Bijaksana
Bijaksana
"Martabat raja omong kosong, idiot mana yang mengatakannya? Pasti bukan aku!" Roh Tanah sedikit pun tidak merasa bersalah, "Di mataku hanya ada Kak Api dan Tuan."
"Kalau begitu aku pun tenang." Yin Huo mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian di bawah instruksi Yin Wushuang ia masuk ke dalam cincin phoenix ungu kuno milik Yin Wushuang.
Setelah Yin Huo masuk dalam cincin phoenix ungu kuno, Yin Wushuang melihat Roh Tanah sambil mengangkat alisnya.
Roh Tanah berjalan dengan sangat enggan, selangkah demi selangkah dan dengan lambat-lambat ia bergerak ke belakang Yin Wushuang. Kemudian ia memanggil Yin Wushuang dengan suaranya yang menciut, "Tuan."
Yin Wushuang mendongakkan kepalanya dan memandang istana yang megah itu, lalu memandang ke arah Roh Tanah sembari berkata, "Roh Kayu dan Roh Api ada padaku, aku datang ke sini juga untuk mengontrakmu. Aku adalah Yin Wushuang, artis generasi baru di dunia fana, penguasa dua sekte di dunia kultivasi, kekuatanku tingkat Yuan Ying level 7, dan masih berusia enam belas tahun. Mungkin saat ini aku bukan pilihan Tuan yang terbaik. Tapi setelah memilihku, aku bisa membawamu pergi dari sini."
Roh Tanah sudah berkata bahwa di sini adalah ruang yang berdiri sendiri. Artinya Roh Tanah terpisah dari dunia luar. Ia pasti merasa sangat kesepian berada di sini dalam waktu yang sangat lama.
"Sejujurnya, keturunan darahku bergantung kepada roh lima elemen. Ini juga tujuanku datang kemari. Tapi itu tidak berarti aku harus mendapatkan roh lima elemen." Yin Wushuang berbicara dengan nada yang datar, "Aku tidak suka memaksa orang lain, kamu juga bisa memilih untuk tinggal di sini dan memainkan peran kamu sebagai seorang Raja. Sekarang aku akan pergi."
Kemudian Yin Wushuang pun berpaling dan berbicara menggunakan bahasa Inggris, "Arthur, ayo kita pergi."
"Iya." Arthur mengusap-usap belakang kepalanya, namun ia tidak bertanya kepada Yin Wushuang apa yang terjadi.
Mereka berdua pergi berdampingan. Roh Tanah berdiri di tempatnya dan melihat 'singgasana' Raja miliknya, lalu melihat lagi setiap detail di istana itu. Setelah berpikir sejenak, ia pun melangkah dan mengikuti Yin Wushuang dari belakang sambil bergumam rendah, "Aku bukannya ingin pergi dari sini, juga bukan ingin mengakuimu sebagai Tuan. Aku hanya tidak ingin diajar oleh Kak Api. Aku adalah seorang Raja, Raja mulia yang tiada duanya."
Di dalam cincin phoenix ungu kuno, mulut Mo Baobao berkedut, [Tidakkah kejanggalan dalam kata-kata bocah ini terlalu jelas? Kalau Tuan pergi, Yin Huo pasti ikut pergi, mana mungkin mengurusnya?]
Yin Wushuang tersenyum kecil tanpa berbicara apapun.
-
Kemudian Yin Wushuang dan Arthur berjalan kembali dengan membawa Roh Tanah dan melanjutkan untuk mencari jalan keluar dari labirin ini.
Yin Wushuang terus meninggalkan tanda di kedua sisi labirin agar tidak tersesat, lalu ia pun berbalik di jalan yang sama ketika menemui jalan buntu.
Roh Tanah sangat bingung saat melihat Yin Wushuang memberikan tanda di sepanjang jalan yang mereka lalui, "Kalian sedang apa?"
Setelah meninggalkan istana, Roh Tanah berubah menjadi segumpal zat energi berwarna abu-abu. Sama dengan bentuk Roh Kayu dan Roh Api dulu.
Roh Tanah membangun istananya sendiri, tubuhnya juga dibangun dari tanah. Ia masih belum berevolusi, dan ia juga tidak mempunyai tubuh materi.
"Keluar dari labirin." Yin Wushuang menjawab dengan nada datar.
"Labirin? Labirin!" Roh Tanah mengulangi perkataannya dua kali, nada suaranya terdengar ketakutan seperti sedang melihat hantu, "Mengapa kalian tidak lebih cepat mengatakannya? Labirin ini aku yang membuatnya sewaktu tidak ada kerjaan. Jadi kalian mau keluar, benar bukan?"
Mendengar Roh Tanah berkata seperti itu, Yin Wushuang pun tampak sedikit terkejut, tetapi ia lalu mengangguk-anggukkan kepalanya dan tetap bersikap tenang.
Roh Tanah melompat-lompat di tanah, labirin yang pendek dan sempit itu tiba-tiba berubah menjadi jalan yang lebar. Di ujung jalan itu terdapat kabut yang berwarna putih.
"Di sana adalah pintu keluarnya, ikutlah denganku." Roh Tanah berbicara dengan nada sombong lalu berjalan di depan, "Manusia bodoh."
Yin Wushuang tidak peduli dengan nada bicara Roh Tanah dan ia pun mengikuti Roh Tanah dari belakang.
Arthur merasa bahwa dirinya hidup di alam mimpi yang bagaikan fantasi. Kalau suatu hari kelak ia kembali ke universitas, ia pasti akan belajar bahasa China.
Ketiga orang itu berjalan sampai ke ujung, kabut putih yang melayang memenuhi udara menyatu menjadi sebuah kata dalam bahasa Inggris yaitu 'wise' yang berarti bijaksana.