Ancaman Sophia, Senyuman Yin Wushuang
Ancaman Sophia, Senyuman Yin Wushuang
"Iya, hebat sekali." Sophia pun ikut tersenyum, dan ucapannya itu memiliki makna yang ambigu.
Kemudian Yin Wushuang hanya menjawabnya singkat, setelah itu mereka pun kembali bersama-sama.
Selama perjalanan ini, Yin Wushuang dapat merasakan dengan samar-samar bahwa Sophia memiliki niat untuk membunuh.
[Tuan, apa kamu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Putri Arya? Dia adalah orang yang baik.]Yin Huo berkata, [Lagi pula Arya adalah seorang putri. Dengan menyelamatkan seorang putri, maka keuntungan yang akan didapatkan juga tidak sedikit.]
"Dengan cara apa aku akan memberitahu Putri Arya?" Yin Wushuang menjawab sambil berpikir, "Memberitahunya bahwa Sophia ingin membunuhnya? Apa ada buktinya?"
Louis pernah berkata bahwa kebaikan hati Nona Sophia memang sangat terkenal di mana-mana. Selain itu Putri Arya berkata bahwa itu bukan melebih-lebihkan tapi kenyataannya memang begitu.
Citra 'kebaikan' Sophia berakar dalam hati setiap orang yang ia kenal. Jika Yin Wushuang bicara tanpa adanya bukti, berarti ia sama saja seperti berbicara omong kosong. Apalagi ia adalah orang China.
Tidak peduli seberapa kagum Putri Arya dan yang para anggota tim lainnya kepada Yin Wushuang, pada kenyataannya Yin Wushuang tetaplah orang China.
'Orang yang berbeda ras denganku pasti mempunyai pemikiran yang berbeda.' Konsep seperti ini masih dipegang erat oleh orang Liga Utara. Jumlah orang Liga Utara yang masih menerapkan konsep ini jauh lebih banyak daripada orang China. Apa yang disebut 'diskriminasi rasial' juga merupakan dampak dari pandangan seperti ini.
Jadi, jika Yin Wushuang mengatakannya secara langsung tanpa adanya bukti, maka itu bukanlah sebuah pilihan yang cerdik.
-
Makan siang kali ini sangat mewah. Sophia dan Arya memamerkan keterampilan mereka dalam memasak dan mereka pun mendapatkan banyak pujian. Saat makan siang, Sophia terus memandang ke arah Yin Wushuang dari waktu ke waktu.
Saat itu Sophia terlihat sedikit gugup, tetapi ia sudah membuat persiapan untuk langsung membantah apabila Yin Wushuang berani berbicara kepada para anggota timnya tentang tindakan yang hendak ia lakukan.
Sophia tahu betul bahwa dirinya berada di pihak yang dominan. Bagaimanapun juga Yin Wushuang adalah orang China, dan ia juga tidak mempunyai bukti apa-apa.
Tapi anehnya Yin Wushuang sama sekali tidak mengatakan apa-apa. Dari awal makan siang hingga selesai, tidak ada perbedaan apapun pada tindak-tanduknya masih sama seperti biasa.
Sepuluh ekor ikan dalam sekejap dilahap hingga tidak ada yang tersisa oleh semua anggota tim Yin Wushuang. Kali ini Yin Wushuang mendapat giliran untuk mencuci piring.
Ketika Yin Wushuang sedang mencuci piring di tepi sungai, tiba-tiba Sophia datang sambil wajah tersenyum, "Nona Yin, biar aku bantu. Kamu sudah menangkap tujuh ekor ikan sendirian, kamu mempunyai andil yang paling besar."
Yin Wushuang hanya melirik Sophia tanpa mengatakan apa-apa. Kemudian Sophia berjalan ke samping Yin Wushuang lalu berjongkok, "Nona Yin, kamu dan Putri Arya tidak akrab, kan?"
Yin Wushuang hanya diam dan tidak menjawab apa-apa, ia menunggu Sophia melanjutkan perkataannya.
"Nona Yin, tahukah kamu? Ayahku adalah satu-satunya duke di Imperium Liga Utara. Bahkan di perjamuan kenegaraan pun Ayahku bisa duduk berdampingan dengan Ratu." Nada suara Sophia terdengar sedikit bangga saat berbicara tentang latar belakang keluarganya, kemudian ia berkata, "Di seluruh Liga Utara, hanya Ayahku yang mendapat perlakuan ini. Dan aku adalah putri satu-satunya yang dia miliki. Aku adalah orang yang paling dia disayanginya, dan aku juga adalah seorang pemanggil tingkat delapan."
"Jadi?" Yin Wushuang mengangkat alisnya lalu memasukkan piring yang sudah dicuci ke dalam cincin ruang milikinya, setelah itu ia pun berdiri.
Awalnya yang mengusulkan Yin Wushuang untuk mendapat giliran mencuci piring adalah Putri Arya. Setiap orang akan mendapat gilirannya. Ketika makan piringnya akan dikeluarkan lagi dan disusun dengan rapi.
"Jadi, sebaiknya kamu lebih mengerti, apa yang seharusnya dikatakan dan apa yang tidak seharusnya dikatakan." Sophia juga ikut berdiri, seberkas sinar dingin memancar di matanya, "Jangan sampai kamu jatuh ke neraka, bahkan tidak tahu bagaimana kamu sampai jatuh ke sana."
Sophia tahu bahwa Yin Wushuang melihatnya saat ia hendak membunuh Putri Arya.
"Kebetulan." Yin Wushuang tersenyum kecil dan menyeka tangannya yang basah dengan gerakan anggun, "Aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya turun ke neraka."
'Mengancam Sophia? Sepertinya cukup menarik.' Batin Yin Wushuang.
Selama beberapa waktu ini Yin Wushuang masih belum pernah turun tangan secara langsung. Selain Arthur yang pernah melihat kehebatannya, semua orang hanya tahu bahwa Yin Wushuang hanya bisa membuat ramuan. Selain itu ia tidak bisa apa-apa.
"Tenang, cepat atau lambat kamu akan tahu." Jari telunjuk Sophia menunjuk-nunjuk bibirnya yang merah dan berkata dengan polos dan tanpa rasa bersalah, "Kalau kamu mengatakan hal yang tidak seharusnya kamu katakan, mungkin saja kamu akan lebih cepat mengetahui bagaimana caranya turun ke neraka."