Permaisuri Kembali ke Sekolah

Tongkat Kebangkitan Ada di dalam Istana



Tongkat Kebangkitan Ada di dalam Istana

3"Kamu telah menyerap kekuatan sayap. Tetapi karena kamu bukan orang Liga Utara, jadi tidak memiliki sayap." Nada suara si pengantar itu terdengar sedikit berat, "Hal ini sedikit disayangkan"     

Yin Wushuang hanya tersenyum kecil dan tidak berkomentar apapun. Kemudian pengantar itu membawa Yin Wushuang keluar lalu mengumpulkan semua orang. Saat ini hanya tersisa sebelas orang yang terdiri dari petarung, ksatria, dan juga penyihir. Para anggota tim aliran Tian Shen hanya tinggal Panther, Louis, dan Sophia yang cacat.     

Pengantar mengeluarkan sebuah peta, lalu ia membuka dan memperlihatkannya kepada semua orang, "Kalian sudah lolos tahap ketiga dan sudah bisa pergi ke istana Tongkat Kebangkitan. Tongkat Kebangkitan ada di dalam istana. Dia akan memilih sendiri Tuannya. Dalam perjalanan ini kalian dilarang bertarung, yang melanggar peraturan akan langsung dikeluarkan."     

Perkataan si pengantar itu akhirnya membuat semua orang bisa bernapas dengan lega. Mereka mengira masih ada lagi tantangan tahap lain yang mengerikan, namun tidak disangka mereka sudah bisa pergi mencari Tongkat Kebangkitan.     

Sophia menggertakkan giginya. Dan kebencian muncul dalam hatinya, tetapi ia juga merasa sedikit bersyukur. Semula ia merasa khawatir masih akan ada rintangan lagi. Dan semula ia juga ingin meminta Panther dan Louis untuk melindunginya agar ia bisa kembali pulang dengan selamat. Tetapi kedua orang itu berpura-pura mati.     

Kemudian Sophia pun berinisiatif untuk mendekati orang-orang biasa rendahan, tetapi mereka juga menolaknya.     

'Dasar binatang! Sekelompok anjing!' Kata Sophia dalam hati.     

Tapi sekarang sudah tidak apa-apa, sudah tidak ada rintangan lagi. Setelah Tongkat Kebangkitan memilih tuannya, ia bisa pulang dengan aman!     

Setelah pulang nanti, Sophia pasti akan meminta ayahnya yang merupakan seorang duke itu untuk maju dan membuat orang-orang yang menolaknya merasa sangat malu!     

-     

Pengantar memberikan peta kepada Yin Wushuang dan meminta Yin Wushuang untuk memimpin semua orang.     

Ini adalah hak istimewa yang diberikan untuk Yin Wushuang, dan semua orang juga menerimanya.     

"Nona Yin masih muda, masa depannya sungguh tidak terbatas!"     

"Aku harus berterima kasih atas kebaikan Nona Yin karena tidak langsung membunuhku."     

"Apakah semua wanita China begitu pemberani? Aku rasa dulu aku sedikit salah paham terhadap wanita China."     

Pemenang tidak akan kekurangan sanjungan dan pujian. Apalagi Yin Wushuang saat ini yang memegang peta, sanjungan kepadanya pun tidak ada henti-hentinya. Mereka semua mengikuti Yin Wushuang dari belakang, ekspresi wajah mereka juga tampak tersenyum sangat ramah.     

Di sisi lain, Panther dan Louis berdiri di ujung barisan, dan Sophia berdiri di posisi paling belakang. Ia berjalan dengan menggunakan tongkat, tidak ada orang yang membantunya.     

Sophia memandang Yin Wushuang yang kini menjadi pusat perhatian semua orang. Api kebencian dalam hatinya seperti sengat tajam yang menusuk dan menyakitinya!     

-     

Setelah meninggalkan surga gencatan senjata, kesebelas orang itu masuk ke dalam hutan. Setelah berjalan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka pun bisa melihat istana emas yang indah tidak jauh dari sana.     

Hawa Tongkat Kebangkitan datang dari depan mereka. Semua orang pun semakin bersemangat, begitu pula dengan Yin Wushuang.     

Di seberang hutan ada sebuah jalanan berkarpet merah. Benda-benda di kedua sisi karpet merah membuat mata semua orang menyipit!     

Koin emas!     

Permata!     

Berlian!     

Senjata     

Ilmu Sihir!     

"Banyak sekali…" Ada orang yang menelan ludah sambil berkata, "Apakah mataku yang berkunang-kunang? Sepertinya aku melihat senjata sakti!"     

"Di mana?" Ada orang yang bergegas memeriksa, kemudian ia menginjak bukit berlian kecil dan mengambil sebuah pedang panjang berwarna merah, "Pedang Sakti Penelan Api!"     

Orang itu memegang senjata sakti itu lalu mengayunkannya dengan kuat. Kekuatan tempur yang membawa nyala api terbang keluar dan merobohkan pohon, juga membakarnya.     

Kekuatan yang sangat besar!     

"Busur Awan Mengalir!"     

"Tongkat Sihir Senja Para Dewa!"     

"Dewa, bukankah ini adalah senjata dalam legenda? Apakah ini hadiah?"     

"Pasti hadiah! Kalau bukan hadiah apa mereka akan berada di sini?"     

"Milikku, ini milikku!"     

Harta, emas, ilmu sihir, dan senjata sakti dimana-mana membuat semua orang kegirangan.     

Ada yang memegang senjata sakti tanpa mau melepaskannya, ada yang memasukkan berlian ke dalam sakunya. Mereka semua tersenyum gembira.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.