur hijau yang ada di atasnya. Dari tatapan matanya terlihat ada sebuah kekaguman, namun mulutnya berkata, "Misalnya sekarang."
Maksud perkataannya adalah bahwa Yin Wushuang adalah orang murtad!
'Marah dan maki saja sesuka hatimu, itu tidak ada gunanya!' Batin Dewa Penguasa.
Setelah mengagumi Tongkat Kebangkitan, Dewa Penguasa menyimpan Tongkat Kebangkitan itu ke tempat yang tersembunyi. Timbangan yang melambangkan keadilan tiba-tiba muncul kembali di tangannya, dan bentuknya masih begitu suci.
Tongkat yang ada di tangan yang satunya tampak sedikit melambai. Tiba-tiba kekuatan keluar dan langsung menyerang perut Yin Wushuang.
Di saat Dewa Penguasa melambaikan tongkatnya, Yin Wushuang langsung rubuh. Ia tahu betul bahwa itu adalah permulaan dari serangan, tetapi ia tidak bisa melakukan perlawanan. Ia tidak bisa melepaskan diri dari kekangan Dewa Penguasa ini!
Pada saat itu juga, tiba-tiba Yin Wushuang mendengar ada suara seorang wanita yang akrab di telinganya.
"Gadis kecil yang cantik!"
Xuanyuan Qianqian yang sedang memegangi perutnya melintas dengan cepat tanpa berpikir dengan menggunakan segel teleportasi. Serangan itu pun langsung mengenai perut Xuanyuan Qianqian!
Kekuatan itu masuk ke perut Xuanyuan Qianqian, dan ia pun langsung pingsan. Seketika darah langsung mengalir ke kaki Xuanyuan Qianqian, ia kehilangan kesadaran dan jatuh dengan kaku di tanah.
Seandainya Yin Wushuang tidak bisa menebak darah apa itu, mungkin ia sudah sangat menyesal dan menyodok kedua matanya.
Awalnya Yin Wushuang selalu mengira bahwa Xuanyuan Qianqian hanya bertambah gemuk. Dan ia sama sekali tidak mengira bahwa Xuanyuan Qianqian hamil!
Xuanyuan Qianqian telah mendapatkan serangan yang sebenarnya ditujukan untuknya, harga yang harus dibayar adalah anak dalam perutnya. Melihat hal itu seketika kedua mata Yin Wushuang langsung memerah, ia merasa sangat bersalah karena kejadian ini.
"Lagi-lagi datang seorang gadis China." Dewa Penguasa melihat darah yang mengalir di bagian bawah tubuh Xuanyuan Qianqian, dan tampak ada kesedihan di matanya. Ia menghela napas dalam-dalam lalu memandang ke arah Yin Wushuang.
[1] Nuwa adalah Dewi yang dipercaya oleh masyarakat China kuno sebagai Dewi yang menciptakan manusia dan memperbaiki bumi..