Permaisuri Kembali ke Sekolah

Berjumpa Lagi dengan Sophia dan Kelima Orang Lainnya!



Berjumpa Lagi dengan Sophia dan Kelima Orang Lainnya!

1Yin Wushuang telah lebih awal mengalami kekejaman dunia ini dibandingkan dengan Arthur. Saat ini Arthur baru melihatnya untuk yang pertama kali.     

Setelah Yin Wushuang mendapati bahwa apa yang disebut 'embun dewa' itu tidak lebih dari sebuah ramuan dosis tinggi, sejak saat itu ia tidak lagi terlalu menyukai aliran dari gereja Tian Shen ini. Yang dikatakan pendeta gemuk itu benar, Imperium China tidak mempunyai sistem kepercayaan yang berdiri sendiri, agama Budha juga agama yang masuk dari luar.     

Seseorang yang sejak kecil tidak familiar dengan hal ini tentu saja lebih sulit untuk menerima aliran Tian Shen. Bagi Yin Wushuang, aliran Tian Shen hanyalah batu loncatan untuk semakin mendekati dan mengenal malaikat agung.     

-     

Perkataan Yin Wushuang membuat Arthur menutup mulutnya. Kemudian Arthur menatap Yin Wushuang yang lebih muda beberapa tahun darinya, entah kenapa tiba-tiba muncul keraguan dalam hatinya.     

'Mengapa nada bicara Yin Wushuang hampir mirip seperti Ayah?' Batin Arthur.     

Namun maksud yang ingin disampaikan oleh Yin Wushuang membuatnya berpikir dengan hati-hati. Kemudian Arthur menoleh dan memandang ke tempat Ibu dan anak yang tewas tadi, sinar keteguhan muncul di matanya.     

-     

Selama melanjutkan perjalanan, Arthur sangat diam. Saat itu Yin Wushuang juga tidak berpikir untuk mengobrol dengannya. Mereka berdua seperti terisolasi dari tim gereja Tian Shen, mereka berdua berada di posisi paling ujung.     

Kematian sepasang Ibu dan anak itu tidak mempengaruhi suasana hati umat yang lainnya. Namun justru sebaliknya, wajah orang yang membunuh mereka itu tampak ada sedikit kebanggaan.     

'Kegelapan tidak menakutkan, yang menakutkan adalah ketika kegelapan dianggap sebagai cahaya terang dan semua orang memujanya.' Yin Wushuang mencibir dalam hati.     

-     

Tiga hari kemudian, tim mereka sampai di sebuah cekungan. Pertarungan yang panjang membuat mereka terlihat sedikit kelelahan. Yin Wushuang juga bisa melihat bahwa Arthur sudah tidak bekerja begitu keras lagi saat bertarung. Ia bukanlah orang yang bodoh, dan ia bisa memahami dengan cepat memahami situasi yang ada.     

Saat mereka akan menyeberangi cekungan tersebut, tiba-tiba terdengar suara ledakan bom. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan, dan juga beberapa makian.     

Saat itu barulah Yin Wushuang ingat, di dalam tim pemburu harta juga ada tentara yang sengaja dibayar oleh manusia. Bagaimanapun juga, seharusnya paling mudah bagi tentara bayaran manusia untuk melewati tahap pertama.     

Karena mereka bukan bergantung kepada kekuatan mereka sendiri tetapi kepada senjata yang ada di tangan mereka.     

"Sakit sekali! John! Kamu di mana?!" Ini adalah suara Sophia.     

"Sophia, tunggu aku, aku akan segera mencarimu!" Ini adalah suara John.     

"Hati-hati, Yang Mulia Putri! Kekuatan tembak tentara bayaran ini benar-benar sangat kuat!" Ini adalah suara Panther.     

Yin Wushuang mengangkat alisnya dengan heran, 'lagi-lagi bertemu dengan sekelompok orang ini?' Batin Yin Wushuang.     

Dari ujung lain hutan terdengar suara Louis yang berbicara dengan tenang, "Tentara bayaran internasional, selain membawa perlengkapan yang sangat bagus, mereka juga mempunyai beberapa peralatan khusus untuk melawan penyihir. Mereka datang dengan persiapan yang matang, dan juga menempati posisi yang menguntungkan. Mereka tidak akan memberi kita kesempatan untuk merapal mantra. Putri, mundur!"     

Di saat itu juga ada seorang tentara bayaran yang bicara dengan congkak, "Kapten, ini pertama kalinya aku membunuh putri dan perdana menteri!"     

"Para penyihir yang terhormat, apa kalian mau peluru?"     

"Jangan lari, sayang!"     

-     

Orang seperti apa Putri dan Perdana Menteri?     

Raut wajah pendeta gemuk itu seketika langsung berubah, kemudian ia pun langsung mengatur penyelamatan, "Kamu, kamu, kamu serang diam-diam dari belakang, harus merapal mantra yang lengkap! Kamu, pergi ke belakang untuk menyusul mereka! Jangan sampai membiarkan Putri dan Perdana Menteri terluka!"     

Dengan cepat tim penyelamat pun datang. Tidak lama kemudian, suara senjata, amunisi, dan provokasi yang congkak itu tidak terdengar lagi.     

Tidak lama kemudian Putri Arya, Sophia, Louis, John, dan Panther sekali lagi muncul di depan Yin Wushuang. Tangan Arthur berada di atas pedangnya, dan dalam hati ia merasa sedikit tegang. Putri Arya pernah berkata bahwa jika bertemu lagi, itu berarti mereka adalah musuh.     

"Terima kasih atas bantuan gereja Tian Shen, terima kasih pendeta, terima kasih kepada semua umat." Putri Arya berterima kasih sambil melihat semua orang sembari berkata, "Setelah kembali nanti, Ratu akan memberi semua orang banyak… Yin Wushuang! Arthur!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.