Permaisuri Kembali ke Sekolah

Alamak!



Alamak!

2Yun Wushuang bisa merasakan bahwa pendeta gemuk itu sedang bergerak mendekat padanya. Sehingga ia pun terus menjaga kekuatannya dan tidak melawan Singa Api dengan sekuat tenaga.     

Jika Yin Wushuang berusaha melawan Singa Api itu dengan sekuat tenaga, ia belum tentu dapat membunuh binatang magis semu itu, namun setidaknya ia masih bisa lari. Tapi sayangnya ia tidak akan bisa mengambil trofinya.     

Yin Wushuang saat ini masih belum berlari untuk menghindar, karena ia sedang menunggu orang-orang dari aliran Tian Shen mendekat.     

Rencana licik si pendeta gemuk itu memang sesuai dengan apa yang sudah diperkirakan Yin Wushuang sebelumnya. Ia berencana untuk mencari aman dan menunggu kesempatan untuk menuai hasilnya.     

"Arthur, pelan-pelan berpura-puralah lemah." Arthur mendengar suara Yin Wushuang di telinganya.     

Saat dalam titik pertempuran ini, Arthur juga tidak memperhatikan bahwa suara Yin Wushuang ada di dalam telinganya. Dan ia bisa hanya mendengar kata-kata Yin Wushuang dan perlahan-lahan bersandiwara.     

Yin Wushuang dan Arthur berpura-pura seolah mereka semakin kewalahan menghdapi perlawanan dari Singa Api. Tidak lama kemudian ada reaksi dari pihak gereja Tian Shen.     

"Tuan Pendeta, sepertinya Yin Wushuang tidak sanggup lagi! Arthur juga tidak sanggup lagi!"     

"Mereka akan terbunuh!"     

Melihat Yin Wushuang yang hampir mati di bawah cakar Singa Api, hati pendeta gemuk itu mulai bergejolak. Kemudian ia mengeluarkan tongkat sihir dan langsung melambaikannya, ia menyerang Yin Wushuang secara diam-diam!     

'Toh wanita jalang dari China ini akan mati. Kalau mati di tanganku, tentu saja akan menjadi jauh lebih menyenangkan!'     

'Lagi pula, kalau dia mati di tanganku, Sophia pasti akan semakin berterima kasih kepadaku!' Batin pendeta gemuk.     

Saat pendeta gemuk itu bertindak, Yin Wushuang memprediksikan gerakan Singa Api selanjutnya. Gerakan Singa Api selanjutnya adalah melompat, kebetulan ia menghadang di depan Yin Wushuang dan terkena serangan itu!     

Pupil si pendeta gemuk itu seketika langsung menyusut. Singa Api itu pun langsung berhenti menyerang Yin Wushuang, kemudian ia menjulurkan lidahnya dan menjilat lukanya. Lalu ia berbalik dan meraung sambil menatap pendeta gemuk. Tatapan matanya tampak sangat buas, air liur juga tampak menetes dari mulutnya. Singa Api itu pun menjadi marah.     

Singa Api adalah binatang magis semu, apa ia tidak mempunyai martabat? Ia hanya berbeda selangkah dari binatang magis, ia tidak bisa berbicara bahasa manusia, namun ia sudah memiliki kecerdasan intelektual dasar.     

'Diam-diam menyerangnya? Memancing kemarahannya? Apa ia tidak ingin dihargai?'     

'Bereskan dulu orang yang menyerang diam-diam, setelah itu baru membereskan penyusup!' Batin Singa Api itu.     

"Tuan… Tuan Pendeta mau membantumu melawan Yin Wushuang, serangannya tidak sengaja mengenai tubuhmu!" Seorang umat ketakutan karena tatapan Singa Api itu dan memberikan penjelasan yang konyol.     

"Groar… Groar…" Binatang magis semu mengaum tanpa peduli. Setiap kali ia mengaum, udara bagaikan tercabik-cabik.     

[Binatang magis semu tidak dapat berbicara.]Mo Baobao di dalam cincin Phoenix ungu kuno berkata, [Aku rasa dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu.]     

Mendengar Mo Baobao berkata seperti itu, tikus berbulu emas pemburu harta karun itu pun berlari memasuki halaman di tingkat kedua Cincin Phoenix ungu kuno sambil memegang sebuah pil dan mempersembahkannya, [Wanita wanita! Berikan ini kepadanya! Setelah memakan ini Singa Api itu bisa berbicara bahasa manusia!]     

Awalnya tikus berbulu emas pemburu harta juga tidak dapat berbicara dan hanya bergantung kepada pil yang ada di cincin Phoenix ungu kuno ini.     

[Bertransformasi menjadi bentuk manusia adalah tujuan akhir setiap binatang, itu bisa dilihat dari binatang magis yang dapat berbicara.]Suzaku mondar-mandir sambil berpikir, kemudian ia pun berkata [Boleh saja memberikan pil itu kepadanya. Dia begitu marah menghadapi orang yang menyerang secara diam-diam, aku rasa dia sangat jujur. Seharusnya dia akan bersyukur.]     

[Bagus sekali kalau dia bisa bersyukur. Tidak ada artinya kalau harus bertarung dengan Singa Api berkulit tebal ini selama tiga hari tiga malam. Bagaimana kalau dicoba dulu?]Mo Baobao mencoba bertanya.     

Yin Wushuang mengangkat alisnya, kemudian ia pun menjentikkan jarinya dan dengan kekuatan spiritualnya itu langsung mengenai punggung Singa Api. Seketika Singa Api itu langsung menoleh dan menyemburkan sejumlah api.     

Memperkirakan bahwa Singa Api akan bereaksi seperti ini, Yin Wushuang sedikit berjinjit untuk menghindari serangannya. Kemudian di depan Singa Api ia menjentikkan pil itu ke dalam mulut Singa Api.     

Pil itu pun tertelan, Singa Api menarik kembali nyala apinya. Dan seketika seluruh tubuhnya langsung menegang dan ia pun tergeletak di tanah.     

[Ini…] Mata Mo Range langsung melotot, [Mungkinkah karena dia adalah binatang magis semu dari Liga Utara sehingga dia tidak bisa makan pil dari dunia kultivasi, apa mungkin ketika memakannya dia akan mati?]     

Para umat dari aliran Tian Shen juga tampak bingung dan terdiam selama beberapa saat. Kemudian Sophia pun berdiri dan menunjuk hidung Yin Wushuang sembari berkata, "Yin Wushuang meracuni Singa Api!"     

Ketika baru saja ada seseorang yang berkata seperti itu, tubuh Singa Api itu tidak kaku lagi. Ia pun duduk, dan menjilat-jilat bulunya, lalu berbicara dalam bahasa China, "Alamak, manusia sekarang begitu kotor! Bukan cuma menyerang secara sembunyi-sembunyi, tapi juga sembarangan memberiku makanan. Nanti aku sakit perut… aih! Kok aku bisa bicara?"     

Seketika suasana pun menjadi sangat hening dan semua orang terdiam membeku.     

Tanda tanya memenuhi kepala semua orang, bahkan Yin Wushuang pun heran!     

[Itu, itu…]Suzaku mengacungkan jarinya dan menoleh dengan wajah sedikit cemberut, wajahnyap polos, [Aku juga tidak tahu kalau bahasa China yang dia ucapkan mempunyai dialek sendiri!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.