Bentrokan Terakhir!
Bentrokan Terakhir!
Tidak hanya itu, anggota tubuhnya juga telah tumbuh, tumbuh dalam arti yang sebenarnya!
Kekuatan yang dimiliki oleh malaikat bersayap merah tingkatannya masih berada di atas malaikat bersayap biru!
[Tunggu, bukankah sayap Sophia sudah dipatahkan oleh Tuan? Mengapa Sophia…]Mo Range bingung, [Dia menjadi semakin kuat!]
[Dia…]Dari dalam cincin phoenix ungu kuno Suzaku melihat keluar, ia pun berkata dengan suaranya yang tercengang, […membunuh semua orang…]
Yin Wushuang bergegas berbalik dan ia mendapati bahwa kesembilan orang yang tersisa saat ini telah tewas, bahkan Arthur pun tewas dengan luka di tenggorokannya!
'Kapan ini terjadi?'
'Bukankah aku baru berjalan beberapa langkah?'
'Mengapa?'
"Kelihatannya kemiskinan memang membatasi imajinasimu." Sophia mengepakkan sayap merahnya sembari berkata, "Ayahku adalah satu-satunya Duke di Liga Utara, dan aku adalah satu-satunya putrinya. Dia mencintaiku bagaikan nyawanya sendiri, bagaimana mungkin dia membiarkanku pergi ke tempat yang berbahaya seperti ini? Jika hanya John yang ksatria level sembilan saja mana bisa melindungiku? Harta karun yang ada padaku lebih banyak dari bayanganmu. Bahkan sayap merah ini secara khusus diberikan oleh Ayahku untukku. Hanya untuk digunakan saat aku akan binasa."
Sophia mengepakkan sayapnya seolah sedang pamer, "Yin Wushuang, kau tidak seharusnya meremehkanku. Bukan hanya kamu saja yang mempunyai kartu truf. Sebenarnya anggota tubuhku sudah lama pulih."
Setelah melewati tahap ketiga, Sophia masih terus bersandiwara, dan bersandiwara ini merupakan salah satu keahlian yang dimilikinya.
Secara tidak langsung Sophia telah membuat dirinya terlihat bodoh, berpikiran pendek, dan tidak berguna. Ia mencoba untuk melemahkan pertahanan Yin Wushuang.
Ketika Yin Wushuang merasa nasibnya sudah ditentukan, Sophia menyergap dan merebut Tongkat Kebangkitan!
Di dunia ini, siapa saja bisa menjadi orang yang idiot, namun hanya Sophia saja yang merupakan satu-satunya orang yang tidak bisa. Karena seorang idiot tidak mungkin mempermainkan orang sebanyak itu dengan tangannya sendiri.
Melihat Yin Wushuang yang sedang menatap mayat semua orang, Sophia bergumam dengan nada dingin, "Sekelompok sampah ini terlalu mengganggu, dan si Louis itu, seharus dibunuh secepatnya…"
"Kemudian kembali dan berpura-pura menjadi gadis baik hati dan patuh untuk menjaga citramu?" Yin Wushuang membalikkan tubuhnya, tangan kanannya terangkat, dan seketika pedang phoenix langsung ada di genggamannya, tatapan mata phoenixnya tampak sangat dingin.
"Kalau saja kamu bukan lawanku, kalau saja dulu kamu mematuhi perkataanku dan membantuku membunuh Putri Arya, aku rasa aku akan sangat mengagumimu." Sophia tersenyum anggun kemudian melanjutkan ucapannya, "Tapi sayang sekali, kamu akan segera mati. Kamu adalah musuh tersulit yang pernah kutemui. Aku telah memakai begitu banyak cara tapi tetap tidak dapat membunuhmu. Sungguh membuatku sangat marah."
"Kebetulan, aku juga sangat marah." Yin Wushuang mengangkat pedang Phoenixnya dan menunjuk ujung hidung Sophia.
Di bawah kendalinya, Suzaku meninggalkan cincin phoenix ungu kuno dan terbang di atas aula. Bulu merahnya yang indah membawa api, bola matanya yang berwarna merah menyala tampak megah.
"Yin Wushuang, mungkin kamu tidak tahu." Sophia tidak panik sedikit pun, ia memainkan Tongkat Kebangkitan berwarna putih susu yang ada di tangannya sembari berkata, "Senjata magis dapat melawan binatang dewa. Kekuatanku lebih besar darimu."
"Nona Sophia, sepertinya kamu lupa, Tongkat Kebangkitan ini akan memilih Tuannya sendiri." Si pengantar itu berdiri di samping Yin Wushuang sambil menggerakkan jarinya.
Seketika tongkat sihir yang ada di tangan Sophia langsung berubah menjadi sebatang kayu. Sophia pun terkejut. Ia menatap si pengantar, dan tidak mengerti mengapa seorang pengantar dapat membuat tongkat sihir menjadi…
Yin Wushuang juga menatap si pengantar, kemudian sekali lagi ia melihat gaun putih dan syal hijau yang dikenakannya. Saat itu barulah ia sadar…
"Aku adalah Tongkat Kebangkitan." tampak ada ketajaman yang muncul di kedua mata si pengantar yang murni itu, "Menurutmu sebagai penguasa di sini, mungkinkah aku tidak tahu kalau anggota tubuhmu sudah pulih?"
Yin Wushuang dikelabui oleh Sophia, tetapi Sophia dikelabui oleh Tongkat Kebangkitan!
Saat itu barulah Yin Wushuang mengetahui makna dari kata-kata 'tongkat ini memilihmu' yang diucapkan oleh si pengantar di awal.