Permaisuri Kembali ke Sekolah

Hmmm, Terlalu Muda!



Hmmm, Terlalu Muda!

3Pendeta gemuk itu membungkukkan badannya sambil menundukkan kepalanya dan masih menjelaskan dengan tulus 'aku dan kamu, dari hati ke hati, kita hidup bersama di Liga Utara yang agung'. Ketika ia hendak berkata 'Yin Wushuang, tidak tahu malu, memperdaya binatang suci semu', tiba-tiba ia merasakan ada nyala api yang menyerangnya dari depan.     

Kemudian pendeta gemuk itu mengangkat kepalanya dan langsung tercengang, lalu dengan cepat ia pun langsung berlutut di tempatnya berdiri saat itu untuk menghindari serangan api dari Singa Api.     

Mengira dirinya telah salah berbicara dan membuat marah Singa Api, si pendeta gemuk itu menjelaskan lagi…     

"Tuan binatang magis semu yang mulia, aku tidak bermaksud menyinggungmu. Aku adalah pendeta dari gereja Tian Shen. Mohon maafkan aku! Kekagumanku kepadamu sama seperti kekagumanku kepada Dewa Pencipta. Di dalam hatiku engkau sama mulianya dengan Dewa Pencipta! Anda yang begitu mulia tidak seharusnya berdiri di samping Yin Wushuang. Anda seharusnya menghancurkan kepala Yin Wushuang dan mengorek jantungnya hingga keluar, lalu membakar tulangnya!"     

Singa Api itu seketika langsung menatap Yin Wushuang dan bertanya, "Kenapa babi gendut sialan itu berlutut lagi? Apa dia takut kepadaku?"     

Yin Wushuang menggeleng-gelengkan kepalanya lalu maju selangkah dan menunjuk si pendeta gemuk, "Dia berkata, aku bahkan sudah menghadapkan kepalaku kepadamu, tapi kamu tidak bisa membakarnya. Kamu idiot atau juling? Binatang magis semu dengan IQ semacam ini lebih baik kembali ke tungku untuk dibentuk ulang saja! Lihat tidak posisiku sekarang? Nanti aku akan membuatmu berlutut dan memohon kepadaku! Seperti posisi saat aku berlutut seperti sekarang!"     

Mendengar penjelasan dari Yin Wushuang, Singa Api itu menjadi sangat murka! Ia seperti perwujudan gunung berapi!     

"Mengatakan aku sebagai orang yang idiot dan juling, bahkan dia juga berencana membuatku berlutut dan memohon kepadanya! Membuatku murka!"     

-     

Meskipun si pendeta gemuk tidak mengerti bahasa China, namun ia tetap bisa merasakan bahwa Singa Api itu semakin marah padanya!     

Ia langsung tahu bahwa Yin Wushuang pasti telah mengatakan sesuatu yang tidak benar!     

Mata pendeta gemuk itu terbakar amarah, ia berdiri dan menunjuk Yin Wushuang sembari berkata, "Tutup mulut! Wanita jalang China! Kamu serangga menyedihkan yang hanya bisa bersembunyi di belakang Singa Api!"     

Kedua mata Yin Wushuang berkilat curiga. Tanpa diminta oleh Singa Api ia pun menerjemahkan, "Dia berkata, Yin Wushuang, katakan kepada babi bodoh yang ada di sampingmu itu, bahwa aku akan membunuhnya!"     

Nyala api di tubuh Singa Api pun semakin membesar.     

"Brengsek!" Pendeta gemuk itu mengutuk tanpa memedulikan statusnya sebagai pendeta.     

Sorot mata Yin Wushuang datar, "Dia bilang mau membunuhmu."     

Api pada tubuh Singa Api itu semakin membesar satu lapis lagi.     

"Kalau mampu keluarlah!" Suara pendeta gemuk menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya, ia merasa sangat frustasi, "Aku pasti akan mematahkan lehermu dengan tanganku sendiri!"     

"Dia berkata kalau dia bukan hanya mau membunuhmu, dia juga mau membunuh seluruh keluargamu." Yin Wushuang tersenyum.     

"Kau benar-benar menjijikkan, menjijikkan seperti kecoa yang hidup di sudut gelap!"     

"Dia bilang setelah menghabisi seluruh keluargamu, dia juga mau memberi makan seluruh keluargamu dengan kecoa." Nada Yin Wushuang sangat polos, "Dia benar-benar sombong, aku tidak tahan lagi melihatnya."     

"Groar…!"     

Singa Api mengeluarkan raungan yang paling panjang, kaki belakangnya menjejak, dan ia pun mulai melakukan penyerangan.     

"Aku akan menghajar babi gendut sialan ini sampai jadi kecoa!"     

-     

Kemarahan binatang magis semu bukanlah sesuatu yang bisa ditahan oleh malaikat bersayap biru. Bahkan malaikat bersayap biru tidak bisa menahannya, bagaimana mungkin para penyihir level delapan dan sembilan serta para petarung yang lain dapat menahannya?     

Arthur dapat melihat bahwa orang-orang dari aliran Tian Shen berlarian dikejar oleh Singa Api. Sesekali Singa Api menyemburkan api ke arah mereka, dan mereka pun menghindar dengan panik dan ada juga beberapa orang yang menjerit dengan tragis. Mereka pun berlarian dan tercerai-berai ke segala arah di dalam labirin.     

"Tolong! Tolong!" Suara-suara itu semakin lama semakin menjauh.     

Kebingungan di mata Arthur semakin dalam…     

'Jadi, apa tadi yang sebenarnya terjadi?'     

'Bukankah ini seharusnya adalah pertarungan antara es dan api, bukankah ini seharusnya pertarungan antara hidup dan mati?'     

'Mengapa Singa Api membantu kami mengusir orang-orang dari aliran Tian Shen?' Batin Arthur.     

Ketika Arthur menoleh, ia melihat Yin Wushuang sedang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan menyesal sambil berkata dalam bahasa China, "Hmm, terlalu muda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.