Permaisuri Kembali ke Sekolah

Hawa Roh Tanah



Hawa Roh Tanah

1"Selain itu, yang dapat kamu pikirkan juga terpikirkan orang lain. Apa yang dapat terpikirkan orang lain, lebih terpikirkan lagi oleh orang yang membuat rintangan." Yin Wushuang minggir dan menunjuk ke arah dinding yang ada di belakangnya.     

Ada banyak retakan pada dinding itu, seolah-olah ada orang yang telah menghantamnya dengan keras. Bahkan juga terdapat noda darah pada bekas bekas tinjunya. Meskipun demikian, tidak ada masalah dengan dindingnya, bahkan perlahan dinding tersebut bisa memperbaiki dirinya sendiri.     

"Pemburu harta yang bisa datang ke sini dan juga bertahan sampai sekarang, pasti mereka memiliki kekuatan yang tidak rendah." Arthur ke sana dan melihat jejak darah itu, "Orang ini mungkin tidak tahan lagi, dia ingin menghancurkan dinding labirin."     

Yin Wushuang hanya diam dan tidak berkomentar. Kemudian ia melihat ke depan dan di depannya saat ini ia melihat ada lebih banyak noda darah daripada sebelumnya. Pada dinding tersebut, sepertinya juga ada terdapat bekas seseorang yang mencakarnya dengan kuat.     

Seseorang yang mencakar dinding seperti itu, kalau bukan karena sangat putus asa, sangat kesakitan, atau kecemburuan… ketakutan.     

'Pukulan di dinding, noda darah yang sering muncul, bekas cakaran, ketakutan.'     

'Mengapa?'     

'Apabila kesabaran seseorang benar-benar telah mencapai puncaknya, kemurkaannya sampai pada titik ekstrem, wajar jika ia memukul dinding seperti ini.'     

'Tetapi tidak jauh dari dinding yang dipukul itu ada cakaran, juga ada noda darah. Apakah terjadi sesuatu di sini?'     

Di saat Yin Wushuang sedang merenungkannya, tiba-tiba Arthur yang ada di belakangnya berteriak, "Nona Yin, cepat lihat!"     

Seketika Yin Wushuang pun langsung berbalik dan melihat jari telunjuk Arthur yang sedang menunjuk ke arah noda darah pada dinding. Kemudian ia pun menarik keluar sebuah jaring laba-laba yang sangat tipis.     

Kemudian Arthur berkata dengan nada suara yang penuh keheranan, "Mengapa di dalam darah bisa terdapat jaring laba-laba seperti ini?"     

Setelah itu Arthur mendongak lagi dan memandang ke arah Yin Wushuang. Didapatinya pupil Yin Wushuang menyusut, dan wajahnya tampak tercengang.     

Ketika Arthur baru saja ingin berkata 'ini pertama kalinya melihat Nona Yin tercengang', namun ia mendengar Yin Wushuang berseru, "Arthur, cepat merunduk!"     

Yin Wushuang tidak mungkin membuat gurauan yang menarik. Arthur tidak banyak berpikir dan ia pun langsung merunduk.     

Kres! Arthur merasa seperti ada angin kencang yang bertiup di atas kepalanya, dan juga terdengar suara dua senjata yang bertabrakan. Kemudian ia pun menoleh dan melihat ada beberapa kaki panjang berbulu yang mirip seperti kaki laba-laba.     

Mengetahui monster raksasa seperti apa yang ada di belakangnya, Arthur segera berguling dan mencabut pedangnya, lalu ia berdiri di depan Yin Wushuang.     

Tidak lama kemudian, makhluk yang ada di depannya itu hampir saja membuat bola matanya copot. Laba-laba raksasa!     

Serangan pertama laba-laba gagal, tentu saja membuat laba-laba itu merasa tidak senang. Kemudian laba-laba itu pun membuka mulutnya dan menyemburkan cairan beracun untuk menyerang Yin Wushuang dan Arthur.     

Bau cairan hijau itu sangat menjijikan, dengan gerakan yang cepat, Arthur langsung membuat penghalang. Kemudian ia menoleh dan mendapati bahwa Yin Wushuang telah bertarung dengan laba-laba raksasa yang lainnya.     

Hanya dalam waktu sekejap, tempat ini sudah berubah menjadi penuh dengan jaring laba-laba. Bahkan tanah yang ada di bawah kaki mereka pun kini menjadi sangat lengket.     

Yin Wushuang tidak banyak berpikir dan ia pun langsung mengeluarkan Yin Huo dari cincin phoenix miliknya. Seketika Yin Huo pun langsung berdiri di tengah, dan api di tangan kanan dan kirinya menyembur keluar.     

Laba-laba itu takut dengan api, apalagi Yin Huo adalah evolusi dari Roh Api. Bahkan laba-laba raksasa pun tidak bisa menghindar dari nasibnya menjadi laba-laba panggang.     

Dengan adanya nyala api, laba-laba raksasa pun mundur dengan sendirinya. Di saat yang bersamaan, pilar batu yang ada pada ujung jalan ini perlahan-lahan mengapung naik. Di atas pilar batu itu tersebut terdapat sebuah peti harta.     

Arthur berjalan ke sana dan membuka peti harta itu dengan pedangnya. Namun ternyata ia tidak melihat apapun di dalamnya.     

"Jarahannya sudah diambil orang. Ada yang lebih cepat dari kita." Yin Wushuang tidak berhenti, ia pun terus berjalan maju sambil membuat tanda.     

Ia tahu bahwa banyak orang yang telah tewas di sini. Tidak bisa mengalahkan laba-laba raksasa, ada orang yang mencakar dinding dengan ketakutan karena tidak bisa menemukan jalan keluar, dan juga ada orang yang menggila dan memukul dinding untuk mencoba membuka jalan.     

Ini bukan labirin yang sederhana. Di sini bahaya dan jarahan sama-sama ada. Di sudut ini mereka bertemu dengan laba-laba raksasa, entah akan ada apalagi setelah ini.     

[Tuan.]Yin Huo berjalan ke samping Yin Wushuang, terlihat ada sedikit kegembiraan di matanya. Kemudian ia berkomunikasi dengan Yin Wushuang menggunakan indra spiritual, [Setelah berevolusi, jangkauan persepsiku lebih besar dari sebelumnya. Waktu aku keluar, samar-samar aku merasakan… hawa Roh Tanah!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.